Said Didu: Tidak mungkin Jamsostek bangkrut
Merdeka.com - Mantan Sekretaris Badan Usaha Milik Negara, Said Didu menilai sangat kecil kemungkinan Jamsostek bangkrut karena adanya kesalahan dalam pengelolaan dana jaminan hari tua (JHT), sebesar Rp 7,5 triliun. "Kalau ada penyimpangan bisa saja ada, tapi soal bangkrut itu tidak mungkin, sangat jauh." ujarnya pada merdeka.com, Kamis (27/9).
Dia mengatakan dana yang dikelola Jamsostek Rp 100 triliun, jika ada penilaian penyimpangan Badan Pemeriksa Keuangan sebesar Rp 7,5 triliun, masih bisa ditutupi oleh aset dan keuntungan Jamsostek. "Deviden Jamsostek selama ini tidak diambil. Ini bisa menutupi," katanya.
Said mengungkapkan setiap tahunnya, keuntungan perusahaan yang mengelola dana buruh ini mencapai Rp 2 triliun. Belum lagi ada sekitar Rp 5 triliun dana yang menganggur di perusahaan pelat merah tersebut. "Kalau bangkrut, sangat jauh dari kenyataan. Saya belum tahu detailnya BPK mengungkapkan itu, tapi kalau ada penyimpangan bisa saja terjadi, " ungkapnya.
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan adanya pelanggaran dalam distribusi manfaat dana program Jaminan Hari Tua (JHT) di PT Jamsostek sebesar Rp 7,2 triliun. Lembaga audit tersebut, menilai ada potensi membuat perusahaan plat merah tersebut bangkrut.
Anggota VII BPK Bahrullah Akbar mengatakan harusnya dana bisa dimanfaatkan secara optimal dan dikembangkan lebih baik oleh Jamsostek. Namun, programnya mandek dan tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 22 Tahun 2004. "Seharusnya dana tersebut bisa dikembangkan melebihi jumlah Rp 7,2 triliun," katanya di Gedung BPK, Jakarta, Kamis (27/9).
(mdk/arr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masih Yadi, kerugian negara sekitar Rp5 miliar sudah dikembalikan oleh tersangka.
Baca SelengkapnyaAksi pelaku itu diduga disebabkan emosi dan tidak terima ditegur pengurus pesantren karena merokok saat jam puasa.
Baca SelengkapnyaRiski kerap mengambil diam-diam uang dari kas kios pulsa hingga totalnya mencapai Rp80 juta.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi menilai jumlah dana desa yang telah disalurkan sejak tahun 2015 itu bukanlah angka yang kecil.
Baca Selengkapnya"Kalau misalkan diperintahkan, saya sebagai mantan prajurit saya siaplah apapun," kata Dudung
Baca SelengkapnyaDalam kasus timah, merugikan negara mencapai ratusan triliun rupiah.
Baca SelengkapnyaMuhadjir mengatakan sumber dana bantuan sosial yang dibagikan Presiden Jokowi berada di luar alokasi dana untuk bansos dan beras.
Baca SelengkapnyaMenurut Hasto, jika kedua utang itu digabung, Indonesia ke depan berpotensi menghadapi masalah serius.
Baca SelengkapnyaRudiantara menyebut DANA masih memiliki potensi untuk tumbuh besar selaras dengan pengguna seluler.
Baca Selengkapnya