Dulu Bambu Getah-getih, Kini Instalasi Batu Beronjong Hiasi Bundaran HI
Merdeka.com - Setahun lalu, menjelang perhelatan Asian Games, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memasang karya instalasi dari bahan bambu di kawasan Bundaran HI. Instalasi tersebut karya seniman Joko Avianto.
Saat pemasangan instalasi ini, masyarakat ada yang pro dan kontra. Pihak yang kontra menilai dari segi anggaran yang dinilai terlalu besar yaitu Rp550 juta.
Setelah 11 bulan menghiasi kota, bulan lalu instalasi bambu itu dibongkar. Alasannya karena rapuh dan dinilai membahayakan, apalagi berada di tengah jalan protokol.
Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah Partai Nasdem Provinsi DKI Jakarta, Wibi Andrino menyayangkan pembongkaran 'Getah-Getih', apalagi anggaran yang digelontorkan tak sedikit.
Wibi menilai pembongkaran instalasi itu menunjukkan tidak matangnya perencanaan pembangunan pada masa pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Untuk itu, dia menyarankan, DPRD DKI Jakarta meminta penjelasan eksekutif.
"Sekarang Rp 550 juta harus hilang begitu aja dalam waktu setahun tanpa ada guna bagi masyarakat. Ini bukti perencanaan yang dilakukan Anies tidak matang," tegasnya saat dihubungi, Kamis (18/7).
Menurutnya, anggaran yang ada di APBD DKI harus dimaksimalkan untuk kepentingan masyarakat. Jangan sampai program atau pembangunan yang dilakukan hanya berlaku sementara tanpa memberikan nilai positif bagi warga Ibu Kota.
Instalasi bambu itu kini telah berganti dengan susunan batu beronjong, disebut gabion. Di atas susunan batu ini, dihiasi dengan tanaman bunga sehingga nampak semarak. Di sekelilingnya juga ditanami tanaman anti polutan seperti lidah mertua dan bougenville.
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi DKI Jakarta, Suzi Marsitawati menyampaikan, gabion ini merupakan inisiatif pihaknya dan tidak melibatkan seniman. Anggaran yang dikucurkan sebesar Rp 150 juta.
Suzi mengatakan, daya tahan gabion lebih lama jika dibandingkan sebelumnya. Gabion diperkirakan bisa bertahan sampai dua tahun. Menurutnya ornamen kota bersifat dinamis dan bisa diganti sewaktu-waktu agar warga tak bosan.
"Namanya instalasi bisa berganti-ganti. Tiap ornamen kota itu berganti-ganti, dinamis sifatnya. Tergantung Dinas Kehutanan mau ganti atau enggak. Misalkan ada yang lebih bagus, lebih menarik, supaya warga enggak bosen kan," kata Suzi, Rabu (21/8).
Dipilihnya batu agar terlihat natural. Gabion itu juga menggambarkan tiga elemen; tanah, air, udara dan bertujuan untuk menyelaraskan lingkungan.
"Kita mengambil supaya natural masuk ke dalam kota. Kemudian tiga pilar karena tanah, air, udara untuk penyelarasan lingkungan. Di bawahnya kita kasih tanaman sebagai contoh bebas polusi. Sansivieira, bougenville, palem kol, tapak dara, lolipop, alang-alang sebagai estetika," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kunjungi Fasilitas Pengolahan Sampah Jadi Bahan Bakar Pertama di Indonesia, Jokowi: Bisa Ganti Batu Bara 60 Ton per Hari
Selain pemanfaatan bahan bakar alternatif dari sampah perkotaan, SBI juga menerapkan ekonomi sirkular bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaBundaran HI Pagi Ini Usai Perayaan Tahun Baru 2024, Warga Keluhkan Beberapa Taman Rusak
Agus menyayangkan aktivitas warga malah merusak taman. Padahal harusnya, perayaan tahun baru tak merusak taman di sekitar.
Baca SelengkapnyaBasuki Hadimuljono, ‘Daendels Indonesia’ Dibujuk untuk Mundur dari Kabinet Jokowi
Selama menjadi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki banyak menyelesaikan proyek-proyek infrastruktur di Indonesia yang yang digencarkan Jokowi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Diresmikan Jokowi, Bendungan Karian di Banten Pasok Kebutuhan Air serta Jakarta
Jokowi mengatakan, bendungan dan Instalasi Pengolahan Air itu memiliki banyak manfaat untuk masyarakat.
Baca SelengkapnyaFOTO: Antisipasi Banjir di Musim Hujan, Pengerukan Lumpur di Kali Ciliwung Terus Dikebut
Ancaman banjir masih terus membayangi Ibu Kota Jakarta, terlebih ketika musim penghujan tiba.
Baca SelengkapnyaWarga Bawean Digegerkan Kemunculan Sumber Mata Air Panas usai Gempa di Tuban, Begini Penampakannya
Warga Bawean Digegerkan Kemunculan Sumber Mata Air Panas usai Gempa di Tuban, Begini Penampakannya
Baca SelengkapnyaFOTO: Ngeri! Ini Penampakan Luapan Kali Mampang sampai Banjiri Kawasan Kemang Setinggi Pinggang Orang Dewasa
Ketinggian air banjir yang melanda kawasan tersebut mulai dari 20 sampai 90 centimeter.
Baca SelengkapnyaBerkantor di Desa Bumiharjo, Bupati Ipuk Gali Berbagai Potensi Pertanian
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, kembali melaksanakan program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa).
Baca Selengkapnya