Merdeka.com - Alih-alih menjadi sejarah dan warisan leluhur, mitos Ratu Kidul dan Nyi Roro Kidul dewasa ini tak lebih dari sekadar cerita untuk menakuti warga. Mitos ini dipelihara untuk menjaga kawasan Laut Selatan tetap bersih dari tangan-tangan jahil pihak tak bertanggung jawab yang membuat sampah sembarangan.

"Katakanlah itu mitos atau itu kepercayaan orang, gimana pun juga itu warisan leluhur, masak ya di era modern cuma dijadikan cerita untuk menakut-nakuti orang supaya menjaga kebersihan," kata pengamat budaya Jawa, Purwadi, pada merdeka.com.

Dia menambahkan, membangun cerita mistis dari kisah warisan pendahulu hanya untuk tujuan seperti kebersihan lingkungan dan alam sebenarnya sangatlah baik, tapi kurang tepat.

"Kalau begitu ceritanya pasti akan berubah, tidak lagi penting, dan akan hilang, dan yang tertinggal hanya rasa takut, dan yang seperti ini banyak dilakukan Dinas Kebudayaan atau Pariwisata," tegasnya.

Padahal menurutnya, mitologi berfungsi untuk keseimbangan. Jika penghargaan terhadap mitologi tersebut hilang, dia meyakini akan banyak yang dikorbankan.

"Bukan cuma alam, laut tercemar, gunung habis, tapi para petani, nelayan yang menjadi korban. Mereka itu yang menghidupi mitos itu, kalau sampai kisah Ratu Kidul itu bergeser fungsinya di masyarakat, ya sudahlah habis," pungkas Purwadi.