Saingi Produk China, Pemerintah Sediakan Tikar 'Pintar' untuk Jemaah Haji & Umrah RI
Merdeka.com - Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), Anggito Abimanyu, menyebutkan pihaknya bekerja sama dengan para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) akan menyediakan produk untuk para jemaah haji dan umrah asal Indonesia di Arab Saudi. Selama ini para jemaah selalu membeli produk buatan China untuk memenuhi kebutuhan mereka selama berada di Tanah Suci.
Diantaranya seperti tikar, hingga tisu basah. "Sekarang ada tikar buatan Tasikmalaya yang istimewa untuk mabit, untuk tidur, untuk berdiam di Arafah. Buatan Indonesia sendiri," kata dia, di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (14/11).
Dia mengungkapkan akan bekerjasama dengan para agen travel perjalanan umrah untuk memasarkan produk tersebut. Tikar biasanya digunakan untuk mabit atau bermalam di Mina yang merupakan salah satu rangkaian dari ibadah.
"Daripada beli (tikar) buatan China," ujarnya sambil memamerkan tikar tersebut.
Adapun tikar tersebut, kata dia, memiliki keistimewaan dapat berubah sesuai iklim. Ketika cuaca panas akan menjadi sejuk dan ketika cuaca dingin akan menjadi hangat. Bentuknya juga cukup ringkas karena dapat dilipat menjadi bentuk kecil.
"Harganya Rp30.000, kalau di sana 11 Real. Bisa ditenteng dan dibawa pulang ke Indonesia (oleh jemaah haji dan umrah)," ujarnya.
Sediakan Makanan Hingga Tisu Basah
Selain tikar, ada juga produk makanan siap saji mulai dari rendang, hingga ayam penyet. Dia mengungkapkan, selama ini banyak jemaah asal Indonesia yang sering sakit ketika sedang berada di Tanah Suci karena makanan yang tidak cocok dengan perut mereka.
Selain itu, saat ini di sana ada kebijakan baru yang melarang adanya open kitchen atau dapur terbuka karena dinilai berdampak buruk pada kesehatan. Sehingga makanan yang disajikan semuanya berbentuk makanan instant atau siap saji.
"Beberapa pengusaha membuat makanan seperti untuk tentara, siap saji, tidak perlu dipanasin cukup pakai energi uap atau steam, 2 menit jadilan makan rendang, ayam penyet," jelasnya.
Sementara itu, tisu basah yang dijual juga dibuat secara halal dan bebas alkohol. "Tisu basah bebas alkohol dan halal namanya Seeka, daripada beli produk China," ujarnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Adapun kuota jemaah haji tahun 2024 ini mencapa 241 ribu orang.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengutus ID Food untuk mengimpor 200.000 ton bawang putih dari China.
Baca SelengkapnyaSri berharap produknya akan semakin besar dan dapat dijual di mana-mana.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Impor beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H.
Baca SelengkapnyaPetugas haji Arab Saudi memeriksa satu per satu jemaah lebih ketat ketika memasuki Mekkah dan Madinah termasuk di Arafah.
Baca SelengkapnyaJemaah haji dengan latar belakang ini pun harus mendapatkan pelayanan khusus.
Baca SelengkapnyaKementerian Agama terus mematangkan layanan haji, seperti transportasi, akomodasi, konsumsi, dan berbagai layanan lainnya di Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaIni dilakukan karena Pemerintah tidak ingin harga pangan membebani masyarakat saat bulan puasa.
Baca SelengkapnyaDalam kunjungannya Jokowi menemui 3.000 ibu-ibu nasabah Mekaar di GOR Dua Saudara, Kota Bitung, Sulawesi Utara.
Baca Selengkapnya