Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sukses Luncurkan Satelit Nusantara Satu, PSN Ingin Internet Makin Luas Masuk Desa

Sukses Luncurkan Satelit Nusantara Satu, PSN Ingin Internet Makin Luas Masuk Desa Satelit Nusantara Satu. ©2019 antara

Merdeka.com - PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN), sukses meluncurkan Satelit Nusantara Satu ke orbitnya. Satelit broadband pertama di Indonesia dengan teknologi High Throuhput Satellite (HTS) ini lepas landas dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat, menggunakan roket Falcon 9 dari Space-X menuju slot orbit 146 derajat Bujur Timur tepat di atas Papua, Indonesia.

"Kehadiran Satelit Nusantara Satu merupakan pencapaian besar PSN untuk memperkuat posisi Indonesia dalam kancah dunia digital," kata Direktur Jaringan PT PSN, Heru Dwikantono, seperti dikutip dari Antara di Jakarta, kemarin.

Heru memaparkan peluncuran satelit dengan investasi awal hingga USD 250 juta ini menjadi tonggak sejarah bagi Indonesia, khususnya di industri telekomunikasi. Dia menambahkan, Satelit Nusantara Satu akan digunakan untuk keperluan pemerintah yang akan menyebarluaskan internet ke berbagai desa di Indonesia.

Selain itu, satelit ini juga digunakan untuk memperkuat layanan ritel PSN melalui produk Ubiqu dan Sinyalku. Ubiqu merupakan produk utama PSN untuk melayani kebutuhan internet di Indonesia dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Diharapkan, pada akhir 2019, terdapat 10.000 desa telah terkoneksi Ubiqu dan sekitar 2020-2021 terdapat 25.000 desa telah terhubung.

"Kami memiliki Ubiqu dan Sinyalku dengan cakupan mulai dari ujung Barat Sumatera hingga ujung Rimur Papua, dari ujung Utara Sulawesi hingga ujung Selatan Nusa Tenggara," ujarnya.

Jika sudah beroperasi, satelit dari PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) itu bisa memberikan layanan internet broadband hingga tiga kali lipat dibandingkan satelit konvensional. "Butuh sekitar dua pekan sampai satelit ini tiba di orbit yang ditentukan," kata Heru.

Setelah tiba di slot orbit yang telah ditentukan, bakal ada serangkaian tes yang dilakukan untuk memastikan satelit bekerja dengan baik. "Kita pastikan performance di atas sama kayak waktu tes di bawah," ujar Heru, "Kalau sudah yakin, baru dioperasikan."

Menurut Heru, satelit baru bisa dioperasikan setidaknya tiga pekan setelah tiba di orbit.

Sebanyak 60 persen layanan teknologi High Throughput Satellite (HTS) ini sudah disewa oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Kerjasama antara PSN dan BAKTI berlangsung selama lima tahun, hingga satelit multifungsi yang disiapkan pemerintah yang ditargetkan rampung pada 2023.

Satelit yang diproduksi oleh Space System Loral ini dipersiapkan selama dua tahun, mulai dari menetapkan rancangan, pembelian komponen, perakitan hingga serangkaian tes untuk memastikan satelit bekerja dengan baik setelah diluncurkan.

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Satelit Merah Putih 2 Pakai Teknologi High Throughput Satellite Sukses Mengangkasa, Ini Keunggulannya

Satelit Merah Putih 2 Pakai Teknologi High Throughput Satellite Sukses Mengangkasa, Ini Keunggulannya

Ini keunggulan dari satelit Merah Putih 2 dengan memakai teknologi terbaru.

Baca Selengkapnya
Telkom Akan Luncurkan Satelit HTS pada Pertengahan Februari

Telkom Akan Luncurkan Satelit HTS pada Pertengahan Februari

Memiliki kapasitas 32 Gbps dengan frekuensi C-band dan Ku-band, satelit Telkom akan menempati slot orbit 113 BT.

Baca Selengkapnya
BAKTI Bakal Kerahkan Satelit Internet ke 80 Ribu Lokasi TPS di Wilayah 3T

BAKTI Bakal Kerahkan Satelit Internet ke 80 Ribu Lokasi TPS di Wilayah 3T

BAKTI Kementerian Kominfo menerima usulan sekitar 80.000 titik penyediaan akses internet dari KPU.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ada 5.500 Satelit Mengelilingi Bumi, Paling Banyak dari Negara Ini

Ada 5.500 Satelit Mengelilingi Bumi, Paling Banyak dari Negara Ini

Jumlah satelit yang mengorbit bumi terus bertambah seiring dengan perkembangan teknologi dan eksplorasi antariksa.

Baca Selengkapnya
Samsat Digital Pertama di Indonesia: Bayar Pajak dan Perpanjang STNK Tak Perlu Turun dari Mobil, Cuma Butuh 15 Menit

Samsat Digital Pertama di Indonesia: Bayar Pajak dan Perpanjang STNK Tak Perlu Turun dari Mobil, Cuma Butuh 15 Menit

Dengan adanya Samsat Digital Terminal Leuwipanjang, Aan berharap program serupa juga dikembangkan di Samsat seluruh wilayah Indonesia.

Baca Selengkapnya
Sejumlah Wilayah Indonesia Alami Pemadaman Listrik, Salah Satunya Tarakan

Sejumlah Wilayah Indonesia Alami Pemadaman Listrik, Salah Satunya Tarakan

PLN mengonfirmasi bahwa kondisi pasokan listrik hari ini di Tarakan memang defisit lantaran beban puncak berada di atas daya pasok.

Baca Selengkapnya
Dihapus dari PSN, Ini Catatan Soal Kereta Semi Cepat yang Diklaim Sanggup Tempuh Jakarta-Surabaya Hanya 2 Jam

Dihapus dari PSN, Ini Catatan Soal Kereta Semi Cepat yang Diklaim Sanggup Tempuh Jakarta-Surabaya Hanya 2 Jam

Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya dikeluarkan dari PSN lantaran tidak ada kemajuan atau progres yang berarti.

Baca Selengkapnya
PLN Tambah Pembangkit Listrik Hijau di Nusa Penida, Aktif Mulai Tahun Depan

PLN Tambah Pembangkit Listrik Hijau di Nusa Penida, Aktif Mulai Tahun Depan

Sistem kelistrikan Nusa Penida akan ditambah kembali dengan pembangkit hijau sebesar 14,5 MW.

Baca Selengkapnya
Peluncuran Satelit Merah Putih 2: Lengkapi Jajaran Satelit Telkom di Langit Indonesia

Peluncuran Satelit Merah Putih 2: Lengkapi Jajaran Satelit Telkom di Langit Indonesia

Laporan langsung Pemimpin Redaksi Merdeka.com, Darojatun di Florida, Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya