Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bayi Kembar Siam Asal Buleleng Bali Tak Bisa Dioperasi Pemisahan, Ini Penjelasannya

Bayi Kembar Siam Asal Buleleng Bali Tak Bisa Dioperasi Pemisahan, Ini Penjelasannya Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Sanglah Dr. dr. I Ketut Sudartana. ©2019 Merdeka.com/Moh Kadafi

Merdeka.com - Bayi kembar Siam asal Kabupaten Buleleng, Bali, diberikan izin untuk pulang atau dirawat jalan setelah dirawat selama tiga bulan. Tim dokter RSUP Sanglah menyatakan bayi kembar Siam itu ternyata tidak bisa dilakukan pemisahan.

Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Sanglah Dr. dr. I Ketut Sudartana mengatakan telah melakukan diskusi pada Rabu (9/10) lalu dengan tim Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soetomo Surabaya, Jawa Timur. Hasilnya, bayi kembar siam itu tidak bisa dipisahkan.

"Kemarin kita melakukan diskusi dengan mendatangkan tim bayi kembar Siam dari Soetomo Surabaya. Kemudian, langsung melakukan pemeriksaan pada pasien," kata Sudartana saat ditemui di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar, Bali, Rabu (23/10).

"Dari hasil pemeriksaan tersebut, ternyata jantung kedua bayi itu, baik bayi satu maupun dua itu saling berhubungan. Jadi, ada lobang yang menghubungkan bayi satu dan bayi dua. Sehingga, disimpulkan bahwa itu tidak mungkin bisa dipisahkan lagi. Itu permanen, karena lubangnya cukup besar," sambung Sudartana.

Kemudian, dari saran tim dokter RSUD Soetomo bayi kembar siam agar dirawat dan tidak dilakukan operasi pemisahan karena jantungnya saling berhubungan. Selanjutnya, bayi kembar itu disarankan untuk dirawat jalan.

"Jika kondisinya bagus dan optimal, minum bisa dan makan bisa dan kesehatannya mencukupi diizinkan untuk pulang dengan pertimbangan kalau terlalu lama dirawat rumah sakit kemungkinan akan terinfeksi oleh bayi-bayi lainnya," ujarnya.

"Kemudian juga Bapak-Ibunya sudah tiga bulan meninggalkan tempat tinggalnya dan tentunya akan mengganggu aktivitas mereka atau kerjanya mereka," imbuh Sudartana.

Sudartana juga menjelaskan, pihaknya juga sudah melakukan pendekatan kepada orang tua korban Kadek Redita (24) dan Putu Ayu Sumadi (18) serta juga memberikan penjelasan terkait kondisinya kedua anaknya.

Kini bayi kembar siam itu, ada di wilayah Denpasar di rumah keluarga orang tuanya karena dengan pertimbangan jika ada hal yang penting bisa cepat dibawa ke RSUP Sanglah, Denpasar.

"Keluarga telah setuju untuk dilakukan rawat jalan atau dipulangkan dan pasien masih ada di Denpasar dengan pertimbangan kalau ada apa-apa lebih cepat bisa ke rumah sakit atau tim kami yang datang ke rumahnya bayi di mana bayi tersebut diinapkan. Itu yang sudah kami lakukan," jelasnya.

Kemudian untuk saat ini, pihaknya belum mendapatkan laporan tentang bayi kembar siam itu. Namun, akan terus dikontrol kondisi bayi itu. "Sampai sekarang belum ada laporan kondisinya tapi mudah-mudahan tetap baik kondisinya," ungkapnya.

Sudartana juga menjelaskan, sebelum dipulangkan kondisi jantung bayi siam itu masih baik dan memang selama dirawat sudah tidak perlu bantuan oksigen dan lainnya. Kemudian, untuk berat badan bayi kembar siam yang diberi nama Komang Dita Ariyani dan Kadek Lianasari terus bertambah.

"Kondisi berat badannya bertambah, pada saat datang 33 (kilo gram) dan sekarang 62 (kilo gram). Selama kita rawat memang semakin membaik kondisinya sudah bisa minum susu dan lainnya. Tentu kita melakukan pemeriksaan rutin dan pasti kita kontrol," ujar Sudartana.

