Pemerintah Dorong Perbankan Salurkan KUR ke UMKM dengan Skema Klaster
Merdeka.com - Asisten Deputi Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Kementerian Perekonomian, Gede Edy Prasetya mendorong perbankan untuk kembangkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan skema klaster di tengah pandemi Covid-19. Skema ini diyakini dapat meningkatkan pertumbuhan kredit yang berkualitas bagi UMKM.
Namun, model pembiayaan klaster khususnya melalui KUR masih belum mendapat ruang lebih. Padahal Gede mencatat ada 721 pelaku usaha dalam negeri yang potensial untuk memperoleh pembiayaan dengan skema klaster ini.
"Kami harap lembaga keuangan di tengah pandemi ini dapat memperluas skema KUR klaster. Sehingga ada pertumbuhan kredit kecil. Kan sekarang ada sekitar 721 potensi penyaluran di KUR klaster ini," kata dia dalam webinar via YouTube, Rabu (15/7).
Gede menjelaskan, skema KUR klaster ialah pembiayaan terhadap kelompok usaha dengan plafon sampai Rp500 juta. Selain itu, KUR klaster dikategorikan untuk kelompok usaha yang memproduksi produk lokal, bahan baku lokal, memberdayakan masyarakat lokal, juga menggunakan teknik tradisional dalam kegiatan produksinya.
Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir menyatakan Pemerintah saat ini terus berupaya meningkatkan realisasi penyaluran KUR berbasis klaster kepada UMKM. Sebab sistem ini dianggap mampu mempercepat pemulihan pelaku usaha kecil yang terdampak pandemi Covid-19.
Sektor Produktif
Menurutnya sebagian besar potensi klaster ini merupakan sektor produktif. Yakni pertanian sebanyak 284 klaster, dan industri pengolahan sebanyak 178 klaster seperti peternakan, perikanan, kerajinan kecil, dan industri.
Untuk itu, pemerintah telah memberikan anggaran gemuk senilai Rp123,46 triliun melalui Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) bagi UMKM. Rinciannya untuk subsidi bunga sebesar Rp35,28 triliun, penempatan dana di bank untuk restrukturisasi sebesar Rp78,78 triliun, belanja imbal jasa penjaminan (IJP) sebesar Rp5 triliun.
"KUR klaster ini menjadi solusi untuk mempercepat recovery bagi UMKM, khususnya yang terdampak pandemi," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku UMKM diharapkan bukan saja maju di bidang bisnis, tapi dapat berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaTeten bilang, selama ini kemitraan antara pelaku UMKM dengan produsen besar masih bersifat kegiatan sosial saja.
Baca SelengkapnyaAti mengaku kewajiban pembayaran cicilan KUR BRI Rp9 juta per bulan justru menjadi penambah semangat berjualan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pelaku usaha mendesak Kementerian Keuangan menunda pelaksanaan pengenaan pajak rokok untuk rokok elektrik.
Baca SelengkapnyaKisah pengusaha kerupuk kulit yang memulai bisnis dengan berjualan di pinggir jalan hingga dapat omzet ratusan juta.
Baca SelengkapnyaKomisi Pemilihan Umum (KPU) RI menyerahkan alat bukti tambahan berupa formulir D Kejadian Khusus tingkat kecamatan seluruh Indonesia kepada Mahkamah Konstitusi.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus berupaya agar penyaluran KUR bisa dipercepat.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan, pembukaan akses tersebut yang perlu didorong pada UMKM. Sehingga menciptakan peluang-peluang pasar baru bagi produknya.
Baca SelengkapnyaSaat ini Kemenkop UKM tengah mengumpulkan data - data calon penerima KUR untuk menilai perilaku mereka dalam bertransaksi.
Baca Selengkapnya