Utang Pemerintah Tembus Rp5.910 Triliun Hingga November 2020
Merdeka.com - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat utang pemerintah mencapai Rp5.910,64 triliun hingga akhir November 2020. Posisi utang ini setara dengan 38,13 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Dikutip dari Buku APBN Kita edisi Desember 2020, utang pemerintah ini masih didominasi oleh Surat Berharga Negara (SBN) sebesar 86,0 persen dan pinjaman sebesar 16,1 persen.
Secara rinci, utang dari SBN tercatat Rp5.085,04 triliun yang terdiri dari SBN domestik Rp3.891,92 triliun dan valas Rp1.193,12 triliun.
Sedangkan utang melalui pinjaman tercatat Rp825,59 triliun. Pinjaman ini terdiri dari pinjaman dalam negeri Rp11,55 triliun dan pinjaman luar negeri Rp814,05 triliun.
Adapun utang dari pinjaman luar negeri ini terdiri dari pinjaman bilateral Rp311,31 triliun, pinjaman multilateral Rp460,32 triliun dan pinjaman dari commercial banks Rp42,42 triliun.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaPosisi utang pemerintah relatif aman dan terkendali karena memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,98 persen.
Baca SelengkapnyaBatas maksimal rasio utang pemerintah terhadap PDB ditetapkan sebesar 60 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Utang Indonesia saat ini justru mengalami perbaikan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Baca SelengkapnyaSecara rinci, pembiayaan utang tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp70,2 triliun atau setara dengan 10,5 persen terhadap APBN.
Baca SelengkapnyaNaiknya utang luar negeri karena penarikan pinjaman, khususnya pinjaman multilateral, untuk mendukung pembiayaan beberapa program dan proyek.
Baca Selengkapnya"Dibandingkan tahun lalu ini penurunan (penarikan utang) sangat tajam," terang Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaBesaran nominal tunjangan kinerja yang dibayar per bulan itu dibagi atas 17 tingkatan kelas jabatan,
Baca SelengkapnyaPosisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun
Baca Selengkapnya