Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Survei: Konsumen Harus Siapkan Rp2,5 Miliar untuk Beli Rumah Tapak di Jakarta

Survei: Konsumen Harus Siapkan Rp2,5 Miliar untuk Beli Rumah Tapak di Jakarta perumahan. ©2012 Merdeka.com/sapto anggoro

Merdeka.com - Rumah.com merilis Indonesia Property Market Index Q2 2021. Dalam laporan ini, tercatat adanya penurunan indeks harga properti hunian, baik secara kuartalan maupun tahunan. Namun, turunnya harga properti pada kuartal ini lebih disebabkan oleh turunnya harga apartemen sebesar 2,3 persen (quarter-on-quarter).

Rumah.com Indonesia Property Market Index - Harga (RIPMI-H) pada kuartal pertama 2021 berada pada angka 110,3. Angka ini turun 0,4 persen dibanding Q4 2020 (quarter-on-quarter).

"Secara tahunan, indeks ini mengalami penurunan sebesar 2 persen. Turunnya indeks harga properti hunian ini lebih terlihat pada segmen apartemen," jelas Country Manager Rumah.com Marine Novita di Jakarta, Rabu (26/5).

Pencarian properti di Rumah.com pada kuartal pertama 2021 naik sebesar 26 persen dibandingkan kuartal sebelumnya. Secara tahunan, pencarian properti di Rumah.com masih meningkat sebesar 183 persen. Pencarian properti di kawasan Jabodetabek masih didominasi pencarian rumah tapak yakni sebesar 90 persen dari total pencarian properti di Rumah.com, dengan lokasi pencarian yang paling populer adalah Jakarta Selatan (24 persen) di mana jika diakumulasikan, mayoritas pencarian (56 persen) berasal dari DKI Jakarta.

Kata Marine, bagi konsumen yang ingin memiliki rumah tapak di kawasan Jakarta, mereka harus menyediakan dana setidaknya Rp2,5 miliar untuk bisa membelinya. Sebagai solusi alternatifnya, pencari properti yang mengincar hunian di kawasan Jakarta namun dengan budget terbatas bisa melirik apartemen.

"Karena saat ini, dengan budget di kisaran Rp750 jutaan, konsumen masih bisa mendapatkan unit apartemen dengan dua kamar tidur."

Data Rumah.com Indonesia Property Market Index mencatat turunnya indeks harga gabungan (rumah dan apartemen) terjadi di sejumlah provinsi. RIPMI-H untuk wilayah DKI Jakarta pada kuartal pertama 2021 turun sebesar 0,44 persen dibandingkan kuartal sebelumnya. Meski demikian, penurunan hanya terjadi di segmen apartemen, yakni sebesar 2,6 persen (quarter-on-quarter). Sementara segmen rumah tapak masih menunjukkan kenaikan tipis sebesar 0,2 persen (quarter-on-quarter).

Sementara itu, Jawa Barat mencatatkan kenaikan indeks harga properti gabungan sebesar 0,5 persen yang ditopang oleh kenaikan indeks harga rumah tapak sebesar 1,2 persen (quarter-on-quarter) namun tidak demikian halnya dengan indeks harga apartemen, yang mengalami penurunan sebesar 0,9 persen (quarter-on-quarter).

Tren yang sama juga terlihat di Banten di mana mencatat kenaikan indeks harga properti gabungan sebesar 1,62 persen secara kuartalan. Kenaikan ini ditopang oleh kenaikan indeks harga rumah tapak sebesar 1,9 persen (quarter-on-quarter) sementara indeks harga apartemen turun 1,6 persen (quarter-on-quarter).

Kenaikan Indeks Rumah Tapak

Marine menambahkan kenaikan indeks harga rumah tapak terjadi hampir di seluruh wilayah dengan jumlah suplai properti yang besar seperti DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Bali. Sedangakan penurunan indeks harga rumah tapak hanya terjadi di DI Yogyakarta dan Jawa Timur. Sehingga kondisi tersebut adalah beberapa alasan untuk mengatakan bahwa kondisi pasar properti masih cukup aman di situasi sulit saat ini.

"Pasar properti saat ini masih didominasi rumah tapak. Data suplai Rumah.com menunjukkan bahwa suplai properti masih didominasi oleh rumah tapak yakni sebesar 80 hingga 85 persen dari total suplai," tambahnya.

