Tunggu Suku Bunga BI, IHSG Diprediksi Bergerak Menguat
Merdeka.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diramal akan bergerak menghijau di perdagangan pasar saham hari ini, Kamis (21/11).
Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya mengungkapkan, investor akan cenderung wait and see jelang penetapan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI).
Kendati begitu, secara teknikal rentang pelemahan memang sudah sangat terbatas. Sebabnya, indeks berpeluang rebound dalam jangka pendek.
"Pergerakan masih cukup terbatas ditekan oleh ketidakpastian dari sentimen global. Tetapi IHGS berpotensi menguat di 6.130-6.173," tuturnya Kamis (21/11).
Bank Indonesia Diprediksi Tahan Suku Bunga Acuan
Kepala Riset Reliance Sekuritas Lanjar Nafi menilai Bank Indonesia akan menahan suku bunga 7 day repo rate di level 5,0 persen.
Dari global, kekhawatiran baru bagi pasar kesepakatan fase pertama antara Amerika Serikat-China akan semakin jauh. Saat ini pasar juga akan cenderung wait and see jelang rilis risalah dari pertemuan Fed.
"Di tengah kondisi ini, kami masih memproyeksi IHSG akan bergerak melanjutkan penguatannya dengan support 6125-6200," paparnya.
Saham-saham yang masih menarik secara teknikal di antaranya PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT United Tractors Tbk (UNTR), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), dan PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA).
Kemudian saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA), serta saham PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kenaikan suku bunga dinilai upaya Bank Indonesia untuk mengendalikan inflasi.
Baca SelengkapnyaKeputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaKenaikan suku bunga acuan demi menguatkan stabilitas rupiah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Saat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.
Baca SelengkapnyaPerry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaThe Fed diperkirakan tak akan menurunkan suku bunga acuan dalam waktu dekat yang menjadi harapan banyak pihak.
Baca SelengkapnyaDengan demikian suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen.
Baca SelengkapnyaSelama ini ada sejumlah kesulitan yang dialami investor baru maupun investor lama, yang mana sebagian investor baru sukar membuat keputusan investasi.
Baca SelengkapnyaDirektur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menyebut peluang 2 putaran masih terbuka
Baca Selengkapnya