Penerbangan China-Bali Disetop, AP I Diperkirakan Rugi Rp48 Miliar
Merdeka.com - Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi memperkirakan kerugian sebesar Rp48 miliar usai adanya pembatalan 35 penerbangan dari China ke Bali akibat wabah virus corona. Dari 35 penerbangan per hari itu, terdapat sekitar 6.800 penumpang per hari dari China.
"Pada awal kejadian virus Corona ini terdapat kebijakan penghentian penerbangan dari China dan dampak terhadap bandara kita di Bali tersebut paling tidak ada 35 penerbangan per hari yang dibatalkan yang berasal dari 22 kota di China, termasuk Wuhan," kata Faik di Jakarta, dikutip Antara, Jumat (6/3).
Sebelumnya, PT Angkasa Pura I menutup sementara total 158 penerbangan dari dan ke China mulai Rabu (5/2) sesuai dengan arahan pemerintah untuk mencegah masuknya Virus Corona ke Tanah Air. Adapun bandara Angkasa Pura I yang melayani rute dari dan ke China pada 2020, yaitu Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Bandara Sam Ratulangi Manado , Bandara Adi Soemarmo Solo.
Rincian jumlah penerbangan yang ditutup sementara, yaitu Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dengan jumlah penerbangan dibatalkan 125 penerbangan per minggu dari 22 destinasi di China.
Jumlah maskapai dengan rute dari dan ke China, yakni tujuh maskapai, yaitu China Eastern (14 penerbangan per minggu), China Southern (10 penerbangan per minggu), Citilink (11 penerbangan per minggu), Lion Air (29 penerbangan minggu), Xiamen Air (14 penerbangan per minggu), Garuda Indonesia (22 penerbangan per minggu) dan Sriwijaya Air (25 penerbangan per minggu).
Akumulasi Kerugian Januari-Februari
Sementara itu, dari bulan Januari hingga Februari, perusahaan mengalami potensi kerugian hingga Rp 207 miliar imbas dihentikannya penerbangan. Sekitar 12.703 penerbangan dibatalkan, dengan rincian 11.680 penerbangan domestik dan 1.023 penerbangan internasional.
"Melihat data statistik kami, Januari hingga Februari di 15 bandara kelolaan AP I ada 12.703 penerbangan yang cancel, sekitar 11.680 penerbangan domestik dan 1.023 penerbangan internasional," ujarnya.
Dia menyatakan, kemungkinan jumlah tersebut akan meningkat karena 3 maskapai penerbangan sudah menghentikan sementara perjalanan mereka. Tiga maskapai itu ialah Vietjet (Vietnam), Scoot (Singapura) dan Korean Air (Korea Selatan).
"Jadi kira-kira loss opportunity Rp 207 miliar, itu baru aero business ya belum non aero. Kita kan juga ada bisnis resto, ritel dan lainnya pasti akan berkurang," tandasnya.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pungutan Rp150 ribu ke turis asing akan diberlakukan di seluruh pintu masuk Pulau Bali.
Baca SelengkapnyaPungutan sebesar Rp150.000 bagi wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali akan digunakan utamanya untuk menangani permasalahan sampah.
Baca SelengkapnyaAlasan Pemprov Bali memberlakukan pungutan bagi wisman senilai Rp150.000, lantaran Pemprovnya merasa tidak mendapatkan pemasukan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Memasuki arus mudik Lebaran sejumlah maskapai penerbangan menambah frekuensi penerbangannya ke Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaDengan pungutan wisman itu, Pemprov Bali memiliki ruang fiskal termasuk untuk membenahi daya tarik wisata, infrastruktur, jalan hingga promosi pariwisata.
Baca SelengkapnyaSidak ini untuk memastikan wisatawan asing yang ke Bali ini telah membayar PWA atau belum.
Baca SelengkapnyaPungutan pajak turis asing sebesar Rp150.000 ini bukan tanpa alasan.
Baca SelengkapnyaPetugas menyebutkan, terkait adanya kemacetan di jalur menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai terus memonitor kecepatan in-out kendaraan.
Baca SelengkapnyaTarget itu ditentukan berdasarkan pencapaian dari tahun-tahun sebelumnya.
Baca Selengkapnya