Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

PT DI segera kembangkan pesawat N219 bisa mendarat di permukaan air

PT DI segera kembangkan pesawat N219 bisa mendarat di permukaan air Pesawat N219. ©2015 merdeka.com/iman herdiana

Merdeka.com - PT Dirgantara Indonesia menyatakan akan terus berinovasi untuk kemajuan bangsa. Salah satunya dengan mengembangkan pesawat N219 jenis amfibi. Pesawat ini nantinya bisa juga lepas landas dan mendarat di perairan.

"Inovasi dari pesawat N219 nantinya akan dikembangkan menjadi varian amfibi, akan mengurangi biaya infrastruktur untuk pembuatan bandara," ungkap Direktur Utama PTDI, Elfien Goentoro, saat acara IBDExpo di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (21/9).

Pengembangan pesawat ini, lanjutnya, untuk ikut mendorong potensi pariwisata. Pesawat N219 hadir sebagai alat transportasi nasional karya anak bangsa, yang dapat mengangkut wisatawan dari kota besar menuju tempat wisata.

"Pesawat N219 versi amfibi akan dapat lepas landas di bandara yang minim infrastruktur, sehingga diharapkan dengan inovasi transportasi udara tersebut, ke depannya semua tujuan destinasi pariwisata dapat dicapai dengan menggunakan pesawat N219 amphibi," tuturnya.

Dia menambahkan penambahan armada angkutan udara perlu diperhatikan untuk memenuhi kebutuhan mobilisasi wisatawan ke berbagai destinasi wisata di Indonesia. Salah satunya seperti menuju ke Taman Nasional Wakatobi, Sulawesi Tenggara.

"Taman Nasional Wakatobi merupakan salah satu spot menyelam terbaik yang ada di Indonesia yang kaya akan spesies koral. Meski demikian, Wakatobi masih kurang mendapat kunjungan jika dibandingkan dengan spot-spot menyelam lainnya, karena sulitnya akses penerbangan dan jarak tempuh yang jauh," kata Elfien.

Perjalanan menuju Taman Nasional Wakatobi dapat dimulai menggunakan pesawat komersil dari Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, menuju Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar. Perjalanan dilanjutkan dari Bandara Sultan Hasanuddin, menggunakan pesawat N219 menuju Bandara Maranggo di Pulau Tomia, Kabupaten Wakatobi, dengan panjang landasan 1.070 meter yang berada di ketinggian 52 MDPL atau bisa juga melalui Bandara Haluoleo, Kendari, menuju Bandara Matahora, Wakatobi dengan panjang landasan 2.001 meter.

Purwarupa pesawat pertama N219 merupakan pesawat penumpang dengan kapasitas 19 orang dengan dua mesin turboprop yang mengacu kepada regulasi CASR Part 23. Ide dan desain dari pesawat dikembangkan oleh PTDI dengan pengembangan program dilakukan oleh PTDI dan LAPAN.

Purwarupa pesawat pertama N219 ditenagai sepasang engine Pratt and Whitney PT6A-52 dengan kemampuan 850 shp dan daya jelajahnya 480 NM untuk kapasitas maksimum 19 orang penumpang dengan kecepatan maksimum 213 knots. Pesawat N219 memiliki keunggulan antara lain didesain sesuai dengan kebutuhan masyarakat terutama wilayah perintis, sehingga memiliki kemampuan short take of landing dan mudah dioperasikan di daerah terpencil, bisa self starting tanpa bantuan ground support unit. Menggunakan teknologi yang sudah banyak ditemui di pasaran atau menggunakan, common technology sehingga harga pesawat bisa lebih murah dengan biaya operasi dan pemeliharaan yang rendah.

Menggunakan teknologi avionik yang lebih modern dan banyak digunakan di pasaran yakni Garmin G-1000 dengan Flight Management System yang di dalamnya sudah terdapat Global Positioning System (GPS), sistem Autopilot dan Terrain Awareness and Warning System. Memiliki kabin terluas di kelasnya dan serbaguna untuk berbagai macam kebutuhan seperti pengangkut barang, evakuasi medis, pengangkut penumpang bahkan pengangkut pasukan.

