Tips Penting untuk Korban PHK yang Sedang Mencari Kerja
Merdeka.com - Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) bisa menyebabkan seseorang tidak fokus terhadap kualifikasi pekerjaan yang dilamar selanjutnya. Country marketing manager JobStreet Indonesia, Sawitri Hertoto menilai langkah seperti itu akan membuang waktu karyawan korban PHK.
Sawitiri memberi tips bagi karyawan korban PHK saat mengajukan lamaran pekerjaan. Sebaiknya, sebelum melamar pekerjaan, korban PHK terlebih dahulu melakukan riset perusahaan yang akan dilamar dan menyesuaikan kompetensi yang dimiliki.
"Perusahaan enggak harus besar, ada juga start-up yang kecil tapi kalau kita riset bahwa manajemennya baik enggak apa-apa kita lamar saja," kata Sawitri dalam konferensi pers virtual.
"Jangan brutal, nanti itu membuat kita kehabisan tenaga untuk benar-benar meriset mana yang sangat potensial bagi kita," sambungnya.
Berdasarkan data JobStreet Indonesia, pekerjaan admin dan HR merupakan jenis pekerjaan paling banyak mengalami PHK. Langkah perusahaan untuk mem-PHK karyawan tidak hanya berlaku di industri manufaktur, namun perusahaan berbasis teknologi.
"Job function yang paling banyak di-PHK sebesar 16 persen itu spesialisasi admin dan HR," ujarnya.
Posisi Selanjutnya Rentan Kena PHK
Sawitri mengatakan, sedikitnya berdasarkan survei JobStreet dalam hampir 12 bulan terakhir ada 5 job function teratas yang mengalami PHK. Setelah admin dan HR di posisi pertama yaitu 16 persen, posisi kedua terbanyak PHK yaitu transportasi dan logistik sebesar 14 persen.
Kemudian, posisi ketiga dengan jumlah paling banyak PHK yaitu sales atau business development sebesar 11 persen, disusul dengan marketing dan pekerjaan yang berkaitan dengan fisik dengan masing-masing persentase PHK sebesar 10 persen.
Sawitri menuturkan, hampir seluruh perusahaan mengalami guncangan cukup rumit yang berdampak terhadap rekrutmen karyawan. Terlebih lagi terhadap perusahaan rintisan berbasis teknologi.
Dia tidak memungkiri banyak perusahaan rintisan mengalami tech winter. Yaitu sebuah kondisi di mana sebuah perusahaan berbasis teknologi tumbang karena berbagai faktor. Akan tetapi, Sawitri menilai, tidak semua masa suram dihadapi seluruh perusahaan.
Masih Banyak Perusahaan Rekrut Karyawan
Dia mengambil contoh kondisi saat awal masa pandemi Covid-19 hampir seluruh perusahaan memutus karyawan karena guncangan ekonomi. Di satu sisi, kondisi tersebut menjadi pertumbuhan agresif pada perusahaan berbasis teknologi seperti e-commerce, financial technology.
"Selalu ada industri yang sedang turun biasanya ada industri lain yang juga naik atau mungkin membutuhkan karyawan bahkan memanfaatkan talent-talent berkualitas yang di-PHK oleh industri," ujarnya.
Meski begitu, Sawitri mengatakan bahwa masih banyak perusahaan saat ini yang mulai merekrut karyawan agar operasional tetap berjalan. Untuk itu, virtual career fair yang digelar oleh JobStreet Indonesia kembali digelar pada 8-10 Desember 2022.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kementerian Ketenagakerjaan memberikan tips bagi lulusan baru atau fresh graduate mencari pekerjaan tapi beda jurusan.
Baca SelengkapnyaBerikut terdapat 7 tips ampuh yang dapat membantu kamu menghilangkan kebiasaan menunda-nunda pekerjaan.
Baca SelengkapnyaAturan ini bukan merupakan peraturan baru, melainkan sudah diterapkan sejak tahun lalu untuk mempermudah dalam penghitungan PPh 21.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Program rekrutmen ini akan menerima calon karyawan dari beragam latar pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan OJK.
Baca SelengkapnyaDalam rekrutmen tahun ini, Pemerintah membuka 1,6 juta formasi untuk PPPK.
Baca SelengkapnyaPemimpin yang hebat bukan hanya soal karisma atau jabatan di suatu perusahaan saja.
Baca SelengkapnyaUntuk menyambut Ramadan dan Hari Raya, menjaga kebersihan kulkas agar makanan tetap segar menjadi sangat penting. Berikut adalah tips untuk membersihkannya.
Baca SelengkapnyaPola makan sehat merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan, terutama bagi para pekerja kantoran yang menghabiskan sebagian besar dengan tekanan.
Baca SelengkapnyaSelain itu, calon peserta juga wajib memiliki IPK minimal 3,00 dari skala 4,00.
Baca Selengkapnya