Tak Ada Transportasi Darat, Mi Instan di Daerah Papua Ini Capai Rp30.000 per Porsi

Sabtu, 21 Desember 2019 10:45 Reporter : Idris Rusadi Putra
Tak Ada Transportasi Darat, Mi Instan di Daerah Papua Ini Capai Rp30.000 per Porsi mi instan. shutterstock

Merdeka.com - Tidak adanya jalur transportasi darat ke Kecamatan Ilaga, Papua,membuat harga serba mahal. Bahkan, satu sak semen di Ilaga mencapai Rp2 juta.

"Kehidupan di sini harganya lima kali lipat dari Surabaya, karena memang satu-satunya transportasi ke Ilaga hanya bisa melalui pesawat terbang, kami minta perhatian juga dari pemerintah pusat untuk masyarakat Iliga, pembangunan harus jalan terus," kata Bupati Kabupaten Puncak, Willem Wandik di Provinsi Papua dikutip dari Antara, Sabtu (21/12).

Dia menjelaskan, masyarakat di Ilaga rata-rata bekerja sebagai petani, namun semua perlengkapan tersebut hanya bisa didapatkan di daerah terdekat, dengan pesawat dari Kabupaten Timika.

Berdasarkan pantauan Antara, pesawat perintis lazim digunakan masyarakat sebagai transportasi umum. Geografis yang berbukit-bukit membuat jalan darat pun belum bisa dibangun, atau setidaknya membutuhkan perlengkapan lebih jika ingin dibangun.

Harga makanan tergolong tinggi, satu porsi mie instan bisa mencapai Rp30.000. Kemudian empat jerigen minyak goreng dihargai senilai Rp800.000.

Ubi adalah salah satu jenis produk pertanian yang paling banyak diproduksi. Kemudian untuk peternakan, masyarakat lokal mayoritas beternak babi.

Satu ekor babi besar dihargai senilai Rp30 juta. Ilaga merupakan ibu kota kabupaten tertinggi di Indonesia. Dengan daerah pegunungan tersebut, udara sehari-hari di Ilaga cukup dingin. Bahkan Antara memantau, kondisi suhu udara malam Ilaga bisa mencapai 7 derajat celcius.

2 dari 2 halaman

Jokowi Bertemu Tokoh Adat Papua

tokoh adat papua rev1

Presiden Joko Widodo sangat senang dengan bertemunya para tokoh-tokoh adat Papua di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (10/9). Dalam pertemuan tersebut Jokowi sangat tersentuh dengan harapan para tokoh.

Dia menceritakan Indonesia memiliki perbedaan satu sama lain tapi tetap bersatu. Lima tahun menjabat, dia menceritakan sudah 12 kali ke Papua dan Papua Barat.

"Negara ini sangat besar sekali. Perbedaan kita ini sudah jadi garis dari yang di atas. Jadi bayangkan naik pesawat saja 9 jam 15 menit. Bayangkan kalau kita jalan kaki enggak tahu berapa tahun akan sampai. Saya ke Wamena kalau enggak salah 3-4 kali. Kemudian ke Nduga, saya sudah dua kali," kata Jokowi saat menceritakan di hadapan mereka di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (10/9).

Dia bercerita kunjungannya ke toko-toko di Wamena pada malam hari. Saat itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut bertanya kepada pemilik toko soal harga bensin. Dia terkejut dengan harga minyak di sana. Sebab harga yang dipatok beragam.

"Saya betul-betul kaget saat itu. Karena enggak, sebelumnya enggak ada info soal itu. Ini satu liter Rp60 ribu. Tapi kalau hujan Rp100 ribu. Itu per liter pak. Saya tanya ulang-ulang, saya kaget betul. Berarti 10 kali lipat," kata Jokowi.

Setelah mengetahui hal tersebut, dia langsung perintahkan menteri agar BBM di Papua diteliti. Tetapi hal tersebut baru dua tahun terealisasi.

"Meski saya tahu di lapangan masih ada yang coba-coba. Meski juga tidak hanya di Papua, tapi di daerah lain. Artinya memang negara ini besar sekali. 17 Ribu pulau, negara mana yang punya pulau sebanyak ini," ungkap Jokowi.

Tidak hanya BBM saja yang langka di Papua, semen pun, kata dia, jarang. Harganya pun beragam mulai dari Rp400 ribu- Rp500 ribu. Hal tersebut juga saat ini sudah turun.

"Sudah turun separuh. Kita usaha terus supaya harga itu bisa (turun)," ungkap Jokowi.

Baca juga:
RSUD Mimika: Prajurit TNI Gugur Usai Luka Tembak di Bagian Pipi
Kapten Erizal, Kopassus Gugur di Papua Dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Sidikalang
Punya Standar Operasi, Kapuspen Sebut TNI Tak Bisa Brutal Hadapi Kelompok Separatis
Minta Minuman Kaleng ke Pelaku Usaha, Satpol PP di Sorong Ditindak Cyber Pungli
Rumah Warga Ilaga Puncak Papua Kini Dialiri Listrik

Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini