Beda perlakuan Polisi & sipil jika jadi korban kriminal di Pekanbaru
Merdeka.com - Warga menilai Polresta Pekanbaru memperlakukan berbeda antara polisi dan warga yang menjadi korban kriminalitas. Seperti yang dialami Ratno Irawan Swid yang menjadi korban penggelapan mobil.
Ratno merasa heran, sebab tersangka penggelapan mobilnya tak ditahan. Dia juga disuruh mencari sendiri orang yang membawa mobil dari tersangka.
Ratno sudah sempat diminta keterangan lagi oleh polisi setelah berkas perkara kasus ini dikembalikan jaksa dengan petunjuk (P-19). Penyidik memintanya mencari keberadaan Rn, orang yang diduga kuat membawa mobil miliknya dari tangan Ax.
"Saya kan tidak tahu siapa yang pakai sekarang. Saat itu yang pakai Ax, dia kasih sama Rn. Alamat Rn itu Ax yang tahu," kata Ratno, Rabu (4/3).
Hal ini, sudah disampaikan Ratno pada polisi termasuk juga siapa saja orang terdekat Ax yang diduga mengetahui keberadaan Rn.
"Alamat (Rn) itu Ax yang tahu, tapi polisi minta saya yang cari. Kan aneh, saya sudah bilang Ax ini tahu lokasi yang membawa. Kenapa tak dikejar langsung si Ax," keluhnya.
Sebelumnya, saat itu Ax meminjam mobil korban karena ada keperluan. Karena pelaku sudah kenal dekat dengan korban, akhirnya korban pun tanpa curiga lalu meminjamkan mobil tersebut.
Namun setelah beberapa hari, mobil tersebut tak kunjung dikembalikan oleh pelaku. Mendapati hal tersebut, korban lalu mencoba menghubungi melalui telepon namun tidak mendapat jawaban yang seharusnya.
Saat ditelepon, Ax menyebut dirinya berada di kabupaten Siak, namun dari GPS yang dipasang pada mobil terdeteksi mobil itu berada di Jambi. Di sana pulalah GPS dipreteli dan tak terlacak lagi.
Mendapati hal tersebut, korban langsung kembali menghubungi pelaku. Dan saat itu pelaku mengatakan bahwa mobilnya telah disewakan kepada orang lain.
Hal ini berbeda jika yang menjadi korban adalah polisi. Sebab, pada tahun 2013 lalu, Polresta Pekanbaru dengan cepatnya menangkap pasutri atas kasus serupa. Sebab, korban mereka adalah seorang perwira yang bertugas di Polresta Pekanbaru.
Jika ditarik ke belakang, masyarakat pernah disuguhi kabar oleh berbagai media cetak dan elektronik. Mi (33), warga Pekanbaru, seorang mantan istri polisi ditangkap jajaran Unit Ekonomi Satuan Reserse Kriminal Polresta Pekanbaru bersama suami keduanya, Ip (33), Selasa (12/2/2013) setelah diduga melakukan penggelapan terhadap dua unit mobil Toyota Avanza milik Ipda Irwan, seorang perwira polisi yang bertugas di Polresta Pekanbaru.
Saat ekspose kepada sejumlah wartawan, kasus yang diungkap Satreskrim Polresta Pekanbaru, mobil tersebut dirental Minggu (27/1/2013) silam. Saat itu, kedua pelaku datang ke rumah korban untuk meminjam dua mobil milik korban guna kepentingan urusan pesta pernikahan keluarga di Sumatera Barat.
Proses penyewaan mobil tersebut berjalan mulus, Mi dan korban sudah saling kenal, karena mantan suaminya juga polisi. Kedatangannya sekalian memperkenalkan suami barunya.
Untuk peminjaman mobil tersebut, pelaku memberikan uang panjar senilai Rp 200 ribu. Kepada korban dikatakan mobil itu akan dirental selama dua hari. Kecurigaan korban muncul saat waktu tenggat penyewaan tersebut sudah habis, kedua mobil milik korban tak kunjung dikembalikan oleh pelaku.
