Dirut PD PAL Jaya sebut pengolahan limbah tinja via ATS untuk efisiensi biaya
Merdeka.com - Pemprov DKI Jakarta melalui PD PAL Jaya memiliki program pengolahan limbah tinja menggunakan teknologi yang dinamakan Andrich Tech System (ATS). Sebelumnya Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga S Uno menyebut air hasil pengolahan limbah tersebut bisa untuk dikonsumsi. Namun hal ini diklarifikasi Direktur Utama PD PAL Jaya, Subekti.
Subekti mengatakan program pengolahan limbah tinja dengan teknologi Andrich tersebut tak bisa diminum. Pengolahan hanya bertujuan untuk meningkatkan kualitas hasil olahan.
"Kami mengolah bukan untuk tujuan air minum. Kami meningkatkan kualitas hasil olahan dan menjadi air bersih menjadi nilai tambah bagi kita. Tujuan pengembangan ini bukan untuk air minum," jelasnya saat menggelar konferensi pers di kantornya, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Senin (28/5).
Subekti mengatakan selain untuk memperbaiki kualitas hasil olahan, pengolahan dengan teknologi ini dalam rangka efisiensi biaya. Jika hasil olahan kualitasnya meningkat maka ketika air dibuang ke dalam tanah maka tidak akan mencemari lingkungan.
"Tujuan kualitas olahan yang perlu saya tekankan, PD PAL mengolah ini sampai dibuang ke lingkungan tidak mencemari lingkungan. Kalau hasil pengembangannya jadi air bersih dan sebagainya itu nilai lebih dan itu harus kita kembangkan terus," jelasnya.
Ia menerangkan dalam proses pengolahan limbah, ada dua mekanisme yang dilakukan PD PAL; on side (perpipaan atau sistem terpusat) dan off side (non perpipaan atau sistem setempat). Untuk pengolahan limbah on side, PD PAL telah merancang rencana induk atau masterplan yang dibagi 14 zona dan zona nol atau existing.
"Insyaallah nanti zona satu dan zona enam akan konstruksi tahun 2020," ujarnya.
Zona satu meliputi wilayah Menteng sampai Pluit. Sedangkan zona enam mulai dari Slipi sampai Duri Kosambi. Dua zona ini merupakan prioritas untuk sistem perpipaan. Untuk zona lain, zona tujuh sampai 14 masih dalam persiapan.
Untuk pengolahan limbah onside, PD PAL mulai melaksanakan sejak 2016. Mekanisme pengolahan dimulai dari septictank yang ada di permukiman masyarakat yang kemudian diangkut mobil dan diolah. Ada dua pengolahan limbah tinja yaitu di Duri Kosambi dan Pulo Gebang.
PD PAL kemudian melakukan inovasi pengelolaan limbah tinja, salah satunya dengan merancang septictank yang telah dimodifikasi. "Kenapa harus kita lakukan karena septictank di Jakarta ini sebagian besar bocor atau rembes ke bawah. Dampaknya rembes ke bawah tentu bakteri E-coli akan kemana-mana," jelasnya.
Hasil pengolahan dari septictank yang telah dimodifikasi itu kemudian ditingkatkan dengan sistem Andrich Tech System. Subekti mengatakan pengolahan lumpur tinja di Duri Kosambi saat ini masih menggunakan sistem konvensional dan memerlukan proses lama.
"Ini kami berinovasi salah satunya menggunakan teknologi Andrich Tech System," kata dia.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Teknologi Ini Bisa Ubah Sampah Perkotaan dan Limbah Industri Jadi Bahan Bakar
Volume sampah yang terus meningkat masih menjadi tantangan bagi pemerintah di tengah fasilitas pengolahan sampah yang terbatas.
Baca SelengkapnyaOJK Usul Program INOVASI Buat Kripto Lebih Inklusif, Pelaku Industri Angkat Suara
Kerangka strategi INOVASI mencakup sejumlah langkah yang dinilai sangat relevan dengan perkembangan industri kripto.
Baca SelengkapnyaBerkat Program Jokowi, Wamen Raja Juli Antoni: Sertifikasi Tanah Meningkat Ribuan Persen
Proses sertifikasi tanah era Presiden Jokowi melesat cepat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Puncak Arus Balik Mudik Malam Ini, Rute Arteri Dijadikan Alternatif Jika Tol Macet
Polri bersama instansi terkait mempersiapkan pelbagai skema rekayasa lalu lintas menghadapi arus balik lalu lintas tersebut.
Baca SelengkapnyaLuhut Akui Ada Tenaga Kerja Asing di Proyek Hilirisasi: Jumlahnya 15 Persen Saja
Luhut memastikan porsi TKA itu nantinya akan berkurang seiring dengan banyak dilatihnya SDM lokal untuk industri hilirisasi.
Baca SelengkapnyaDirut Bulog Jelaskan Duduk Perkara Beras SPHP Memuat Stiker Capres Tertentu
Bayu menjelaskan bahwa SPHP merupakan program pemerintah melalui Badan Pangan Nasional yang dilaksanakan oleh Bulog dalam rangka menjaga stabilitas harga beras.
Baca SelengkapnyaDirut Bulog Bantah Program Bansos Beras Jadi Pemicu Kenaikan Harga Beras
Mengingat program ini hanya ditujukan kepada 22 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang terdata di Kementerian Sosial.
Baca SelengkapnyaTelan Anggaran Rp824 M, Jokowi Resmikan 3 TPA di Jatim: Dapat Kurangi Masalah Sampah
Dapat mengurangi permasalahan sampah, mengurangi pencemaran lingkungan, dan meningkatkan kualitas lingkungan.
Baca SelengkapnyaBeras Langka, Jokowi Perintahkan Bapanas Tambah Stok Beras Kemasan 5 Kg
Presiden Jokowi perintahkan Bapanas stok beras kemasan 5 kg di ritel modern tersedia.
Baca Selengkapnya