Marine menyimpulkan bahwa berdasarkan Data Rumah.com Indonesia Property Market Index pada kuartal pertama 2021 menunjukkan terjadinya penurunan harga properti. Namun, pasar properti nasional diperkirakan masih akan tetap stabil mengingat penurunan harga properti lebih dipengaruhi oleh turunnya harga apartemen. Sebaliknya, harga properti untuk segmen rumah tapak masih meningkat. Hal lain yang dapat menjaga optimisme pasar properti di 2021 adalah masih tingginya pencarian properti pada kuartal pertama 2021 dibandingkan kuartal sebelumnya.

"Jawa Barat, Banten, dan Jawa Tengah adalah sejumlah wilayah yang masih tetap menunjukkan kenaikan harga properti, terutama di segmen rumah tapak. Hal ini terutama terlihat pada kota-kota favorit pencarian properti seperti Tangerang, Depok, Bekasi, dan Semarang," tukasnya.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ternyata Ini Pengeluaran Paling Besar yang Buat Biaya Hidup di Jakarta dan Bekasi Jadi Paling Mahal
Ternyata Ini Pengeluaran Paling Besar yang Buat Biaya Hidup di Jakarta dan Bekasi Jadi Paling Mahal

Nilai rata-rata konsumsi masyarakat di Jakarta mengalami lonjakan tinggi dari Rp13,54 juta per bulan menjadi Rp14,88 juta.

Baca Selengkapnya
Incar Generasi Milenial, Cicilan Rumah Baru Ini Rp1,8 Juta per Bulan
Incar Generasi Milenial, Cicilan Rumah Baru Ini Rp1,8 Juta per Bulan

Saat ini, tren permintaan properti oleh generasi milenial tengah mengalami lonjakan. Minat generasi milenial dalam membeli rumah tapak mencapai 64,4 persen.

Baca Selengkapnya
Jakarta dan Bekasi Jadi Kota dengan Biaya Hidup Termahal di Indonesia
Jakarta dan Bekasi Jadi Kota dengan Biaya Hidup Termahal di Indonesia

Tujuan survei ini untuk menghitung harga rata-rata dari barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jakarta Jadi Kota dengan Biaya Hidup Termahal di Indonesia, Begini Cara Atur Keuangan dengan Gaji UMR
Jakarta Jadi Kota dengan Biaya Hidup Termahal di Indonesia, Begini Cara Atur Keuangan dengan Gaji UMR

Gaji UMR DKI Jakarta saat ini sebesar lebih kurang Rp5 juta sudah cukup ideal untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari per bulan.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Pengeluaran Rata-Rata Masyarakat Jakarta Hampir Rp3 Juta Setiap Bulan
Ternyata, Pengeluaran Rata-Rata Masyarakat Jakarta Hampir Rp3 Juta Setiap Bulan

Untuk pengeluaran komoditas non makanan mencakup perumahan dan fasilitas rumah tangga, aneka barang dan jasa, pakaian, alas kaki, dan tutup kepala.

Baca Selengkapnya
Pengembang Properti Mulai Jual Perumahan dan Apartemen di IKN Nusantara
Pengembang Properti Mulai Jual Perumahan dan Apartemen di IKN Nusantara

Sejumlah perusahaan yang turut membangun hunian, antara lain Konsorsium Nusantara dan Pakuwon yang membangun apartemen dan rumah tapak.

Baca Selengkapnya
Angka Kebutuhan Rumah di Indonesia Capai 12,7 Juta, Pengembang Beri Solusinya
Angka Kebutuhan Rumah di Indonesia Capai 12,7 Juta, Pengembang Beri Solusinya

Agung Podomoro membangun Kota Podomoro Tenjo untuk menjawab tingginya permintaan konsumen terhadap hunian.

Baca Selengkapnya
Ibu Rumah Tangga di Blitar Bikin Sabun dari Rempah-rempah, Terjual hingga Singapura Omzetnya Jutaan Rupiah per Bulan
Ibu Rumah Tangga di Blitar Bikin Sabun dari Rempah-rempah, Terjual hingga Singapura Omzetnya Jutaan Rupiah per Bulan

Berawal dari kekhawatiran tak berkontribusi baik pada lingkungan, Khomsatun memproduksi sabun alami

Baca Selengkapnya
Pembuat Patung Soekarno Tolak Dibayar Rp100 Juta oleh Dedi Mulyadi, Ini Alasannya
Pembuat Patung Soekarno Tolak Dibayar Rp100 Juta oleh Dedi Mulyadi, Ini Alasannya

Seorang pembuat patung asal Cimahi memberikan patung gratis kepada Dedi Mulyadi, saat diberi uang Rp100 juta, pematung itu menolak.

Baca Selengkapnya