Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemerintah Perpanjang Patokan Tertinggi Harga Batubara Khusus untuk Listrik

Pemerintah Perpanjang Patokan Tertinggi Harga Batubara Khusus untuk Listrik batubara. Merdeka.com

Merdeka.com - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) akan memperpanjang pemberlakuan harga batubara khusus untuk sektor kelistrikan di tahun 2020. Mengingat, patokan tertinggi harga batubara sebesar USD 70 per ton akan berakhir pada Desember 2019.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, perpanjangan penerapan harga batubara khusus untuk sektor kelistrikan, mempertimbangkan stabilitas biaya pokok produksi listrik yang berujung pada stabilitas tarif listrik.

"Kalau bisa stabil kenapa enggak?," kata Arifin, di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Selasa (19/11).

Dia melanjutkan, harga batubara khusus untuk kelistrikan dengan patokan tertinggi USD 70 per ton bisa dipertahankan, saat ini pun tidak ada keluhan mengenai kebijakan tersebut. "Kalau bisa bertahan kenapa enggak? Tidak ada keluhan kan," ujarnya.

Selain memperpanjang penerapan harga batubara khusus untuk sektor kelistrikan, pemerintah juga akan memperpanjang kebijakan alokasi batubara khusus untuk sektor kelistrikan (Domestic Market Obligation/DMO).

Di kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Bambang Gatot mengungkapkan, alokasi batubara untuk sektor kelistrikan ditetapkan sebesar 25 persen dari total produksi batubara Indonesia.

"DMO Batubara lagi dievaluasi. Tapi yang jelas 25 persen kemungkinan tetap," tandasnya.

Harga Batubara di Oktober Turun

Kementerian ESDM menetapkan Harga Batubara Acuan (HBA) Oktober 2019 sebesar USD 64,80 per ton. Harga tersebut mengalami penurunan semenjak triwulan III-2019. Realisasi HBA Oktober 2019 lebih rendah sekitar 1,5 persen, dibandingkan bulan lalu USD 65,79 per ton.

"HBA Oktober sudah ditetapkan USD 64,80 per ton," kata Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Bambang Gatot di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (7/10).

Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi mengungkapkan, penyebab penurunan harga batubara tersebut sama seperti yang dialami pada bulan-bulan sebelumnya.

Berdasarkan kondisi pasar global, penyebab penurunan signifikan HBA September 2019 dipengaruhi oleh pembatasan impor batubara dari Indonesia oleh China dan India, ditunjang dengan peningkatan produksi batubara di China dan India.

Selain itu, berlarutnya perang dagang antara AS dan China, selain itu juga penurunan permintaan batubara dari Eropa sehingga stok batubara berlebih. "Bahwa masih ada perang dagang Amerika China," tandasnya.

Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono

Sumber: Liputan6.com

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Stok Beras Bulog 1,4 Juta Ton, Aman untuk Libur Natal dan Tahun Baru
Stok Beras Bulog 1,4 Juta Ton, Aman untuk Libur Natal dan Tahun Baru

Pemerintah melalui Bapanas menugaskan Bulog untuk melaksanakan 2 instrumen utama untuk mengantisipasi gejolak harga beras.

Baca Selengkapnya
Dewan Energi Nasional: PHE Mampu Sejajar dengan Perusahaan Migas Dunia
Dewan Energi Nasional: PHE Mampu Sejajar dengan Perusahaan Migas Dunia

PHE hingga Juni 2023 mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).

Baca Selengkapnya
Pemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah
Pemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah

Khusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Indonesia Bakal Surplus Gas Hingga 2035, ESDM: Calon Pembeli dari Dalam Negeri Harus Disiapkan
Indonesia Bakal Surplus Gas Hingga 2035, ESDM: Calon Pembeli dari Dalam Negeri Harus Disiapkan

Akibat harga gas bumi murah atau harga gas bumi tertentu (HGBT) kepada tujuh sektor industri tellah berdampak pada berkurangnya penerimaan negara.

Baca Selengkapnya
Usai Tertahan di Februari 2024, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Usai Pemilu?
Usai Tertahan di Februari 2024, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Usai Pemilu?

Usai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya
Insentif Harga Gas Bumi Berpotensi Kurangi Pendapatan Negara hingga Rp15,6 Triliun
Insentif Harga Gas Bumi Berpotensi Kurangi Pendapatan Negara hingga Rp15,6 Triliun

Insentif harga gas bumi tertentu (HGBT) untuk 7 sektor industri membuat penerimaan negara turut berkurang hingga Rp15,6 triliun.

Baca Selengkapnya
Menteri ESDM Beri Sinyal Perpanjang Program Harga Gas Murah untuk Industri
Menteri ESDM Beri Sinyal Perpanjang Program Harga Gas Murah untuk Industri

Harga gas bumi akan berpengaruh pada beban produksi industri. Maka, harga murah bisa menjadi salah satu solusinya.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Begini Transformasi Industri Berbasis Teknologi Dilakukan Semen Indonesia Grup
Terungkap, Begini Transformasi Industri Berbasis Teknologi Dilakukan Semen Indonesia Grup

Melalui TEMC, PT Semen Tonasa berhasil menghemat penggunaan energi hingga 4.899 Terajoule (TJ) atau setara dengan 167.228 ton batu bara.

Baca Selengkapnya
Menhub Budi Larang Maskapai Naikkan Tarif Lewati Batas Atas di Musim Mudik
Menhub Budi Larang Maskapai Naikkan Tarif Lewati Batas Atas di Musim Mudik

Kemenhub telah mensosialisasikan aturan harga batas atas ke seluruh operator jasa angkutan umum.

Baca Selengkapnya