Korban sempat menghubungi, pelaku mengatakan akan memperpanjang waktu peminjaman. Waktu yang diminta pelakupun diberikan. Namun, setelah sekian lama tak kunjung ada kejelasan, hal inipun dilaporkan ke polisi.
Polisi yang menerima laporan bergerak cepat kemudian melakukan pelacakan. Berdasarkan posisi GPS yang dipasang di mobil milik korban, diketahuilah bahwa mobil itu berada di Jalan Garuda Sakti. Mobil tersebut ternyata sudah digadaikan senilai Rp 1,5 juta oleh pelaku pada seorang bernama Budi.
Setelah menjadi jelas, kedua pelaku lalu ditangkap saat berada di rumahnya. Kedua pelaku dijerat dengan Pasal 372 KUHP tentang penggelapan. Sebelum kasus ini, mereka juga pernah melakukan hal yang sama terhadap mobil polisi lain, seorang anggota SKP.
Meski kasusnya sama dan pihak yang menangani sama, Polresta Pekanbaru, perlakuan yang diterima Ratno berbeda. Meski sudah dilaporkan ke Polresta Pekanbaru dan polisi sudah menetapkan tersangka, penyidik malah menyuruhnya mencari orang yang membawa mobil dari tersangkanya.
Dalam kasus ini, Ratno melaporkan peristiwa penggelapan mobil yang dialaminya ke Mapolresta Pekanbaru, Senin (4/8/2014) lalu dengan laporan nomor 953/VII/2014/SPKT111 Polresta. Saat itu, mobil jenis Toyota Avanza velos 2014 milikya dipinjam Ax, temannya sendiri namun tidak kembali. Ax, oleh penyidik Satreskrim Polresta Pekanbaru kemudian ditetapkan tersangka namun tidak ditahan.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi Belum Kembalikan Berkas Perkara Firli, Begini Respons Kejati
Kejati DKI Jakarta memastikan tidak ada konsekuensi apapun, jika polisi belum selesai melengkapi petunjuk JPU meski melewati tenggat waktu.
Baca SelengkapnyaPemilu Makin Dekat, Kapolresta Pekanbaru Koordinasi dengan Penyelenggara
Tujuan kegiatan ini ialah untuk mempererat kekompakan antara penyelenggara pemilu bersama pihak kepolisian
Baca SelengkapnyaPolisi Tembak Pencuri 58 Handphone di Pekanbaru
Atas peristiwa tersebut kerugian yang dialami korban ditaksir mencapai Rp501.900.000.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi Terima 322 Laporan Pelanggaran Pidana Pemilu 2024, Turun Drastis dari 2019
Sebanyak 65 kasus di antaranya tengah ditangani kepolisian.
Baca SelengkapnyaDipecat dari Polisi, Pemuda Ini jadi Pengedar Sabu di Riau Berujung Ditangkap BNN
FF ditangkap di sebuah kos-kosan di Jalan Dagang, Kelurahan Kampung Tengah, Kecamatan Sukajadi.
Baca SelengkapnyaBerbincang dengan Pemudik, Kapolri Jamin Mudik di Stasiun Pasar Senen Aman Tanpa Kejahatan
Berbincang dengan Pemudik, Kapolri Jamin Mudik di Stasiun Senen Aman Tanpa Kejahatan
Baca SelengkapnyaPerjalanan Kasus Polisi Tipu Polisi di Sumsel, Uangnya Dikuras, Jabatan Kapolsek Tinggal Mimpi
Terdakwa mengaku menggunakan uang tersebut untuk keperluan pribadi.
Baca SelengkapnyaTak Disangka Polisi, Pria Berambut Gondrong Berkumis Tebal Beruban ini Ternyata Seniornya Reserse
Rambut gondrong dan kumis tebal. Sekilas, mungkin tak ada yang percaya profesi dari pria ini adalah polisi.
Baca SelengkapnyaKasus Penembakan Gathan Saleh, Polisi Masih Cari Senpi Dibuang ke Kali Ciliwung
Gathan sebelumnya mengaku usai menembak membuang senpi ke Kali Ciliwung.
Baca Selengkapnya