Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemerintah Sebut Imbal Hasil Surat Utang RI Masih Cukup Menarik

Pemerintah Sebut Imbal Hasil Surat Utang RI Masih Cukup Menarik Mata Uang Dolar AS dan Rupiah. ©2020 Liputan6.com/Johan Tallo

Merdeka.com - Direktur Surat Utang Negara (SUN) Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu), Deni Ridwan mengatakan, kenaikan imbal hasil US Treasury beberapa waktu lalu membuat pasar Surat Berharga Negara (SBN) tertekan sejak Januari 2021. Akibatnya, yield SBN pun ikut mengalami kenaikan.

"Sejak Januari ada kenaikan US Treasury, yield pasar domestik alami tekanan, yield SBN naik, pelemahan rupiah, dan penurunan kepemilikan asing," katanya dalam diskusi Peran Investor Lokal dalam Rangka Pendalaman Finansial Instrumen Saham & Surat Berharga, secara virtual, Rabu (10/3).

Seperti diketahui, kenaikan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) atau US Treasury sempat berada di level tertinggi sejak awal tahun ini, melebihi 1,6 persen untuk tenor 10 tahun. Hal ini pun berdampak pada surat utang pemerintah Indonesia atau Surat Berharga Negara (SBN).

Sementara pada hari ini, yield US Treasury tenor 10 tahun menurun ke level 1,542 persen, dari hari sebelumnya masih di atas 1,6 persen. Begitu juga dengan tenor 30 tahun yang sudah turun ke level 2,252 persen.

Berdasarkan catatannya, yield SBN tenor 10 tahun juga sempat menyentuh level tertingginya di 6,7 persen pada 23 Februari 2021. Saat ini, yield SBN tenor 10 tahun berada di level 6,6 persen.

Selanjutnya

Deni menilai, yield SBN masih cukup menarik bagi investor. Hanya saja, kekhawatiran mengenai kenaikan inflasi di AS dan stimulus fiskal USD 1,9 triliun beberapa waktu lalu membuat asing 'pulang kampung' dari pasar keuangan Indonesia.

"Yield SBN kita sebenarnya masih menarik, tapi karena kekhawatiran investor adanya peningkatan inflasi di AS ini yang membuat asing sell off dan dorong penurunan kepemilikan asing, tidak hanya di Indonesia, tapi di emerging market lain," jelasnya.

Dari segi pasar lelang, rata-rata incoming bid (penawaran masuk) di awal tahun ini juga menunjukkan kenaikan di tahun ini menjadi Rp76 triliun dan dimenangkan sekitar Rp34 triliun. Sementara di tahun lalu, rata-rata incoming bid Rp75 triliun dan dimenangkan hanya Rp22 triliun.

"Jadi ini tantangan buat kami, di mana kondisi volatile karena US Treasury dan target penerbitan SBN meningkat dibandingkan tahun sebelumnya," bebernya.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya
Gubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya

Hal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.

Baca Selengkapnya
Nilai Tukar Rupiah Kembali di Bawah Rp16.000, Asalkan Bisa Penuhi Syarat Berikut Ini
Nilai Tukar Rupiah Kembali di Bawah Rp16.000, Asalkan Bisa Penuhi Syarat Berikut Ini

Mengutip data Bloomberg, nilai tukar Rupiah diperdagangkan di level Rp16.255 per USD pada Senin (29/4).

Baca Selengkapnya
Pemerintah Resmi Terbitkan Surat Berharga Syariah, Imbal Hasil Capai 6,55 Persen per Tahun
Pemerintah Resmi Terbitkan Surat Berharga Syariah, Imbal Hasil Capai 6,55 Persen per Tahun

Pembelian/pemesanan minimal untuk ST012-T2 adalah Rp1 juta dan kelipatan Rp1 juta dengan maksimum Rp5 miliar.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Utang Luar Negeri Pemerintah Tembus RP6.622 Triliun
Utang Luar Negeri Pemerintah Tembus RP6.622 Triliun

Posisi utang pemerintah relatif aman dan terkendali karena memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,98 persen.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Tarik Utang Rp72 triliun per 15 Maret 2024, Turun Drastis Dibanding Tahun Lalu Mencapai Rp181 Triliun
Pemerintah Tarik Utang Rp72 triliun per 15 Maret 2024, Turun Drastis Dibanding Tahun Lalu Mencapai Rp181 Triliun

Secara rinci, pembiayaan utang tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp70,2 triliun atau setara dengan 10,5 persen terhadap APBN.

Baca Selengkapnya
Turun Tipis, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.087 Triliun per Oktober 2023
Turun Tipis, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.087 Triliun per Oktober 2023

Posisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali karen hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang.

Baca Selengkapnya
Utang Pemerintah Tembus Rp8.041 Triliun, Menko Airlangga: Masih Aman Terkendali
Utang Pemerintah Tembus Rp8.041 Triliun, Menko Airlangga: Masih Aman Terkendali

Batas maksimal rasio utang pemerintah terhadap PDB ditetapkan sebesar 60 persen.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya

Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Prediksi Perputaran Uang Saat Musim Libur Lebaran Tembus Rp276 Triliun
Pemerintah Prediksi Perputaran Uang Saat Musim Libur Lebaran Tembus Rp276 Triliun

Pemerintah memperkirakan perputaran uang selama musim lebaran tahun ini bisa mencapai Rp276 triliun.

Baca Selengkapnya