Selama 8 tahun, PPA sembuhkan 8 perusahaan BUMN sakit
Merdeka.com - PT Perusahaan Pengelola Aset(Persero) tercatat telah menyembuhkan delapan BUMN sakit selama periode 2009 hingga 2017. Dalam kurun waktu delapan tahun tersebut, PPA merealisasikan penyaluran pinjaman (outstanding) sebesar Rp 1,9 trilun untuk menyembuhkan delapan BUMN yang sekarat.
General Manager Business Advisory and Asset Management, Dikdik Permadi mengungkapkan, sumber dana yang digunakan PPA untuk menyuntik BUMN yang sakit tersebut berasal dari penyertaan modal negara (PMN) serta dana operasional PPA.
"Dana operasional PPA ini sifatnya sebagai dana talangan," kata Dikdik dalam acara paparan kinerja PPA di Malang, Kamis (16/11).
Dikdik memaparkan, delapan perusahaan BUMN yang diberikan bantuan pendanaan untuk mendukung implementasi program Restrukturisasi dan Revitalisasi (RR) adalah PT Dirgantara Indonesia (Persero) Rp 605 miliar, PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) Rp 604,2 miliar, PT Pal Indonesia (Persero) Rp 225,8 miliar, PT Kertas Kraft Aceh (Persero) Rp 277,4 miliar.
Selanjutnya, PT Industri Gelas (Persero) sebesar Rp 122,8 miliar, PT Industri Kapal Indonesia (Persero) Rp 32,1 miliar, PT Kertas Kraft Aceh/KKA (Persero) Rp 50 miliar, serta PT Survey Udara Penas (Persero) Rp 22,5 miliar.
"PT Dirgantara Indonesia yang terbesar," ujarnya.
Sementara untuk PT Kertas Kraft Aceh (KKA), PPA tengah menyelamatkan perusahaan tersebut dengan cara memfasilitasi perusahaan kertas yang berlokasi di Aceh Utara dengan perusahaan BUMN semen untuk pengadaan kertas kantong semen.
Akan tetapi, KKA diwajibkan untuk memperbaiki diri dengan cara melakukan rekondisi pabrik kertas yang diperkirakan membutuhkan investasi berkisar Rp 1-Rp 1,5 triliun. Adapun total aset KKA pada tahun ini mencapai Rp 725 miliar.
Sementara itu, lanjutnya, untuk pendanaan program RR pada 2018 PPA masih masih mempunyai sisa dana PMN yang belum digunakan sebesar Rp 500 miliar.
Dalam kesempatan yang sama, GM Business Advisory & Asset Management, Ardian Pratama mengatakan bahwa PPA sudah mendapatkan tiga kali suntikan modal dari pemerintah yang mencapai Rp 3,2 triliun
"Pertama, kita dapat Rp 1 triliun, kedua Rp 1,5 triliun, dan ketiga sebesar Rp 750 miliar," ujar Ardian.
Adapun alokasi dana PMN sebesar Rp 3,2 triliun adalah untuk PT Waskita Karya (Persero) ketika masuk dalam program RR sebesar Rp 850 miliar, dan Rp 1,9 triliun untuk delapan BUMN. "Sisanya sekitar Rp 400 an miliar untuk tahun depan."
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan indikasi praktik korupsi yang terjadi di lingkup Proyek Strategis Nasional (PSN).
Baca SelengkapnyaMantan anggota DPR-RI berhak mendapatkan uang pensiun saat periode jabatannya selesai.
Baca SelengkapnyaSejak tahun 2019, Kinerja PTPN Group termasuk Regional 1 PTPN I (Eks PTPN II) menunjukan peningkatan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PPATK mengungkap temuan transaksi keuangan mencurigakan di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaBatas maksimal rasio utang pemerintah terhadap PDB ditetapkan sebesar 60 persen.
Baca SelengkapnyaPer Februari 2024 aset industri Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) mencapai Rp 1.130,05 triliun atau naik 2,08 persen secara tahunan (yoy).
Baca SelengkapnyaShinta Kamdani menyebut para pengusaha tidak masalah dengan pemilu yang akan dilaksanakan satu putaran maupun dua putaran.
Baca SelengkapnyaBerbekal keyakinan kuat meski dengan modal yang minim, Midah kemudian membaca peluang untuk memulai usaha kuliner ini.
Baca SelengkapnyaPemilu 2024 akan diselenggarakan secara serentak pada Rabu, 14 Februari 2024.
Baca Selengkapnya