Sandiaga Uno: Indonesia berpotensi jadi pusat kopi dunia
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI terpilih Sandiaga Uno menghadiri acara ngopi bareng bersama jaringan wirausaha OK OCE di Morning Ville Cafe, Jalan Wijaya, Jakarta Selatan, tadi malam. Bersama puluhan wirausaha yang sudah bernaung di OK OCE, Sandi banyak bicara mengenai kopi, khususnya pengembangan usaha kopi di Jakarta.
Menurut Sandi, kopi Indonesia di luar negeri sangat terkenal sehingga seringkali disebut Java. "Kopi di luar negeri itu sebutannya java, jadi di kota-kota di negara maju itu ngopi sudah jadi budaya dan jadi gaya hidup masyarakat," ujar Sandi.
Dalam pandangan Sandi, Indonesia ke depannya berpotensi menjadi salah satu pusat atau epicentrum kopi dunia karena Indonesia adalah salah satu negara penghasil kopi terbaik di dunia
"Wong nama kopi di luar negeri itu Java kok," tukasnya.
Dalam acara ini, ada peserta yang mengusulkan agar DKI membentuk Jakarta Coffee Capital. Melalui ini, pengusaha kopi di Jakarta bisa mendapat tambahan modal untuk mengembangkan usaha kopi.
Sandi sendirj menyambut baik ide tentang Jakarta Coffee Capital. Sebab, berpeluang membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Namun, Sandi terlebih dulu akan mengumpulkan data yang akurat. Sebab, kebijakan yang baik akan selalu didukung oleh data yang akurat.
"Idenya oke oce banget membuka lapangan kerja misalnya kita lakukan gerakan ini," tuturnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kopi ini dulunya sempat menjadi sumber penghasilan andalan masyarakat setempat.
Baca SelengkapnyaMasyarakat perbatasan di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat memilih belanja kebutuhan rumah tangga ke Malaysia dengan berjalan kaki.
Baca SelengkapnyaAreal panen kopi di Indonesia rata-rata seluas 1.25 juta ha/tahun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bangunan itu mulai digunakan untuk penggorengan maupun penggulingan kopi pada tahun 1928
Baca SelengkapnyaMenyesap kopi dan menyantap jajanan di warung Abah Unang menawarkan pengalaman mirip negeri di atas awan.
Baca SelengkapnyaIndustri mesin sangrai kopi pun kini turut berkembang mengikuti perubahan zaman.
Baca SelengkapnyaBudaya ngopi orang Aceh sendiri sudah ada sejak tahun 1980-an yang identik dengan bapak-bapak yang duduk di warung kopi.
Baca SelengkapnyaSebanyak 64 peserta barista dari Jabodetabek memperebutkan piala Kadis Cup Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (DTKE) Provinsi DKI Jakarta.
Baca Selengkapnya"Untuk mengelola kafe, saya dibantu oleh 5 karyawan. Sedangkan pengelolaan kebun kopi dibantu 3 orang," kata Deni.
Baca Selengkapnya