Pemerintah Diminta Evaluasi Penerapan Harga Gas Subsidi untuk Industri Tertentu
Merdeka.com - Pengamat Energi Center For Energy Policy, Kholid Syeirazi mengingatkan pemerintah untuk tetap terbuka atau transparansi mengenai proses subsidi harga gas untuk industri.
Dia menilai, kebijakan harga gas industri USD 6 per MMBTU di pintu pabrik (plant gate) cukup memberikan beban berat melihat Indonesia tengah diancam oleh wabah virus.
"Sebaiknya pemerintah melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan harga gas subsidi untuk industri tertentu ini," kata Kholid dikutip dari Antara di Jakarta.
Kholid juga meminta pemerintah untuk transparan terkait industri penerima subsidi harga gas sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 40 Tahun 2016. Kementerian Perindustrian sebagai pihak yang terkait langsung dengan penetapan industri baiknya terbuka mengumumkannya ke publik.
Sebelumnya, Anggota Komisi VII DPR RI, Falah Amru, meminta pemerintah berhati-hati menerapkan Perpres 40 Tahun 2016 tentang Penetapan Harga Gas Bumi. Dia juga menegaskan agar dampak ekonomi dari setiap keputusan yang diambil pemerintah terukur. Apalagi kondisi ekonomi Indonesia sedang terancam seperti yang kini terjadi.
Berdampak Pada APBN
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga sempat mengatakan penurunan harga gas kepada industri per 1 April 2020 akan menimbulkan konsekuensi yang besar kepada APBN 2020.
"Keputusan mengenai penurunan harga gas kepada industri tadi memberikan konsekuensi yang sangat besar kepada APBN. Jadi dalam sidang kita akan tetap membahas di dalam konteks keseluruhan keberlangsungan dari APBN kita, kata Sri Mulyani.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), kata Sri Mulyani, menjabarkan bahwa harga gas industri bisa ditekan, namun dengan skenario kompensasi terhadap penurunan subsidi di pagu belanja lainnya.
"Berarti ada pengurangan subsidi di bidang listrik ini. Ini akan perlu dilakukan yang sangat hati-hati, ujarnya.
Jika sebuah pagu belanja subsidi dikurangi, kata Menkeu, maka akan sangat berpengaruh ke APBN.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah dan Pertamina telah menandatangani Kontrak Subsidi Energi 2024.
Baca SelengkapnyaInsentif harga gas bumi tertentu (HGBT) untuk 7 sektor industri membuat penerimaan negara turut berkurang hingga Rp15,6 triliun.
Baca SelengkapnyaSubsidi seharusnya hanya diberikan kepada kelompok afirmasi atau masyarakat tidak mampu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Harga gas bumi akan berpengaruh pada beban produksi industri. Maka, harga murah bisa menjadi salah satu solusinya.
Baca SelengkapnyaPemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaPHE hingga Juni 2023 mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Baca SelengkapnyaDadan mengakui sudah ada perusahaan yang disasar untuk diberikan insentif tersebut.
Baca SelengkapnyaSelain itu, kementerian juga telah menyetujui alokasi dan harga gas untuk tiga pembeli gas.
Baca SelengkapnyaLayanan ini sangat memiliki dampak yang positif karena adanya angkutan yang menjangkau daerah terdepan, terpencil, terluar dan perbatasan.
Baca Selengkapnya