Respons BI Soal IMF Minta Bank Sentral Dunia Naikkan Suku Bunga Acuan Hadapi Inflasi
Merdeka.com - Dana Moneter Internasional (IMF) meminta para bank sentral untuk segera menaikkan suku bunga acuan sebagai respons kenaikan inflasi di berbagai negara. Sebab, bila tidak segera melakukan penyesuaian, dampaknya nanti bisa lebih berat saat menaikkan suku bunga.
Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia, Sahminan menyebut, setiap negara memiliki bauran kebijakan masing-masing dalam merespon situasi yang terjadi. Mengingat tiap negara memiliki kondisi domestik yang berbeda dalam hal kecepatan pemulihan ekonominya.
"Itu sebabnya ada bauran kebijakan yang ditakar untuk negara tersebut dengan takaran dan syok yang dihadapi," kata Sahminan di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) 2, Nusa Dua, Bali, Jumat (15/7) malam.
Dia menjelaskan kecepatan pemulihan ekonomi di negara berkembang dan maju tidak sama. Negara maju cenderung pulih lebih cepat. Maka, tidak mungkin ada satu kebijakan yang diterapkan untuk seluruh negara.
"Sehingga kebijakan yang dibuat tidak onspeed all, perlu ada bauran kebijakan yang sesuai dengan takarannya," kata dia.
BI Miliki Beragam Instrumen Kebijakan
Sahminan mengatakan, Bank Indonesia memiliki berbagai instrumen kebijakan. Semisal tahun ini bauran kebijakan bank sentral diarahkan untuk menjaga stabilitas terhadap nilai tukar Rupiah.
Ada juga kebijakan makroprudensial yang diarahkan untuk menjaga stabilitas di pasar keuangan atau untuk mendorong pemulihan ekonomi. Semua kebijakan tersebut diambil setelah melihat kondisi ekonomi terkini.
"Jadi bukan kita tidak mau (mengikuti saran kebijakan (tersebut), yang perlu dilakukan oleh suatu negara membuat kebijakan yang sesuai dengan kondisi terkini," pungkasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kenaikan suku bunga dinilai upaya Bank Indonesia untuk mengendalikan inflasi.
Baca SelengkapnyaKeputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia yang memutuskan menaikkan suku bunga acuan di level 6,25 persen pada bulan April 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Selain daya beli masyarakat, masih ada tiga tantangan yang akan dihadapi usai kenaikan suku bunga acuan.
Baca SelengkapnyaPerry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaSaat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.
Baca SelengkapnyaMencuci dan menyetrika akan mempercepat kerusakan uang.
Baca SelengkapnyaDemi Bantu Kesusahan Warga Soal Ekonomi, Pelda TNI Indro Rela Pinjamkan Uang Tanpa Bunga.
Baca SelengkapnyaThe Fed diperkirakan tak akan menurunkan suku bunga acuan dalam waktu dekat yang menjadi harapan banyak pihak.
Baca Selengkapnya