Merdeka.com - Timses cagub nomor urut tiga Jokowi-Ahok tak ingin menanggapi berlebihan soal isu SARA yang ditebar pedangdut legendaris Rhoma Irama saat berceramah di Masjid Al Isra, Jakarta Barat. Dari awal isu itu ramai jadi perbicangan Jokowi-Ahok mempersilakan publik yang menilai.

"Kita mengapresiasi putusan Panwaslu," kata anggota timses Jokowi-Ahok, Denny Iskandar kepada merdeka.com, Senin (13/8).

Denny menambahkan, pihaknya memandang apa yang dilakukan Panwaslu dalam mengambil keputusan itu sudah benar. Sebab, urusan SARA memang bukan ranah Panwaslu.

Kubu Jokowi pun tak ingin masalah ini menjadi bola liar dan dimanfaatkan pihak tak bertanggungjawab. Dengan keluarnya putusan ini, kubu Jokowi berharap masalah yang berbau SARA ini tidak lagi dibesar-besarkan.

"Kami terima keputusan itu dengan lapang dada. Rasanya kami menerima sesuatu dengan karena memang waktu dan tempatnya sudah tepat. Biarkan rakyat menilai yang benar atau salah, toh itu kan terjadi di kubu mereka (Foke-Nara) sendiri," bebernya.

"Buat apa kita menari di gendang yang mereka tabuh. Kami hanya tak ingin masyarakat resah dan masalah jadi runyam," tambah Denny.

Seperti diberitakan sebelumnya, setelah melakukan rapat pleno hari ini, Panwaslu memutuskan Rhoma tidak bersalah dalam menyebarkan isu SARA. Sebab, Rhoma tak melakukannya dalam masa kampanye, tidak pula tim kampanye Foke-Nara dan tidak pula memaksa rakyat memilih calon tertentu.