Sejak Awal Tahun, Kartu Prakerja Sudah Habiskan Anggaran Rp4,26 Triliun

Merdeka.com - Pemerintah sudah membuka kembali pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang ke-14 pada pertengahan Maret ini. Kartu Prakerja diharapkan bisa memberikan peningkatan kemampuan dan kompetensi bagi angkatan kerja agar mampu bersaing di dunia kerja.

Direktur Penyusunan APBN Kementerian Keuangan, Rofianto Kurniawan mengatakan, hingga 13 Maret 2021 program Kartu Prakerja sudah menghabiskan dana sebesar Rp4,26 triliun. Adapun total anggaran yang disiapkan pada tahun ini sekitar Rp20 triliun.

"Kalau dilihat realisasinya 2021 sampai 13 Maret, sudah cukup bagus jadi realisasinya Rp4,26 triliun kemudian penerima 1,2 juta peserta," ujar Rofianto melalui diskusi online, Jakarta, Kamis (18/3).

Pada 2020, Kartu Prakerja juga mencatatkan realisasi yang cukup baik. Kementerian Keuangan mencatat program semi bansos ini menghabiskan anggaran sebanyak Rp18,25 triliun atau kurang lebih sekitar 91,26 persen.

"Kinerjanya 2020 lalu kita pahami awalnya kartu prakerja ini anggarannya sebanyak Rp10 triliun lalu ditambah lagi menjadi Rp10 triliun totalnya mencapai Rp20 triliun. Kalau sampai akhir tahun realisasinya cukup bagus Rp18,25 triliun atau 91,26 persen," paparnya.

Selanjutnya

Rofianto melanjutkan, masih ada sejumlah perbaikan yang terus diupayakan oleh pemerintah dan manajemen. Langkah tersebut agar dana dalam program ini bisa langsung dan cepat diterima oleh penerima manfaat.

"Tentunya realisasi cukup bagus. Kita perhatikan ada yang harus disempurnakan antara penarikan dana dan skema penyaluran dananya. Jadi kita harapkan uang ini memang tidak terlalu lama menumpuk di bank jadi harus segera disalurkan kepada yang mendapat pelatihan agar mereka bisa segera mendapat manfaat agar dan menyelesaikan programnya," tandasnya.