Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tak Ada Polisi, Pengendara Makin Banyak Lawan Arah di Flyover Slipi

Tak Ada Polisi, Pengendara Makin Banyak Lawan Arah di Flyover Slipi

Tak Ada Polisi, Pengendara Makin Banyak Lawan Arah di Flyover Slipi

Pengendara memilih melawan arah untuk bisa langsung naik ke flyover ke arah Tanah Abang.

Tak Ada Polisi, Pengendara Makin Banyak Lawan Arah di Flyover Slipi

YouTuber Laurend Hutagalung kembali membuat konten edukasi menegur pengendara sepeda motor (pemotor) yang melawan arah.

Kali ini, dia merekam aksinya tersebut di bawah Flyover Slipi, Jakarta Barat. Tepatnya, dia memberikan edukasi di Jalan Kemanggisan Utama.

Jalan di bawah flyover merupakan jalan bercabang. Pengendara yang ingin menuju Tanah Abang, Monas, dan Gambir dapat mengambil jalur kanan. Sebaliknya, sisi kiri untuk yang memiliki tujuan ke Tomang, Grogol, Pluit.

Tak Ada Polisi, Pengendara Makin Banyak Lawan Arah di Flyover Slipi

Berdasarkan pantauan merdeka.com di lokasi pada Jumat (8/9) pukul 08.30 WIB, banyak sekali pengendara motor yang melawan arah. Jumlahnya pun sekali lewat bisa mencapai empat motor.

Para pengendara motor yang melanggar itu kebanyakan datang dari arah Cawang. Mereka memilih melawan arah untuk bisa langsung naik ke flyover ke arah Tanah Abang.

Seharusnya, pengendara dari arah Cawang hanya dapat berjalan lurus menuju Tomang dan putar balik untuk dapat menuju kawasan Tanah Abang.

Tak Ada Polisi, Pengendara Makin Banyak Lawan Arah di Flyover Slipi

Namun, karena tak ada petugas kepolisian yang menjaga di sisi jalan ini, banyak pengendara yang tetap melawan arah.

Hanya terdapat satu petugas polisi yang bertugas di ujung jalan cabang sisi kiri atau yang ke arah Tomang. Ia pun hanya menilang pengendara yang melanggar ganjil genap.

Beberapa kali pengendara yang jalurnya sudah benar nampak kagok karena pengendara nakal ini. Mereka mengerem mendadak dan membunyikan klakson. Sayangnya, tindakan tersebut pun tak digubris.

Hingga pukul 10.00 WIB, jumlah pengendara yang melawan arus justru semakin bertambah. Dalam sekali jalan, kendaraan yang melawan arah bisa berjumlah enam kendaraan.

Tak Ada Polisi, Pengendara Makin Banyak Lawan Arah di Flyover Slipi
Tak Ada Polisi, Pengendara Makin Banyak Lawan Arah di Flyover Slipi

Salah satu warga mengatakan, situasi lawan arus sekarang masih "biasa". Justru, paling ramai lawan arah dilakukan di sore hari.

"Ini masih belum nomal banget. Kalau sore ramai banget ini. Ramainya nggak kira-kira sampai dari sana bisa 20 motor. Nggak kira-kira itu. Mobil malah ngalah, mau muter sini, nunggu dulu motor banyak banget. Gila-gilaan sekarang," katanya.

Sebetulnya, tambah dia, polisi selalu berjaga dari pagi pukul 06.00 sampai 10.00 WIB dan sore pukul 16.30 sampai 20.00 WIB. Namun, pekan ini jumlah personel polisi hanya satu orang yang berjaga.

"Biasa ada. (Hari) ini cuman satu ya orang lawan arah. Bisa tiga orang biasanya. Mungkin karena sibuk banyak tamu lagi ada acara jadi dibagi tugas sana-sini," ujarnya.

Dia pun mengatakan bahwa lawan arus ini pernah menimbulkan kecelakaan. Namun, karena sudah menjadi kebiasaan, larangan ini terus dilakukan.

