Tingkatkan Inklusi Keuangan Syariah Dalam Negeri, BSI Gandeng JMTO
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menggandeng PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO) untuk memberikan layanan jasa dan produk perbankan syariah kepada seluruh karyawan JMTO.
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menggandeng PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO) untuk memberikan layanan jasa dan produk perbankan syariah kepada seluruh karyawan JMTO.
Direktur Retail Banking BSI Ngatari mengatakan kerja sama dengan JMTO merupakan komitmen BSI memberikan layanan perbankan syariah yang seluas-luasnya kepada masyarakat. Apalagi saat ini gaya hidup syariah banyak diterapkan masyarakat dan menjadi potensi besar yang perlu ditangkap BSI. “Kami mengucapkan terima kasih atas kerja sama dengan JMTO yang telah memilih BSI sebagai mitra dalam memberikan layanan perbankan syariah kepada para karyawan. "Ini merupakan kerja sama strategis untuk meningkatkan inklusi dan literasi perbankan syariah kepada masyarakat luas,” kata Ngatari.
Kerja sama yang disepakati antara BSI dan JMTO antara lain pembayaran payroll karyawan, tabungan BSI Easy Wadiah dan mudharabah, tabungan haji dan haji muda Indonesia, tabungan pendidikan, serta beberapa layanan lainnya.
Selain itu BSI juga menjadi alterntif pembayaran untuk pengelolaan parkir berbasis nontunai “GetPark”, ekosistem produk “GetPay”, pembayaran digital seperti payment gateway berbasis server yang dikelola “Getoll”, dan kerjasama lain yang dikembangkan pada “Aplikasi Travoy” oleh JMTO. BSI sendiri mencatat peningkatan laba bersih sebesar 47,6% (year on year/yoy) pada kuartal I tahun ini menjadi Rp1,45 triliun, dibandingkan periode sama tahun 2022 sebesar Rp987,68 miliar. Di periode yang sama, laba usaha perseroan tercatat sebesar Rp1,93 triliun, tumbuh secara tahunan dari Rp1,32 triliun pada kuartal pertama tahun 2022.
Angka ini didominasi oleh tabungan wadiah yang mencapai Rp43,53 triliun.
Pencapaian ini berpengaruh positif terhadap rasio cost of fund (CoF) BSI menjadi 1,97%, karena tabungan wadiah yang memberikan dampak efisiensi pengurangan biaya bagi hasil. Dari sisi pembiayaan, BSI mencatat pertumbuhan impresif dua digit yakni 20,15% (yoy) menjadi Rp213, 28 triliun. Pada periode tersebut, kualitas pembiayaan BSI terjaga dengan baik, tercermin dari NPF Gross di level 2,36%.
BSI fokus pembiayaan jangka panjang, prudent dan mendiversifikasi alternatif pembiayaan yang sesuai segmen nasabah. Harapannya, risiko pembiayaan dapat dimitigasi dengan baik sesuai jenis pembiayaan. Aset BSI mencapai Rp313,25 triliun, tumbuh 15,47% secara yoy. Selain itu ditopang pertumbuhan bisnis yang sehat dari segmen retail dan wholesale serta peningkatan dana murah, kualitas pembiayaan yang baik, efisiensi dan efektivitas biaya dan fee based income (FBI).
Hery Gunardi mengatakan anak muda merupakan calon pemimpin masa depan yang bisa membawa perbankan syariah dalam negeri menjadi lebih baik.
Baca SelengkapnyaBank DKI Syariah berharap dapat berkontribusi signifikan dalam peningkatan literasi keuangan syariah dan pemahaman masyarakat.
Baca SelengkapnyaIndustri perbankan syariah nasional berhasil mencatatkan pertumbuhan yang cukup baik.
Baca SelengkapnyaBSI terus memperluas literasi dan inklusi keuangan syariah di dalam negeri. Salah satunya lewat kolaborasi dengan Indonesia Financial Group (IFG)
Baca SelengkapnyaSebagai perusahaan jasa keuangan non bank, PNM berfokus pada pemberdayaan nasabah melalui pembiayaan dan pendampingan.
Baca SelengkapnyaNota kesepahaman juga dilakukan untuk mendukung pelaksanaan tugas KY dan KPK dalam koridor kewenangan masing-masing.
Baca SelengkapnyaKeempat dapen BUMN ini bermasalah lantaran adanya indikasi penyimpangan dari sisi tata kelola investasi dan kerugian.
Baca SelengkapnyaMereka inilah yang disinggung Perry agar segera mengirimkan uang untuk para istrinya berbelanja produk UMKM.
Baca Selengkapnyasatpam perbankan kini berlomba memberikan pelayanan ke nasabah. Seperti layanan satpam unit usaha syariah yang dinilai cukup memuaskan.
Baca Selengkapnya