Sosrobahu, teknologi konstruksi anak bangsa diakui dunia
Merdeka.com - Pembangunan jalan tol layang Jakarta - Cikampek atau tol Jakarta - Cikampek 2 akan dimulai pada 2017 mendatang. Beberapa pihak mengusulkan agar proyek sepanjang 36 kilometer (KM) tersebut dibangun dengan menggunakan teknologi Sosrobahu.
Teknologi Sosrobahu sendiri bukan termasuk metode baru yang digunakan dalam pembangunan proyek infrastruktur khususnya jalan tol layang. Pada 1987, metode tersebut telah digunakan untuk membangun tol layang Cawang - Tanjung Priok.
Sosrobahu merupakan sebuah teknologi yang mengandalkan perputaran engsel yang dipasang antara ujung tiang pancang dengan kepala tiang atau biasa disebut pier head. Dengan teknologi ini, proses pengecoran kepala tiang penyangga jalan tol bisa dilakukan sejajar dengan arah jalan sehingga bisa mengurangi penggunaan ruang jalan saat pengecoran.
Chief Technical Officer Citra Metro Manila Tollways Corporation (CMMTC) Dodik Marseno menceritakan, teknologi tersebut ternyata juga digunakan dalam proyek jalan tol melayang Metro Manila atau Metro Manila Skyway di Filipina. Tidak hanya di Filipina, Vietnam dan Sri Langka juga menerapkan teknologi 'Made in Indonesia' ini.
"Kalau kita lihat di Filipina, itu pada konsepnya kita itu mulai masuk tahun 1995 di Filipina itu jalan tol yang dibangun di sana itu sama dengan yang dibangun dengan di Cikampek 2. Konsepnya itu membangun jalan tol di atas jalan tol," ujarnya dalam sebuah diskusi di Jakarta, Jumat (16/12).
Di tempat yang sama, praktisi konstruksi Lukman Efendi mengatakan hal senada. Tidak hanya Filipina, Vietnam dan Sri Langka, negara tetangga Malaysia juga menerapkan teknologi tersebut pada 1996 untuk membangun tol layang.
Menurut dia, penerapan teknologi sosrobahu dinilai lebih menguntungkan karena dapat menekan pengeluaran yang cukup besar. Di sisi lain, teknologi ini juga meminimalisir kerugian yang berdampak kepada pengguna jalan tol saat masa konstruksi.
"Alhamdulillah sampai sekarang ini masih terus dipakai dan banyak manfaatnya untuk mengurangi hambatan jalan. Selain Filipina, sistem ini juga dipakai di Vietnam dan Srilanka," kata dia.
"Teknologi ini penciptanya adalah Insinyur Tjokorda Raka Sukawati. Di Indonesia, teknologi ini pernah diterapkan saat pembangunan jalan tol layang Cawang - Tanjung Priok pada tahun 1987," tutupnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dilansir dari Liputan6, ocah 6 tahun, AJ disunat jin yang memicu perhatian warga Mereka berbondong-bondong ke rumah AJ, . Simak kronologi selengkapnya!
Baca SelengkapnyaIbu Kota Nusantara Uji Coba Kereta Otonom Tanpa Rel dan Taksi Terbang Pada Juli 2024
Baca Selengkapnya"Kalau enggak ya kotanya jadi bangunan beton semua, dan pasti akan menimbulkan masalah-masalah baru, seperti banjir, polusi, dan lain-lain," kata Gibran.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
H+3 Lebaran 2024, Jasa Marga Berkakukan Contraflow Arah Ciawi Ruas Tol Jagorawi
Baca SelengkapnyaSimak fakta-fakta Jalan Tol Binjai-Pangkalan Brandan yang dirangkum merdeka.com dari beberapa sumber berikut ini.
Baca SelengkapnyaIbu dan anak itu meninggal dunia usai tertimpa truk atau angkutan khusus tambang yang melintasi desa tersebut.
Baca SelengkapnyaAksi biadab dilakukan seorang anak terhadap ibu kandungnya sendiri di Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (9/4/2024) lalu.
Baca SelengkapnyaPenghargaan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi industri konstruksi untuk menghasilkan proyek-proyek inovatif.
Baca SelengkapnyaRuas jalan tol sepanjang 3 km dibuka sementara untuk mengurai kemacetan
Baca Selengkapnya