Merdeka.com - Kereta Panoramic rute Jakarta – Bandung mulai diujicobakan pada Sabtu (28/1) kemarin. Ini merupakan rute baru, dari yang sebelumnya hanya melayani penumpang Jakarta – Yogyakarta (PP) saat momen libur Natal dan tahun baru lalu. Direncanakan operasional perdana akan dimulai pada Februari mendatang.

Kereta Panoramic memiliki desain yang mewah dan mengutamakan kenyamanan penumpang. Sesuai namanya, kereta ini menyuguhkan pemandangan ke luar yang luas dari jendela besar di gerbongnya.

Kemudian, kereta ini juga menyediakan fasilitas lain yang akan membuat penumpang betah selama melakukan perjalanan.

“Jadi ini rutenya dibikin pendek, Jakarta – Bandung agar orang-orang tidak bosan. Jadi kereta api (Panoramic) ini hadir sebagai salah satu fungsi pariwisata,” kata Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, Sabtu (28/1), mengutip YouTube Liputan6 SCTV.

Kursi Bisa Diputar Menghadap Jendela

Kereta Panoramic/TikTok/anditosss©2022 Merdeka.com

Sebagai penunjang untuk menikmati panorama jendela yang luas, kursi penumpang di Kereta Api Panoramic bisa diputar hingga 180 derajat. Ini akan memudahkan pandangan untuk menyaksikan pemandangan secara langsung dan leluasa.

Walau kondisi cuaca di luar sedang panas, penumpang yang menghadap jendela juga tidak akan merasakan efeknya karena jendela telah didesain secara khusus sehingga tahan panas. Ini juga untuk melindungi penumpang dari benda-benda yang ada di luar karena kualitasnya lebih kuat.

“Ini memberikan sensasi yang berbeda karena bisa menikmati pemandangan di sepanjang perjalanan,” ujar Menhub Budi, mengutip laman Kemenhub.

Mirip Kereta ala Eropa

©2023 Dokumentasi Kemenhub/Merdeka.com

Menurut Budi, ini merupakan spesifikasi kereta yang mirip di luar negeri seperti Amerika hingga Swiss dengan harga yang terjangkau, karena penutup jendela di kereta tersebut juga bisa diatur secara otomatis melalui tombol di sisi atas. 

“Saat ini kita sudah punya kereta Panoramic seperti yang ada di luar negeri. Jadi tidak usah jauh-jauh ke Swiss. Ini suatu inovasi yang baik dari PT KAI,” lanjutnya.

Demi menambah kenyamanan, kursi di kereta Panoramic juga sudah dikurangi dari yang sebelumnya 46 kursi, kini menjadi 38 tempat duduk. Ini akan membantu penumpang mendapatkan pemandangan dari jendela dengan maksimal.

Harga Tiket Terjangkau dan Siap Dioperasikan Februari

Untuk harga tiket, penumpang bisa mendapatkannya di website resmi KAI dengan harga Rp350.000. Ini akan terintegrasi dengan Kereta Api Argo Parahyangan dengan rute Stasiun Gambir dan Stasiun Bandung (PP). Nantinya kereta berjenis wisata ini akan mulai dioperasikan setiap akhir pekan di bulan Februari.

Selain itu, Kementerian Perhubungan juga membuka rute lainnya, yakni Bandung – Surabaya, melalui Kereta Argo Wilis dengan harga tiket sebesar Rp1.120.000.

Penumpang pun semakin dibuat nyaman dengan desain toilet yang estetik, serta fasilitas televisi, makanan, minuman, rak bagasi khusus sampai selimut.

Budi menambahkan, penambahan rute berdasarkan tingginya antusiasme masyarakat yang ingin mendapatkan sensasi perjalanan kereta api yang berbeda dari jenis lainnya.

“Saya kira jumlah kereta dan rutenya bisa ditambah ke depannya karena minat masyarakat yang tinggi terhadap kereta ini,” kata Menhub.