Utang Indonesia terus naik, apa dampak ke masyarakat?
Merdeka.com - Per September 2017, utang luar negeri Indonesia tercatat sebesar USD 343,13 miliar atau setara dengan Rp 4.636 triliun (kurs hari ini). Angka utang ini naik dibanding bulan sebelumnya atau Agustus 2017 yang tercatat hanya USD 340,93 miliar.
Ekonom Universitas Brawijaya, Chandra Fajri Ananda, menilai pemerintah masih mampu membayar utang yang dikelola. Namun, dia mengingatkan utang harus digunakan untuk pembangunan yang prioritas seperti proyek infrastruktur.
"Dari utang yang kita kelola masih terkontrol. Artinya rasio kita kan sekitar 2,7 persen utang kita dari GDP, artinya kita bisa bayar," ujarnya di restoran Ajag-Ijig, Jakarta, Kamis (23/11).
Dia melanjutkan bahwa pembangunan infrastruktur dari utang memang tidak berdampak langsung ke masyarakat. Sebab, sifat proyek itu sendiri harus berskala besar dan menguntungkan.
"Cuma kalau pembiayaan dari utang harusnya proyek-proyek cost recovery. Proyek cost recovery yang kalau dikelola kemudian dia menghasilkan, kayak tol. Jadi tol itu dibuat supaya ada hasilnya dan hasilnya untuk bayar utang," tuturnya.
Padahal, proyek yang bisa langsung dirasakan masyarakat adalah yang dilakukan dalam bentuk dana desa. "Jadi dari hasil penelitian kita itu infrastruktur tidak langsung berdampak. Mungkin kalau berdampak itu kaya di dana desa. Bangun irigasi. Memang orang disini bisa kerja kemudian muncul aktivitas ekonomi baru," jelasnya.
"Kalau kaya tol atau pelabuhan butuh waktu. Ini yang kadang tidak dikalkulasi. Makanya perlu dievaluasi kembali sektor-sektor infrastruktur yang mana yang harus di nomor satukan," terangnya.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Enny Sri Hartati, menambahkan pembangunan infrastruktur harus dilakukan karena posisi Indonesia tertinggal cukup jauh dibanding dengan negara-negara lain. Namun, di sisi lain, penerimaan pajak masih kurang untuk membiayai proyek-proyek tersebut. Dengan begitu maka caranya adalah dengan berutang.
"Setelah pemerintah tambah utang lagi, mestinya ini harus diprioritaskan untuk pembiayaan infrastruktur yang bisa refinancing, supaya tidak menambah beban defisit keseimbangan primer (kemampuan pemerintah dalam pengeluaran dan pendapatan). Dengan kata lain, proyek proyek infrastruktur pemerintah minimal bisa refinancing, tidak gali lubang tutup lubang," jelasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?
Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaNaik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun
Posisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca SelengkapnyaTurun Tipis, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.087 Triliun per Oktober 2023
Posisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali karen hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.364 Triliun
Naiknya utang luar negeri karena penarikan pinjaman, khususnya pinjaman multilateral, untuk mendukung pembiayaan beberapa program dan proyek.
Baca SelengkapnyaUtang Pemerintah Tembus Rp8.041 Triliun, Menko Airlangga: Masih Aman Terkendali
Batas maksimal rasio utang pemerintah terhadap PDB ditetapkan sebesar 60 persen.
Baca SelengkapnyaPemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun
Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun
Baca SelengkapnyaCurhat Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, tapi Kalau Beras Naik Saya Dimarahi Ibu-Ibu
Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa urusan pemerintah dalam mengelola pangan untuk 270 juta penduduk Indonesia bukan hal yang mudah.
Baca SelengkapnyaKondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaUang Lauk Pauk Prajurit TNI Sudah Naik per 1 Januari 2024, Segini Besarannya
Kepastian kenaikan tunjangan uang lauk pauk prajurit itu disampaikan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca Selengkapnya