Ahok sebut Dinsos DKI mark up kursi roda Rp 800.000 jadi Rp 2,7 juta
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menemukan kejanggalan terhadap pengajuan kebijakan umum anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) dari Dinas Sosial DKI Jakarta. Dalan KUA-PPAS Dinas Sosial DKI pembelian kursi roda Rp 2,7 juta untuk 30 unit.
"Itu kan gila, aku saja sering beli kursi roda diam-diam saya beli Rp 800.000, ini kursi roda Rp 2,7 juta kan gila. 30 buah, belum yang Sudinnya," kata pria disapa Ahok di Balai Kota, Jakarta, Rabu (25/11).
Menurut Ahok, pembelian kursi roda seharga Rp 2,7 juta tidak wajar. Sebab, kursi roda tersebut belum tentu ada fungsinya.
"Kalau ada duit baru ikut, wajar atau tidak. Kalau enggak ada fungsi. Contoh ada pelatihan, latih 50 orang habisin Rp 1 milyar. Apa yang mau dilatih?," kata dia.
Selain itu, dirinya juga mencoret pelatihan cara membayar pajak bumi bangunan sejumlah ratusan juta. Bahkan peserta pelatihan tersebut yakni Ketua RT dan Ketua RW.
"Pajak juga coret. Pemahaman cara bayar PBB. Berapa ratus juta, apa yang harus mau dipahami. Terus saya tanya siapa yang mau kamu latih? RT/RW. Lu yakin? Kasih pemahaman ke masyarakat," kata dia.
Lebih jauh, dirinya juga mencoret biaya alat tulis (ATK) kantor sebesar Rp 400 juta. Menurut dia, jumlah sebesar itu untuk alat tulis kantor sangat tidak efektif. Menurut Ahok, angka buat ATK seharusnya bisa Rp 50 juta.
"ATK itu, dalam sarana kantor, makan minum, beli piring gelas di situ juga. Ada lagi yang ciptain ATK itu, flashdisk macam-macam. Aku enggak mau lagi. Mesti pisah dan bisa baca sudin ini sudin ini. ATK rata-rata diajuin Rp 400 juta. Engga bisa 50 juta saja saya bilang. Maksimal lihat kondisi besar kecil," tandasnya.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beras Langka, Jokowi Perintahkan Bapanas Tambah Stok Beras Kemasan 5 Kg
Presiden Jokowi perintahkan Bapanas stok beras kemasan 5 kg di ritel modern tersedia.
Baca SelengkapnyaAksi Jokowi dan AHY Tangkap Ikan Bersama saat Resmikan Bendungan Lolak
Pembangunan Bendungan Lolak memakan anggaran mencapai Rp 2,02 triliun.
Baca SelengkapnyaJokowi Klaim Harga Beras Turun: Coba Cek di Pasar
"Cek di pasar Johar naik atau tidak, turun atau tidak, cek, sudah turun," kata Jokowi
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Efek Kaesang, Perolehan Kursi DPRD PSI di Maluku Naik 10 Kali Lipat
Karena karakter dari putra bungsu Presiden Joko Widodo dinilai membuat masyarakat Maluku terpukau.
Baca SelengkapnyaJokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu
Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaMengenal Sosok Darma Mangkuluhur Hutomo, Cucu Soeharto yang Curi Perhatian
Sosoknya mencuri perhatian usai membuat lapangan golf mencapai triliunan rupiah di Sentul.
Baca SelengkapnyaBeda dengan Jokowi, Anies Pilih Bangun Jalur Kereta Ketimbang Jalan Tol, Ini Hitung-Hitungannya
Salah satunya, menghidupkan kembali atau reaktivasi jalur kereta di Sumbar
Baca SelengkapnyaJokowi Minta Kades Utamakan Beli Produk Asli Desa, Meski Harga Lebih Mahal
Pembangunan menggunakan dana desa sudah membuat jalan desa mencapai 350 ribu kilometer.
Baca SelengkapnyaJokowi Klaim Sudah Gelontorkan Dana Desa Rp539 Triliun: Setara 250 Bandara Besar
Jokowi menilai jumlah dana desa yang telah disalurkan sejak tahun 2015 itu bukanlah angka yang kecil.
Baca Selengkapnya