Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

'BPJS itu kan niatnya mau nolong, masa dilarang'

'BPJS itu kan niatnya mau nolong, masa dilarang' Ilustrasi BPJS. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang menyatakan bahwa BPJS kesehatan haram mendapat mengundang reaksi di masyarakat. Beberapa warga menengah ke bawah mengkritik keras fatwa tersebut.

Para warga yang sehari-hari hidup pas-pasan merasa sangat terbantu dengan adanya BPJS. Mereka pun merasa bingung dengan keluarnya fatwa tersebut.

Merdeka.com mewawancarai beberapa warga dari berbagai profesi. Mereka mengaku bingung dengan fatwa MUI tersebut.

Berikut suara hati warga terkait fatwa MUI:

Tukang koran

Bu Sabar (50), salah seorang pedagang koran di pinggir Jalan RE Martadinata, Jakarta Utara, dekat Kantor Pajak Pratama Sunter Pademangan, mengaku tidak setuju dengan MUI."Saya sudah baca berita itu. Saya sangat tidak setuju dengan ucapannya (MUI)," kata Sabar saat diwawancarai, Kamis (30/7).Sabar menjelaskan, tujuan BPJS itu untuk membantu masyarakat kecil, meringankan beban ketika terkena musibah kecelakaan atau sejenisnya."Sekarang diprotes, emang MUI bantu kita akan kesehatan? Saya menolak kalau BPJS diprotes seperti itu. Apalagi sampai diharamkan dan bahkan nantinya dihilangkan," tutupnya.

Tukang bebek Koja

Ibu Siti Soleha (50) yang biasa disebut 'emak bebek' karena menjual bebek goreng ini pun tak setuju dengan petuah MUI."Aduh MUI aneh aneh aja deh. BPJS kok diharamin. Itu kan membantu warga, banyak loh warga yang ditolong BPJS," kata Siti.Siti mengungkapkan, apa yang disampaikan MUI tidaklah tepat dengan apa yang diperlukan dan diperuntukkan orang banyak. "Itu BPJS kan kita bayar untuk memang kebutuhan keselamatan kita dan jelas. Bukan kayak rentenir yang meminjamkan uang, dan kita bayar lebih dari uang yang kita pinjam," ucapnya.Dia berharap, MUI mempertimbangkan lagi apa yang telah disampaikan. Pasalnya dia yakin BPJS itu sangat penting untuk rakyat banyak dan itu merupakan jaminan kesehatan yang halal."BPJS itu halal. Yang haram itu rentenir," tutupnya.

Tukang ojek

Daeng (53) yang sedang menunggu penumpang di sekitar wilayah Polres Metro Jakarta Utara, menuturkan heran dengan petuah MUI yang mencetuskan BPJS haram."Saya mah heran pas MUI bilang BPJS haram. Kemarin-kemarin dia kemana aja? Kok baru bilang sekarang kalauharam?" kata Daeng saat diwawancara.Warga asal Kelurahan Semper, Cilincing, Jakarta Utara, ini menuturkan apa yang disampaikan oleh MUI tidak bisa begitu saja diterima oleh rakyat banyak terutama rakyat kecil seperti dia. Pasalnya BPJS ada sudah terbilang cukup lama, dan petuah baru disampaikan baru-baru ini."Berarti pemerintah lamban dong kerjanya? BPJS itu udah lama banget loh beroperasi. Sudah lama juga bantu orang banyak. Terus baru dikeluarkan seperti ini. Kemarin kerja apa?" tanya dia."Jadi MUI jangan begitulah. Kalau memang mau mencetuskan BPJS haram, dari awal dong emang harus diteliti. Jangan sudah berfungsi baru bilang seperti itu," tutupnya.

Tukang sampah

Sama halnya dengan Bu Subur, Pak Jaja (37) selaku tukang sampah yang biasa mengitari wilayah Swasembada, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pun menuturkan tak peduli dengan petuah MUI tersebut. "Ah udah biarin aja MUI mau ngomong apa. BPJS itu kan niatnya mau nolong. Masa dilarang," kata Jaja.Jaja menuturkan, BPJS tersebut sangat membantu dia beserta keluarganya. Pasalnya BPJS, menurutnya, amat meringankan beban saat diharuskan berobat ke rumah sakit."Sekarang gini, saya ini kan orang kecil, kalau BPJS dipermasalahkan begitu terus nasib saya dan keluarga saya nanti kalau mau berobat gimana? Berobat tuh engga murah loh. Mereka mau biayain kami berobat?" tutupnya.

(mdk/did)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengenal Sosok Mbah Wo, Bintang 1 TNI AU yang Kini Jualan Bakmi Jawa

Mengenal Sosok Mbah Wo, Bintang 1 TNI AU yang Kini Jualan Bakmi Jawa

Usai purna tugasnya di tubuh militer tanah air, Mbah Wo memilih tak berdiam diri.

Baca Selengkapnya
Kejagung Tunjuk 15 Jaksa untuk Meneliti Berkas TPPU Panji Gumilang

Kejagung Tunjuk 15 Jaksa untuk Meneliti Berkas TPPU Panji Gumilang

Penunjukan 15 jaksa itu setelah berkas perkara diserahkan Bareskrim

Baca Selengkapnya
Tidak Pakai Jeruk Nipis, Ini Cara Bersihkan Cumi Biar Tidak Bau Amis

Tidak Pakai Jeruk Nipis, Ini Cara Bersihkan Cumi Biar Tidak Bau Amis

Tidak menggunakan jeruk nipis, cumi dapat dicuci bersih dan tidak lagi mengeluarkan bau amis. Ini caranya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Diremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta

Diremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta

Sempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.

Baca Selengkapnya
Aneh, Tubuh Katak Ini Tumbuh Tunas Jamur Sampai Ilmuwan Dibuat Bingung

Aneh, Tubuh Katak Ini Tumbuh Tunas Jamur Sampai Ilmuwan Dibuat Bingung

Para peneliti di India baru-baru ini menemukan seekor katak hidup dengan jamur kecil tumbuh di sisi tubuhnya. Yuk, simak penjelasannya!

Baca Selengkapnya
Janji Gibran Jelang Pencoblosan: Bangun PLTSa, Solusi Permasalahan Sampah di Indonesia

Janji Gibran Jelang Pencoblosan: Bangun PLTSa, Solusi Permasalahan Sampah di Indonesia

Gibran menilai, permasalahan sampah merupakan hal penting untuk diselesaikan menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat.

Baca Selengkapnya
OJK Kembali Cabut Izin 4 BPR, Ini Alasannya

OJK Kembali Cabut Izin 4 BPR, Ini Alasannya

Dian mengatakan OJK masih akan menutup sisa BPR yang bermasalah di tahun 2024.

Baca Selengkapnya
Pantun Lucu Bikin Ngakak sampai Sakit Perut, Dijamin Menghibur

Pantun Lucu Bikin Ngakak sampai Sakit Perut, Dijamin Menghibur

Jika Anda butuh hiburan disaat bosan, pantun lucu bikin ngakak sampe sakit perut adalah solusinya.

Baca Selengkapnya