Sewa rumah dan bahan bakar jadi penyumbang besar bagi inflasi Oktober 2018
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Oktober 2018 sebesar 0,28 persen. Tingkat inflasi tahun kalender Januari-Oktober 2018 (year to date) sebesar 2,22 persen dan inflasi tahun ke tahun (year on year) sebesar 3,16 persen.
Kepala BPS, Kecuk Suhariyanto mengatakan andil terbesar untuk inflasi Oktober berasal dari komponen Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar. Komponen ini memberi andil 0,10 persen terhadap inflasi Oktober 2018.
Berdasarkan data yang disampaikan BPS, kelompok ini mengalami inflasi sebesar 0,42 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 130,01 pada September 2018 menjadi 130,55 pada Oktober 2018.
Seluruh subkelompok pada kelompok ini mengalami inflasi, yaitu subkelompok biaya tempat tinggal sebesar 0,63 persen, subkelompok bahan bakar, penerangan, dan air sebesar 0,06 persen. Subkelompok perlengkapan rumah tangga sebesar 0,39 persen, dan subkelompok penyelenggaraan rumah tangga sebesar 0,28 persen.
"Kelompok ini pada Oktober 2018 memberikan andil/sumbangan inflasi sebesar 0,10 persen," kata dia, di Kantor BPS, Jakarta, Kamis (1/11).
Komoditas yang dominan memberikan andil atau sumbangan inflasi, yaitu tarif sewa rumah sebesar 0,03 persen, besi beton, tarif kontrak rumah, semen, dan upah pembantu rumah tangga masing masing sebesar 0,01 persen.
"Kelompok bahan makanan pada Oktober 2018 mengalami inflasi sebesar 0,15 persen. Kelompok ini pada Oktober 2018 memberikan andil atau sumbangan inflasi sebesar 0,04 persen," jelas dia.
Kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau pada Oktober 2018 mengalami inflasi sebesar 0,27 persen dengan andil atau sumbangan terhadap inflasi sebesar 0,05 persen. Sementara itu, kelompok sandang yang mengalami inflasi sebesar 0,54 persen memberikan andil atau sumbangan inflasi sebesar 0,03 persen.
Selanjutnya, kata dia, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 2018 mengalami inflasi sebesar 0,09 persen pada Oktober dengan andiI atau terhadap sumbangan inflasi sebesar 0,01 persen. Sedangkan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami inflasi sebesar 0,26 persen dan memberikan andiI atau sumbangan inflasi sebesar 0,05 persen.
Sementara kelompok kesehatan yang mengalami inflasi sebesar 0,06 persen tidak memberikan andil terhadap terhadap inflasi pada Oktober 2018.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaKenaikan inflasi Desember 2023 ini disumbang oleh kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi sebesar 1,07 persen.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data BPS mencatat beras dan rokok sebagai pengeluaran terbesar dalam rumah tangga.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah melalui Bapanas menugaskan Bulog untuk melaksanakan 2 instrumen utama untuk mengantisipasi gejolak harga beras.
Baca SelengkapnyaPemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaSecara tahunan nilai ekspor pada Desember 2023 mengalami penurunan cukup dalam yakni sebesar 5,76 persen.
Baca SelengkapnyaSejumlah wilayah sentra produksi kini telah memasuki musim panen raya.
Baca SelengkapnyaPadahal Pemerintah gencar membagikan bantuan sosial (bansos) pangan berupa beras.
Baca SelengkapnyaSelain pemanfaatan bahan bakar alternatif dari sampah perkotaan, SBI juga menerapkan ekonomi sirkular bagi masyarakat.
Baca Selengkapnya