"Ngga kapok. Terus saja lawan arah. Padahal bahaya. Cuman ya sudah biasa ya nggak takut. Iya lebih dekat. Cuman kan orang bahaya, pada nekat," tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, aksi Laurendra cs menghalau pengendara motor melawan arah di kolong Flyover Slipi sempat ramai diperbincangkan di media Sosial.

Bahkan dalam video tersebut, Laurendra Cs sempat bersitegang dengan driver ojek online yang melawan arus.

Tak Ada Polisi, Pengendara Makin Banyak Lawan Arah di Flyover Slipi
Tak Ada Polisi, Pengendara Makin Banyak Lawan Arah di Flyover Slipi

Laurendra Cs mengakui sempat bersitegang dengan massa dan driver ojek online. Laurendra Cs bahkan sempat dilempari batu oleh driver ojek online.

"Sebelumnya sudah ada ojek online juga yang ngelihatin kami di kolong (Slipi) itu. Sudah pecahlah di situ, ricuh yang oknum ojek online ngelempar batu sama kami. Ada empat batu melayang tapi enggak kena," kata Laurendra saat dihubungi, Rabu (6/9).

Heru Budi Bakal Tambah Pekerjaan ASN DKI yang WFH
Heru Budi Bakal Tambah Pekerjaan ASN DKI yang WFH

Pekerjaan tersebut ditambahkan karena ASN tidak keluar rumah selama jam kerja. Dan pengawasan tetap akan dilakukan.

Baca Selengkapnya
Tekan Polusi, Pemprov DKI Tetap Lakukan Penyemprotan dari Gedung Tinggi
Tekan Polusi, Pemprov DKI Tetap Lakukan Penyemprotan dari Gedung Tinggi

Pemprov DKI juga akan membentuk Satgas untuk menangani polusi di Jakarta.

Baca Selengkapnya
Purnawirawan Dukung Peserta Pemilu, Jenderal Dudung: Jangan Ganggu Prajurit Aktif
Purnawirawan Dukung Peserta Pemilu, Jenderal Dudung: Jangan Ganggu Prajurit Aktif

Dudung juga menyinggung ada purnawirawan yang mendukung salah satu peserta Pemilu.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Penjelasan BMKG soal Langit Jakarta Keruh Akibat Polusi Udara Meningkat
Penjelasan BMKG soal Langit Jakarta Keruh Akibat Polusi Udara Meningkat

Penyebab utama yang membuat udara Jakarta terlihat keruh karena adanya lapisan inversi.

Baca Selengkapnya
Tegas, Jenderal Dudung Bakal Bikin Menderita Paspampers Culik-Bunuh Imam Masykur
Tegas, Jenderal Dudung Bakal Bikin Menderita Paspampers Culik-Bunuh Imam Masykur

Jenderal Dudung memastikan, hukuman militer akan lebih berat dibanding hukuman sipil.

Baca Selengkapnya
31 RSUD dan 44 Puskesmas Layani Warga Jakarta Terdampak Polusi
31 RSUD dan 44 Puskesmas Layani Warga Jakarta Terdampak Polusi

Mereka siap melayani warga terdampak polusi selama 24 jam.

Baca Selengkapnya
Korban Pelecehan Ketua RW Pluit Lapor Heru Budi, Usai 'Dicueki' Kelurahan
Korban Pelecehan Ketua RW Pluit Lapor Heru Budi, Usai 'Dicueki' Kelurahan

Sebagai informasi, kasus ini bermula pada Juni 2022 saat RI menerima telepon dari ST pada pukul 10.00 Wib.

Baca Selengkapnya
Begini Sistem Penyemprotan Air dari Gedung Tinggi untuk Kurangi Polusi Jakarta
Begini Sistem Penyemprotan Air dari Gedung Tinggi untuk Kurangi Polusi Jakarta

Adapun sumber air untuk melakukan penyemprotan ini berasal dari gedung masing-masing.

Baca Selengkapnya
Kepedulian Masyarakat terhadap Proses Pemilu Tinggi, Aduan ke DKPP Meningkat
Kepedulian Masyarakat terhadap Proses Pemilu Tinggi, Aduan ke DKPP Meningkat

Hal ini juga berpotensi membuat masyarakat menghakimi orang-orang atau yang belum tentu bersalah.

Baca Selengkapnya