Pemerintah Diminta Tingkatkan Infrastruktur Ramah Wisatawan Muslim di Bali
Merdeka.com - Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi menilai, saat ini, pariwisata Pulau Bali masih belum ramah terhadap wisatawan muslim.
Hal ini merespon ajakan Menteri Pariwisata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno kepada masyarakat untuk melakukan kegiatan wisata di dalam negeri menghadapi ancaman resesi global 2023. Diketahui, Bali sendiri merupakan destinasi favorit bagi turis domestik maupun asing.
"Sektor pariwisata di Bali sejatinya belum ramah terhadap wisatawan muslim," kata Tulus dalam pernyataannya di Jakarta, Jumat (14/10).
Indikasinya, masih minimnya ketersediaan tempat ibadah baik masjid maupun mushala. Padahal, tempat ibadah merupakan syarat utama bagi wisatawan muslim. Selain itu, ketersediaan restoran halal berskala besar di Pulau Dewata juga masih terbatas. Padahal, wisatawan domestik mayoritas beragam Islam.
"Seharusnya ini menjadi concern Menteri Pariwisata dan Pemda setempat," tekan Tulus.
Oleh karena itu, YLKI mendesak Kemenparekraf dan Pemda setempat untuk menyiapkan infrastruktur pendukung wisatawan muslim. Hal ini demi meningkatkan daya saing pariwisata Indonesia di kancah global.
"Jangan kalah sama Jepang yang menyediakan mobile mosque untuk memfasilitasi wisatawan muslim," tutupnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bukan hanya alamnya yang saja memukau, budaya dan adat istiadat masyarakat Bali juga seringkali memberikan kesan tersendiri.
Baca SelengkapnyaDengan pungutan wisman itu, Pemprov Bali memiliki ruang fiskal termasuk untuk membenahi daya tarik wisata, infrastruktur, jalan hingga promosi pariwisata.
Baca SelengkapnyaBabak baru pariwisata Bali akan dimulai pada 14 Februari 2024 nanti dengan penerapan pungutan bagi wisatawan asing yang masuk Bali.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kemenparekraf memiliki tugas penting agar wisatawan juga mengenal Bali secara luas.
Baca SelengkapnyaPungutan Rp150 ribu ke turis asing akan diberlakukan di seluruh pintu masuk Pulau Bali.
Baca SelengkapnyaSetelah sempat terpuruk akibat pandemi COVID-19, pariwisata Bali telah bangkit kembali pada tahun 2023.
Baca SelengkapnyaGresik memiliki pulau yang tak kalah indah jika dibandingkan dengan Bali atau Karimunjawa. Pulau ini disebut dengan Pulau Bawean.
Baca SelengkapnyaPungutan sebesar Rp150.000 bagi wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali akan digunakan utamanya untuk menangani permasalahan sampah.
Baca SelengkapnyaAlasan Pemprov Bali memberlakukan pungutan bagi wisman senilai Rp150.000, lantaran Pemprovnya merasa tidak mendapatkan pemasukan.
Baca Selengkapnya