S&P Naikkan Peringkat Kredit Lippo Karawaci Menjadi B- Prospek Stabil
Merdeka.com - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mengumumkan kenaikan peringkat kredit jangka panjang menjadi B- dengan prospek stabil dari S&P. Sebelumnya, utang perseroan diganjar peringkat CCC+.
S&P juga menaikkan peringkat obligasi jangka panjang LPKR dari CCC+ ke B- serta menghapus peringkat LPKR dari Credit Watch.
CEO LPKR, John Riady, mengatakan peningkatan peringkat kredit ini merupakan penegasan atas perbaikan likuiditas LPKR secara signifikan.
"Tim manajemen bersama dengan saya akan fokus pada pencapaian target operasional dengan menyelesaikan proyek-proyek utama kami yang sedang berjalan dan akan meluncurkan proyek hunian baru. Sambil memastikan untuk berhati-hati dalam belanja modal dan menjaga arus kas agar stabil," ujarnya di Jakarta, Jumat (19/7).
Prospek stabil mencerminkan ekspektasi S&P bahwa LPKR akan memiliki likuiditas yang cukup serta arus kas yang memadai untuk jangka waktu 12-18 bulan ke depan. Hal ini didukung oleh penawaran umum terbatas senilai USD 787,5 juta serta rencana penjualan aset.
Penjualan aset ritel Lippo Mal Puri berjalan dengan baik dan diharapkan akan rampung pada kuartal keempat 2019. S&P memperkirakan penjualan asset ritel tersebut akan menghasilkan arus kas masuk bersih sekitar USD 200 juta. Selain itu, S&P berharap Lippo Karawaci mengurangi jumlah utang sewajarnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan dan investasi korporasi yang diperkirakan terus meningkat.
Baca SelengkapnyaKomisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ternyata mengusut kasus dugaan korupsi penggunaan dana penyaluran kredit di Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Adapun total kredit di tahun 2023 mencapai Rp65,68 triliun, turun dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp69,7 triliun.
Baca SelengkapnyaKepala LKPP Hendrar Prihadi menyebut alokasi anggaran pada rencana umum pengadaan barang dan jasa setiap tahunnya mencapai Rp1.200 triliun.
Baca SelengkapnyaKetua LPS menjamin peristiwa itu tidak sampai menimbulkan gejolak dalam sektor perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaPerusahaan terindikasi fraud itu bergerak di bidang kelapa sawit, batu bara, perkapalan, dan nikel.
Baca SelengkapnyaPer Februari 2024 aset industri Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) mencapai Rp 1.130,05 triliun atau naik 2,08 persen secara tahunan (yoy).
Baca SelengkapnyaTotal pinjaman 4 perusahaan ekspor tersebut mencapai Rp2,5 triliun.
Baca Selengkapnya