Merdeka.com - Sebuah prestasi menggembirakan kembali diukir para prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI), khususnya Angkatan Laut. Mereka dianggap sukses dalam melaksanakan operasi tanpa cacat, hingga diganjar sebuah medali penghargaan dari Satgas Maritim Pasukan Penjaga Perdamaian untuk Lebanon (UNIFIL).

Prajurit yang diganjar penghargaan tersebut merupakan kelasi dari KRI Bung Tomo-357. Pasukan ini bergabung dengan UNIFIL sejak Oktober 2015 lalu.

"Penghargaan ini diberikan atas prestasi yang telah diraih dalam pelaksanaan operasi tanpa cacat serta partisipasi aktifnya dalam keikutsertaan menjaga perdamaian dunia," kata Komandan KRI Bung Tomo, Kolonel Laut (P) Yayan Sofiyan, demikian siaran pers yang diterima merdeka.com dari Pen Satgas Maritim TNI Kontingen Garuda XXXVIII-H/UNIFIL.

Upacara penerimaan penghargaan dilaksanakan di dermaga 3 Port of Beirut pada pukul 10.00 waktu lokal. Bertindak sebagai Inspektur Upacara, Maritime Task Force (MTF) Commander, Rear Admiral (RADM) Claudio Henrique Mello de Almeida. Medali penghargaan disematkan langsung oleh de Almeida kepada seluruh prajurit.

Dalam keterangannya, TNI AL berhasil mengukir sejumlah prestasi selama melaksanakan operasi sesuai Resolusi Dewan Keamanan PBB No. 1701. Atas tugas-tugas yang sudah dilaksanakan itu, para pelaut berhak menerima penghargaan tersebut.

Acara penghargaan itu juga dihadiri Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur Laksamana Muda TNI Darwanto. Hadir juga Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI untuk Lebanon Achmad Chozin Khumaidy serta empat belas Duta Besar negara Sahabat, di antaranya RI untuk Suriah, Malaysia, Austria, Yunani, Bangladesh, Pakistan, Palestina, Chad, India, Yaman, Korea Selatan, Maladewa, Australia, dan Kuwait.

Di antara mereka juga hadir Utusan Khusus Presiden untuk Timur Tengah TB Silalahi, Commander in Chief of Lebanese Armed Forces (LAF), Navy Rear Admiral (RADM) Majed Alwan, Atase Pertahanan RI untuk Kairo, Kolonel Laut (P) Kemas M Ikhwan Mahdani, serta 6 Atase Pertahanan negara sahabat serta para pejabat UNIFIL lainnya.

Usai penyematan, de Almeida mengaku merasa terhormat dan bangga terhadap seluruh prajurit TNI AL yang ikut menjaga perdamaian di wilayah Lebanon. "Keberuntungan juga bisa mengambil bagian setelah beberapa hari sebelumnya ke negara Indonesia yang indah, di mana terlibat dalam kegiatan Multilateral Naval Exercise Komodo-MNEK 2016," ujarnya.

Medali ini juga menjadi pengakuan dan penghargaan dari PBB atas reputasi TNI dalam melaksanakan misi perdamaian sebagai unit Maritime Task Force UNIFIL. MTF yang bekerja di laut merupakan unit yang sangat penting dan efektif dari usaha UNIFIL untuk menjalankan Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 di mana berkontribusi dalam perdamaian dan stabilitas di Lebanon.

Sejak berdirinya pada tahun 2006, MTF telah dibantu oleh kapal perang dari Angkatan Laut berbagai negara. Kontingen Indonesia bisa berbangga karena melanjutkan tradisi sebelumnya sebagai partisipan sejak tahun 2009.