Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sri Mulyani: Kita Berupaya Hilangkan Aturan Mahal dan Bertele-tele

Sri Mulyani: Kita Berupaya Hilangkan Aturan Mahal dan Bertele-tele Sri Mulyani. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meyakini pertumbuhan ekonomi RI di atas lima persen dan inflasi yang terjaga rendah akan menarik investasi luar negeri di tengah situasi perekonomian global yang tidak pasti.

"Kita harus lebih aktif melihat kebutuhan investor supaya mereka betul-betul bisa menerjemahkan minat menjadi aktivitas investasi," kata Sri Mulyani di Gedung DPR RI di Jakarta, Jumat.

Menurut Menkeu, pemerintah berupaya menghilangkan aturan-aturan yang bisa membuat biaya berbisnis di Indonesia menjadi mahal dan bertele-tele, dengan cara penyederhanaan. Pemerintah juga sedang menyiapkan insentif pajak untuk menciptakan lingkungan ekonomi yang sehat dan stabil sehingga kepercayaan akan terjaga.

"Modal akhirnya akan mencari tempat yang dianggap aman, oleh karena itu kalau kita tunjukkan Indonesia aman dan baik maka mereka tetap datang ke Indonesia," imbuh Sri Mulyani.

Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja (RAPBN) sementara tahun 2020, Sri Mulyani menyampaikan bahwa asumsi pertumbuhan ekonomi diproyeksikan mencapai 5,3 persen. Sedangkan untuk inflasi, asumsinya diperkirakan terjaga pada posisi rendah yakni 3,1 persen.

Kebijakan-kebijakan yang akan dilakukan, kata Sri Mulyani, juga mewaspadai kondisi ekonomi global yang saat ini berfluktuasi.

Keyakinan Menkeu terkait upaya menarik investasi tersebut merespon laporan Bank Dunia yang menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi dunia melambat salah satunya dipicu perang dagang AS dan China.

Dalam buletin berjudul Risiko Ekonomi Global dan Dampaknya kepada Indonesia edisi September 2019 itu Bank Dunia menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia sejak 2010-2018 menurun dari rata-rata 6,1 persen menjadi 5,2 persen tahun 2018.

Bank Dunia bahkan memperkirakan pertumbuhan ekonomi Tanah Air menurun hingga tahun 2022 yang berada di bawah lima persen.

Kondisi tersebut diperkirakan dapat memberikan dampak negatif terhadap portofolio aliran modal yang keluar dari Indonesia. Salah satu solusi yang disebutkan dalam laporan itu yakni Indonesia harus meningkatkan aliran modal luar negeri untuk investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI).

Bank Dunia juga menyebutkan Indonesia saat ini bersaing dengan negara di Asia untuk tujuan investasi luar negeri.

Bank Dunia menyebut pada Juni dan Agustus 2019, 33 perusahaan China berencana mendirikan atau memperluas produksi di luar negaranya yakni 23 perusahaan di antaranya menuju Vietnam dan sisanya menuju Kamboja, India, Malaysia, Meksiko, Serbia dan Thailand.

Tahun 2017, lanjut Bank Dunia, 73 perusahaan Jepang mengalihkan operasi bisnisnya dari Jepang, China dan Singapura menuju Vietnam, 43 menuju Thailand, Filipina (11) dan 10 perusahaan menuju Indonesia.

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sri Mulyani Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen di 2024

Sri Mulyani Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen di 2024

Proyeksi pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen itu didorong oleh penyelenggaraan pemilu secara serentak 2024.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Ingatkan Perjalanan Indonesia Jadi Negara Maju Tidak Mudah, Ini Alasannya

Sri Mulyani Ingatkan Perjalanan Indonesia Jadi Negara Maju Tidak Mudah, Ini Alasannya

Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai menuju target tersebut bukan perkara gampang.

Baca Selengkapnya
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Tambah Anggaran Bansos Pupuk, Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Blokir Uang Belanja K/L hingga Rp50 Triliun

Tambah Anggaran Bansos Pupuk, Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Blokir Uang Belanja K/L hingga Rp50 Triliun

Penambahan anggaran ini diperlukan seiring meningkatnya jumlah petani calon penerima pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya
Karir Bergengsi Sri Mulyani Selain Jadi Menteri Keuangan

Karir Bergengsi Sri Mulyani Selain Jadi Menteri Keuangan

Posisi Sri Mulyani di kancah internasional itu juga turut berdampak positif terhadap reputasi perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya
Pengamat Yakin Sri Mulyani Tak akan Mundur dari Menkeu, Dampaknya Bisa Besar

Pengamat Yakin Sri Mulyani Tak akan Mundur dari Menkeu, Dampaknya Bisa Besar

Isu mundurnya Sri Mulyani dari Menteri Keuangan dinilai hanya ‘digoreng’ pihak tertentu

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Mulai Waspadai Harga Beras Naik 7,7 Persen dari Awal Tahun, Ada Apa?

Sri Mulyani Mulai Waspadai Harga Beras Naik 7,7 Persen dari Awal Tahun, Ada Apa?

Selain beras, Sri Mulyani menyebut ada beberapa harga pangan juga mengalami kenaikan, seperti bawang putih 1,9 persen, cabai merah 17 persen.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Tak Kaget Jepang dan Inggris Alami Resesi, Ini Alasannya

Sri Mulyani Tak Kaget Jepang dan Inggris Alami Resesi, Ini Alasannya

Tekanan yang dialami negara-negara maju itu dipengaruhi kenaikan suku bunga yang terlalu tinggi yang terjadi di berbagai negara.

Baca Selengkapnya
Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya

Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya

Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.

Baca Selengkapnya