Merdeka.com - WHO menyampaikan, kematian karena virus corona di Eropa naik 5 persen dalam sepekan terakhir, menjadikannya satu-satunya kawasan di dunia di mana terjadi lonjakan kasus kematian Covid-19. Badan kesehatan PBB itu mengonfirmasi kasus naik 6 persen secara global, disebabkan kenaikan di Amerika, Eropa, dan Asia.

Dalam laporan mingguannya terkait pandemi yang terbit Selasa malam, dikutip dari Al Arabiya, Kamis (18/11), WHO mengatakan kematian Covid-19 di semua kawasan selain Eropa masih stabil atau turun, dan jumlahnya mencapai 50.000 di seluruh dunia pekan lalu. Dari 3,3 juta infeksi baru yang dilaporkan, 2,1 juta berasal dari Eropa.

Ini merupakan tujuh pekan berturut-turut kasus Covid terus naik di 61 negara yang dihitung WHO di kawasan Eropa, yang membentang melalui Rusia sampai Asia Tengah.

Sementara sekitar 60 persen orang di Eropa Barat telah divaksinasi lengkap, hanya sekitar setengahnya yang divaksinasi di bagian timur benua itu, di mana para pejabat berjuang untuk mengatasi keraguan masyarakat terhadap vaksin yang meluas.

WHO mengatakan, infeksi turun di Afrika, Timur Tengah, dan Asia Tenggara sejak Juli.

Di Eropa, WHO mengatakan angka tertinggi kasus baru tercatat di Rusia, Jerman, dan Inggris. Ditekankan pula bahwa angka kematian naik sampai 67 persen di Norwegia dan 38 persen di Slovakia.

Sebelumnya WHO menyebut Eropa sebagai episentrum pandemi yang masih berlangsung dan memperingatkan kematian bisa mencapai 500.000 pada Februari jika tindakan mendesak tidak segera dilakukan di benua tersebut.

Pekan lalu, Austria memberlakukan pembatasan ketat pergerakan warga yang tidak divaksinasi. Sementara Belanda dan negara Eropa lainnya kembali melakukan lockdown untuk memperlambat penyebaran infeksi, dan Inggris memutuskan untuk memberikan suntikan vaksin penguat atau booster untuk warganya yang berusia di atas 40 tahun.