Multihop Capability Fuel Tank, teknologi yang memungkinkan pesawat tidak perlu mengisi ulang bahan bakar untuk melanjutkan penerbangan ke rute berikutnya. Memiliki kecapatan (speed) maksimum mencapai 213 knots, dan kecepatan terendah mencapai 59 knots, artinya kecepatan cukup rendah namun pesawat masih bisa terkontrol, ini sangat penting terutama saat memasuki wilayah yang bertebing-tebing, diantara pegunungan-pegunungan yang membutuhkan pesawat dengan kemampuan manuver dan kecepatan rendah.

Dilengkapi dengan Terrain Awareness and Warning System, seperangkat alat yang bisa mendeteksi bahwa pesawat ini sedang menuju kepada atau mendekati wilayah perbukitan, sistem pesawat akan memberikan tanda, visualisasi secara 3 Dimensi (3D) sehingga pilot bisa melihat secara langsung kondisi perbukitan yang akan dilaluinya dan memiliki nose landing gear dan main landing gear tetap atau tidak dapat dimasukan ke dalam pesawat saat terbang sehingga akan memudahkan pesawat melakukan pendaratan di landasan yang tidak beraspal bahkan berbatu serta akan mengurangi biaya pemeliharaan.

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Naik Pesawat Ini, Setiap Penumpang akan Ditimbang Berat Badannya

Naik Pesawat Ini, Setiap Penumpang akan Ditimbang Berat Badannya

Maskapai ini meminta penumpangnya untuk menaiki timbangan beserta barang bawaan mereka untuk mencatat berat badan mereka di gerbang keberangkatan.

Baca Selengkapnya
Kapan Pesawat Terbang Masuk Bengkel? Ini Jawabannya

Kapan Pesawat Terbang Masuk Bengkel? Ini Jawabannya

Dalam operasional, ternyata pesawat udara membutuhkan perawatan dan perbaikan berkala dan rutin guna menjaga kelaikannya terbang.

Baca Selengkapnya
Naik 17 Persen, Airnav Indonesia Layani 1,8 Juta Penerbangan Selama 2023

Naik 17 Persen, Airnav Indonesia Layani 1,8 Juta Penerbangan Selama 2023

Selama 2023, penerbangan didominasi oleh penerbangan domestik.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Letjen TNI Maruli Simanjuntak Terima Penghargaan dari MURI, Bantu Pengadaan Air Terbanyak di Indonesia

Letjen TNI Maruli Simanjuntak Terima Penghargaan dari MURI, Bantu Pengadaan Air Terbanyak di Indonesia

Letjen TNI Maruli Simanjuntak menerima Penghargaan dari MURI berkat dedikasinya membantu pengadaan air di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Incar Bisnis Penerbangan Charter, BBN Airline Datangkan 4 Pesawat Boeing 737

Incar Bisnis Penerbangan Charter, BBN Airline Datangkan 4 Pesawat Boeing 737

Diharapkan ke depannya, BBN Airlines Indonesia dapat terus menambah jumlah armada dan memenuhi permintaan penerbangan domestik & internasional.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Filipina Percaya dan Puas dengan Produk Pertahanan Indonesia

Jokowi: Filipina Percaya dan Puas dengan Produk Pertahanan Indonesia

Indonesia turut menawarkan pesawat CN2335-220 produksi PTDI.

Baca Selengkapnya
Jelang Lebaran, Penerbangan dari Jakarta dan Surabaya Menuju Banyuwangi Ditambah

Jelang Lebaran, Penerbangan dari Jakarta dan Surabaya Menuju Banyuwangi Ditambah

Memasuki arus mudik Lebaran sejumlah maskapai penerbangan menambah frekuensi penerbangannya ke Banyuwangi.

Baca Selengkapnya
Airlangga Tinjau PSN Pelabuhan Patimban: Ditargetkan Rampung 2029 & Habiskan Investasi Rp40 Triliun

Airlangga Tinjau PSN Pelabuhan Patimban: Ditargetkan Rampung 2029 & Habiskan Investasi Rp40 Triliun

Pelabuhan Patimban dapat menampung sebanyak 223 ribu Completely Built Up (CBU) atau tembus lebih dari 100 persen.

Baca Selengkapnya