Peruri tak ambil pusing kebijakan uang elektronik BI
Merdeka.com - Perusahaan pelat merah pencetak uang, Perum Peruri mengaku tak khawatir dengan kebijakan Bank Indonesia (BI) untuk meminimalisir uang beredar. BI berencana penggunaan mengoptimalkan uang elektronik.
"Memang ada pengaruh, tapi semua formula yang beredar kendali kebijakannya ada di BI, sejauh ini dengan uang elektronik belum berdampak signifikan pada bisnis percetakan uang kita," ujar Direktur Pemasaran dan Pengembangan Usaha, Atje Muhammad Darjan, saat ditemui di Jakarta, Kamis (3/7).
Menurutnya, ke depan orderan BI pada uang kertas justru nampaknya akan terus meningkat. Dia menambahkan, Peruri saat ini juga tengah mempersiapkan sebagai perusahaan jasa pendukung dan penunjang pembayaran sistem elektronik melalui Peruri digital security.
"Kita sudah menerima jasa personalisasi, apakah itu kartu pembayaran bisa debet bisa kredit, juga personalisasi dokumen, adanya rencana dokumen keimigrasian e-passport kita ingin produksi blanko passport sekaligus jasanya, inilah yang sudah di antisipasi sistem pembayaran elektronik, membangun card manajemen dengan kemitraan strategis," jelas dia.
Meski telah memiliki peran vital bagi Indonesia, saat ini Perum Peruri terus berinovasi mengembangkan bisnis melalui anak usahanya untuk memproduksi kertas dengan tingkat keamanannya tinggi.
"Malah ingin membuat kertas uang dari hulu sampai ke hilirnya. Kalau kelebihan kapasitas kita bisa mencetak kasus per kasus sesuai dengan kebutuhan, kita mengembangkan anak usaha digital securuty," tutup dia.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
QRIS akan tetap menjadi pilihan masyarakat dalam bertransaksi, karena biayanya masih relatif lebih murah.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca SelengkapnyaKepala Negara mengapresiasi langkah digitalisasi yang berhasil menyentuh masyarakat kecil.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Realisasi peredaran uang selama masa Pemilu 2024 hanya mencapai Rp67,14 triliun, atau lebih rendah dari perkiraan BI sebesar Rp68 triliun.
Baca SelengkapnyaBerikan kemudahan, nasabah BRI kini sudah bisa buka rekening di luar negeri.
Baca SelengkapnyaLarangan penggunaan handphone merupakan upaya untuk meminimalisasi potensi kecurangan.
Baca SelengkapnyaSaat ini banyak modus penipuan yang dilakukan di bidang keuangan dengan memanfaatkan media sosial.
Baca Selengkapnya"Hanya sekitar 20 kasus yang saat ini dilaksanakan penyidikan di jajaran kepolisian," kata Djuhandhani
Baca SelengkapnyaPelaku usaha mendesak Kementerian Keuangan menunda pelaksanaan pengenaan pajak rokok untuk rokok elektrik.
Baca Selengkapnya