Rieke PDIP Ungkap Kontrak Janggal PGN: Tak Bisa Kirim Gas ke Singapura, Malah Didenda Rp18 Triliun
PGN berpotensi mengalami kerugian karena harus membayar ganti rugi kepada Gunvor yang nilainya bisa mencapai triliunan rupiah.
PGN berpotensi mengalami kerugian karena harus membayar ganti rugi kepada Gunvor yang nilainya bisa mencapai triliunan rupiah.
PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) atau PGN memberikan progres force majeure atau keadaan kahar perihal pengiriman kargo LNG ke Gunvor Singapore Pte Ltd.
Anggota Komisi VI DPR-RI, Rieke Diah Pitaloka menilai kondisi ini terjadi karena PGN tidak bisa memberikan suplai gas bumi dan gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG) kepada Gunvor sebagai mitra dagang.
"Akibat kontrak itu, ketika PGN tidak mampu memasok kebutuhan LNG ke perusahaan tersebut maka harus membayar," kata Rieke kepada merdeka.com, Jakarta, Rabu (22/11).
"Ada kemungkinannya bisa sampai mencapai Rp15 triliun sampai Rp18 triliun, tergantung perkembangan fluktuatif nilai rupiah ke dolar," kata dia.
Padahal PGN baru mendapatkan uang ketika terjadi transaksi jual beli saja.
"Bagaimana mungkin kita tidak bisa memasok lalu kita harus bayar, sementara kita akan dibayar ketika gas itu ada, namanya jual beli," ungkap Politikus PDIP tersebut.
"Saya berharap kalaupun ada produksi LNG dalam negeri sebetulnya orientasikan kebutuhannya di dalam negeri karena kita juga krisis energi," kata dia.
Khususnya dalam kasus kontrak kerja sama PGN dengan Gunvor.
Dia berharap, Erick juga bisa mencekal para pihak terkait yang diduga melakukan tindakan merugikan negara atau fraud.
pungkasnya.
Ganjar berterimakasih kepada buruh pabrik yang mendukung ratusan triliun rupiah investasi masuk ke Jateng.
Baca SelengkapnyaSejumlah perusahaan BUMN masih terlilit utang besar dengan nilai hingga triliunan rupiah.
Baca SelengkapnyaKPK mendalami uang yang mengalir dari SYL untuk NasDem.
Baca SelengkapnyaTernyata, tak cuma penggemar otomotif yang ada di GIIAS 2023, tapi juga petugas Bea Cukai.
Baca SelengkapnyaKaren ditahan usai diperiksa dalam kasus dugaan korupsi pengadaan gas alam cair
Baca SelengkapnyaSejak kecil, dia tidak terpikir akan memiliki usaha dengan omset ratusan bahkan miliaran rupiah.
Baca SelengkapnyaKPK membuka peluang memeriksa pengurus DPP Partai Nasdem untuk menelusuri aliran uang terkait dugaan korupsi di lingkungan Kementan.
Baca SelengkapnyaDia membawa sebuah kantong kresek hitam besar. Isinya, ternyata ada uang senilai puluhan juta rupiah.
Baca Selengkapnya