Seperti yang diberitakan, bayi kembar dempet tersebut merupakan anak pertama dari Kadek Redita dan Putu Ayu Sumadi. Bayi tersebut lahir melalui operasi cesar di RS Santi Graha, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, Bali, dengan kondisi sehat. Bayi lahir dengan berat 4,2 kg dan panjangnya 49 cm, Rabu (3/7) lalu, sekitar pukul 16.00 WITA.

Kemudian dirujuk ke RSUP Sanglah pada Kamis (4/7) sekitar pukul 17.00 WITA, untuk mendapatkan penanganan lebih intensif dan selama perawatan ditempatkan di ICU ruang Cempaka, RSUP Sanglah, Denpasar, Bali.

(mdk/ded)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bayi di Panti Asuhan Semarang Diduga Meninggal Tak Wajar Hingga Makamnya Kembali Dibongkar

Bayi di Panti Asuhan Semarang Diduga Meninggal Tak Wajar Hingga Makamnya Kembali Dibongkar

Kompol Andika menuturkan bahwa penyidik sudah meminta keterangan dua orang saksi.

Baca Selengkapnya
Kondisi Terbaru Ibu Pembunuh Bocah di Bekasi: Suka Benturkan Kepala hingga Tinju Tembok Tahanan

Kondisi Terbaru Ibu Pembunuh Bocah di Bekasi: Suka Benturkan Kepala hingga Tinju Tembok Tahanan

Polisi mengungkapkan kondisi tersangka SNF (26), ibu muda membunuh anak kandungnya, AAMS (5) dengan 20 tusukan di perumahan elite Kota Bekasi.

Baca Selengkapnya
Selesma pada Anak-anak Bisa Sembuh Sendiri dalam 7-10 Hari

Selesma pada Anak-anak Bisa Sembuh Sendiri dalam 7-10 Hari

Masalah selesma yang memicu batuk pilek pada anak bisa sembuh sendiri dalam 7-10 hari sehingga tidak perlu terlalu dikhawatirkan orangtua.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jangan Sampai Berkepanjangan, Kenali 5 Macam Sakit Kepala dan Penyebabnya

Jangan Sampai Berkepanjangan, Kenali 5 Macam Sakit Kepala dan Penyebabnya

Kenali penyebab sakit kepala yang dialami agar bisa melakukan penanganan yang tepat.

Baca Selengkapnya
Peristiwa Aneh Sebelum Ibu Bunuh Anak Kandung di Bekasi

Peristiwa Aneh Sebelum Ibu Bunuh Anak Kandung di Bekasi

Bocah tak berdosa itu tewas di tangan ibu kandungnya yang berinisial SNF (26) pada Kamis (7/3) pagi.

Baca Selengkapnya
Diduga Sakit, Seorang Pria Ditemukan Tewas Membusuk di Kamar Mandi Kontrakan Depok

Diduga Sakit, Seorang Pria Ditemukan Tewas Membusuk di Kamar Mandi Kontrakan Depok

Tidak ditemukan tanda kekerasan dalam tubuh korban.

Baca Selengkapnya
Kelakuan Aneh Ibu Bocah 5 Tahun di Bekasi yang Tewas dengan 20 Tusukan

Kelakuan Aneh Ibu Bocah 5 Tahun di Bekasi yang Tewas dengan 20 Tusukan

Ibu di Bekasi diduga tega membunuh anaknya dan mengaku mendapat bisikan gaib sebelum melakukan aksinya.

Baca Selengkapnya
Kakek asal Jepang yang Lecehkan 5 Anak PAUD di Bali Akhirnya Dideportasi

Kakek asal Jepang yang Lecehkan 5 Anak PAUD di Bali Akhirnya Dideportasi

Kasus ini terjadi Februari 2018. Pelaku awalnya menjadi sukarelawan di sebuah PAUD

Baca Selengkapnya
Tragis! Ibu Muda Nekat Ajak Anak Tenggak Racun Tikus Usai Diancam Cerai, Berujung Balitanya Tewas

Tragis! Ibu Muda Nekat Ajak Anak Tenggak Racun Tikus Usai Diancam Cerai, Berujung Balitanya Tewas

Pada awal kejadian (31/1), tersangka sempat mengaburkan penyebab kematian korban dengan mengaku tidak tahu terkait penyebab meninggalnya sang anak.

Baca Selengkapnya