Tentukan harga acuan batu bara, ESDM kumpulkan pengusaha dan PLN
Merdeka.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengumpulkan pengusaha batu bara dan PLN guna membicarakan harga batu bara untuk kebutuhan dalam negeri, khususnya untuk bahan baku pembangkit listrik.
Direktur Utama PT Adaro Energy, Garibaldi Thohir menanggapi positif pertemuan tersebut. Menurutnya, semua pihak yang terlibat dalam pembahasan mengenai harga batu bara sepakat untuk mencarikan solusi terbaik. Meski begitu, belum ada kesepakatan final terkait harga batu bara untuk PLN.
"Intinya, positif dalam arti kata kita semua ingin mencarikan solusi lah. Cuma memang kan, faktor-faktornya tidak mudah ya. Karena kita ada komponen royalti, pajak, ada bagian pemerintah daerah juga," ungkapnya di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (5/2).
Sementara itu, Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia menjelaskan hasil pertemuan antara PLN dan Menteri ESDM, akan dibahas lebih lanjut di antara pengusaha batu bara untuk menemukan solusi terkait harga batu bara yang terjangkau bagi PLN.
"Kita akan berkonsultasi anggota ya. Anggota kita banyak dan berbeda-beda ya kita akan mendukung upaya pemerintah, kita akan berkonsultasi dan mencari cara terbaik ya. Intinya positif," kata dia.
"Ini kan tadi baru ada arahan Pak Menteri (Menteri ESDM, Ignasius Jonan) ya. Berdasarkan arahan Pak Menteri nanti kita kembangkan ke internal, dan juga masukan dari PLN juga," lanjut Hendra.
Diketahui, sebelumnya Direktur Utama PT PLN, Sofyan Basir menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Kamis (1/2). Sofyan melaporkan mahalnya harga batu bara di Tanah Air yang hampir menyentuh USD 100 per metrik ton.
Dalam pertemuan tersebut, Sofyan berharap Jokowi mencarikan solusi agar harga batu bara menurun menjadi USD 60 per metrik ton.
"Batu bara harus turun. Harga batu bara sekarang sudah hampir mendekati USD 100 per metrik ton. Naik dari harga USD 60. Jadi naiknya 50 persen," katanya seusai pertemuan dengan Jokowi.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PNS Mulai Pindah Juni 2024, Tapi Suplai Gas dan Listrik di IKN Baru Masuk bulan Agustus
Dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah ditetapkan menjadi pemasok energi tetap oleh Badan Otorita IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaBlusukan di Pasar Sungai Ringin Sekadau, Jokowi Temukan Kenaikan Harga Bahan Pokok
Jokowi menemukan harga beras di Pasar Sungai Ringin berada pada tingkat yang wajar.
Baca SelengkapnyaKonsumsi Energi Fosil Masih Terus Naik, Target Bauran EBT Turun Jadi 17 Persen di 2025
Target bauran EBT sebesar 17-19 persen bisa tercapai jika negara konsisten menyuntik mati PLTU batu bara
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pertamina Patra Niaga Bareng Kementerian ESDM Cek Kesiapan Layanan Energi di Banyuwangi dan Bali
Pertamina Patra Niaga kini mempersiapkan diri untuk memenuhi lonjakan konsumsi energi saat Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi Tegaskan Kelangkaan Beras Tak Ada Hubungan dengan Bantuan Pangan
Dia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.
Baca Selengkapnya3 Jurus Jitu Ganjar Turunkan Harga Bahan Pokok
Dia yakin strategi ini bisa mempermudah kedaulatan pangan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPLN Indonesia Power Garap Proyek Ketenagalistrikan di Luar Negeri, Ini Detailnya
T Artha Daya Coalindo juga menjalin kerja sama perjanjian jual beli batu bara dengan Glonnex Commodities PTE dari Singapura.
Baca SelengkapnyaPemerintah Janji Tarif Listrik dan BBM Tak Akan Naik sampai Juni 2024
Keputusan ini sebagaimana hasil sidang rapat kabinet paripurna pada Senin (26/2) pagi.
Baca SelengkapnyaPemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah
Khusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.
Baca Selengkapnya