Per 22 Juli 2020, Penyaluran Dana Pemerintah di Bank Himbara Capai Rp 43,5 T
Merdeka.com - Pemerintah telah melakukan penempatan dana ke Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) sebesar Rp 30 triliun. Dalam hal ini, Himbara diminta untuk melakukan leverage penyaluran sebanyak tiga kali dari dana yang ditempatkan oleh Pemerintah.
"Terasa sekali bahwa di bulan Juli ini rupanya minat untuk kredit baru mulai membaik. Ini dibuktikan dalam beberapa minggu setelah program PMK 70 dengan penempatan dana sebesar Rp 30 triliun, sebulan kemudian para bank ini telah menyalurkan dalam skala yang cukup besar," ujar Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo dalam Kajian Tengah Tahun INDEF, Selasa (28/7).
Sampai dengan 22 Juli 2020, total realisasi penyaluran dari dana ini telah mencapai Rp Rp 43,5 triliun kepada 518 debitur. Serata 145 persen dari total dana yang ditempatkan Pemerintah.
Adapun rinciannya, paling banyak disalurkan oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebesar Rp 21,214 triliun untuk 492,734 debitur, Bank Mandiri Rp 14,929 triliun, dengan debitur sebanyak 22.582. Kemudian Bank Negara Indonesia Rp 6,044 triliun untuk 19.922 debitur, dan Bank BTN sebesar Rp 3,001 untuk 13.502 debitur.
"Ini yang diharapkan terus berjalan sampai nanti di bulan Agustus. Kalau nanti target dari Kemenkeu tercapai, kita tentunya ingin ada tambahan penempatan dana lagi sehingga kita juga punya peluru untuk lebih agresif dalam penyaluran kredit baru dengan skema ini," imbuhnya.
Diketahui, dari total penempatan dana Rp 30 triliun, Bank BRI dan Mandiri sebesar Rp 10 triliun. Kemudian bank BNI dan BTN masing-masing Rp 5 triliun.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu mangatakan, hingga hari ini Himbara melaporkan penempatan dana tersebut sudah tumbuh menjadi Rp36 triliun. Perbankan sebelumnya berjanji akan mengembalikan pinjaman deposito tersebut dalam 3 bulan dengan total Rp90 triliun.
"Penempatan dana di 4 bank ini belum 1 bulan Rp30 triliun yang ditempatkan itu sudah menciptakan Rp36 triliun kredit modal kerja baru. Nah, ini sedikit di atas janji perbankan, karena waktu itu janji perbankan Rp30 triliun akan di kali 3 dalam 3 bulan. Jadi memang dalam 3 bulan akan terjadi Rp90 triliun kredit modal kerja baru," ujarnya melalui diskusi online, Jakarta, Jumat (24/7).
Dengan adanya pencapaian tersebut, stimulus penempatan dana di Bank Himbara terealisasi dengan baik. Harapannya, dengan adanya penempatan dana tersebut semaki banyak pelaku usaha yang mendapat modal kerja sehingga ekonomi bisa bergerak lebih cepat.
"Dalam sebulan ini, persis hari ini sudah satu kali. Ini sudah on track sehingga aktivitas ekonomi bekerja lagi. Tenaga kerjanya bisa bekerja lagi. Ini yang kita harapkan jadi stimulus yang menghasilkan multiflier efect," kata Febrio.
Reporter: Pipit Ika Ramadhani
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.
Baca SelengkapnyaKeberhasilan Timnas Indonesia ini tidak luput dari peran sejumlah pengusaha top yang memberikan dukungan finansial.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Batas maksimal rasio utang pemerintah terhadap PDB ditetapkan sebesar 60 persen.
Baca SelengkapnyaPosisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun
Baca SelengkapnyaBI menyediakan opsi layanan penukaran uang baru melalui Layanan Kas Keliling di lokasi-lokasi strategis.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Sulawesi Tenggara menemukan uang lembar palsu sebanyak 363 lembar pecahan Rp50.000 dan Rp100.000.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaMenteri Bintang mengatakan perempuan adalah kekuatan bangsa yang akan menentukan pembangunan Indonesia di masa depan.
Baca Selengkapnya