Wapres JK: Makin banyak bank makin menyusahkan
Merdeka.com - Indonesia saat ini tercatat menjadi salah satu negara yang mempunyai banyak bank. Setidaknya lebih 100 bank ada di Indoensia saat ini.
Wakil Presiden, Jusuf Kalla menilai banyaknya perbankan tidak mencerminkan majunya sebuah negara. Teori yang mengatakan bahwa makin banyak bank membuat negara lebih makmur adalah salah.
"Yang baik itu adalah bank sehat dan kuat, bukan berapa banyak banknya," ucap JK dalam acara pertemuan tahunan pelaku industri keuangan di Hotel Fairmont, Jakarta, Jumat (13/1).
Saat liberalisasi perbankan, lanjut JK, banyak yang beranggapan makin banyak bank makin makmur. Padahal JK meyakini makin banyak bank akan makin menyusahkan.
"Makin banyak bank makin menyusahkan kita semua," kata JK. Bukan hanya bank, hal ini juga berlaku untuk industri keuangan lainnya. Seperti Asuransi, pasar modal dan lembaga lainnya.
Dalam pandangan JK, sektor perbankan sangat rentan pengaruh global. Salah satu contohnya saat krisis 1998 yang dipengaruhi perekonomian global.
"Sekarang masih pengaruh dan kita tak bisa hindari. Namun, kita ada kekuatan dari dalam negeri. Perbankan kita juga masih perlu perbaikan."
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin meminta Jawa Barat sebagai salah satu penopang pertumbuhan ekonomi nasional bisa memaksimalkan potensi keuangan syariah.
Baca SelengkapnyaNurdin optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada kisaran 5 persen.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan dan investasi korporasi yang diperkirakan terus meningkat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jusuf Kalla mengingatkan semua pejabat termasuk Presiden agar netral dalam politik
Baca SelengkapnyaMeski demikian, ia tetap menghargai pilihan politik mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla mengatakan, pemimpin harus memiliki gagasan dan bersikap tenang dalam memimpin bangsa Indonesia.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla (JK) buka-bukaan awal mula kepemilikan lahan 340 ribu hektare milik Prabowo Subianto di Kalimantan.
Baca SelengkapnyaWapres ke-10 dan 12, Jusuf Kalla atau JK memperkirakan, siapa pun yang menggantikan Jokowi akan menghadapi tantangan berat.
Baca Selengkapnya