Pembangunan KEK Kura-Kura Bali Butuh Investasi Rp104 T, Serap 99.000 Tenaga Kerja
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, melakukan kunjungan kerja ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura-Kura Bali (KKB) yang yang berlokasi di Pulau Serangan, Denpasar, Bali, pada Sabtu (4/1).
Menko Airlangga mengatakan, dalam kunjungan kali ini adalah untuk melihat KEK Kura-Kura Bali yang sudah diputuskan pemerintah untuk menjadi kawasan ekonomi khusus dengan nilai investasi sebesar Rp104 triliun dan bisa menyerap 99.000 tenaga kerja hingga tahun 2052 mendatang.
"Oleh karena itu, harapannya ini total investasi yang bisa dicapai sebesar Rp104 trilliun dalam 30 tahun ke depan dan jumlah tenaga kerjanya 99.000 sampai tahun 2052," kata Menko Airlangga.
"Dan kita berharap lima tahun pertama (menyerap) Rp12 triliun dan lapangan kerjanya sekitar lima ribu. Tentu kawasan ekonomi ini diharapkan melengkapi kawasan ekonomi kesehatan yang ada di Sanur," imbuhnya.
Dia juga menyebutkan, bahwa Provinsi Bali memiliki dua KEK yaitu di wilayah Sanur dan di Pulau Serangan yang nanti selain bisa menunjang kesehatan juga industri pariwisata.
"Tentu saya berharap dengan adanya dua KEK ini, ekonomi Bali lebih (keberlanjutan). Dan Pemda Bali yang membuat juga rancangan terkait pembangunan Bali agar pengalaman selama (Covid-19) delta kemarin itu tidak terulang. Jadi, ada alternatif daripada kegiatan ekonomi karena dalam tiga tahun pertumbuhan ekonominya kan sampai negatif dan itu terendah di Indonesia, dan itu kesempatan baik untuk direvitalisasi," katanya.
Dia juga menyatakan, bahwa untuk KEK Kura-Kura Bali secara khusus di sektor pariwisata tapi selain itu juga dibangun universitas internasional dan nantinya menjadi tempat riset.
"Di sini juga sudah ada untuk riset dan untuk universitas dan itu nanti yang akan didorong di Kura-kura Bali. Potensinya sekitar Rp104 triliun, nah ini tentu untuk dipakai untuk berada di dalam satu kawasan. Dan kita ketahui seperti contoh kawasan industri di Batang, itu dalam waktu tiga tahun sudah bisa menyerap Rp17 triliun," ujarnya.
"Tentu kawasan pariwisata ini kita berharap angka Rp104 triliun angka yang besar. (Dan) Rp104 triliun investasi tentu multiplayer efeknya itu bisa 1,8 kali," ujarnya.
Sementara, Presiden Direktur PT Bali Turtle Island Development (BTID) Tuti Hadiputranto mengatakan, bahwa yang dibangun di KEK Kura-kura Bali dengan luas lahan sekitar 500 hektare itu beragam. Mulai universitas internasional, wellness, hospital, Pelabuhan Marina.
"(Lahan) sekitar 500 hektare. Yang dibangun nanti di sini banyak beragam jadi tidak hanya hotel yang kita lihat banyak di Bali tapi di sini nanti ada sekolah internasional, ada wellness, ada hospital, ada marina dengan taraf internasionalnya yang belum kita punyai di Indonesia," ujarnya.
"Jadi, kalau sekarang kita lihat kapal-kapal asing pesiar itu semua mampirnya itu di Singapura, atau di Thailand dan di Darwin kita coba sekarang untuk mampir di Bali," ungkapnya.
Dia juga menyebutkan, bahwa untuk nilai investasi Rp104 triliun itu bukan dari pihak perusahaannya sendiri tapi banyak investor. “Rp104 triliun selama 30 tahun tapi itu bukan dari perusahaan sendiri dan semuanya itu dari semua investor yang kita undang untuk masuk," ujarnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pungutan Rp150 ribu ke turis asing akan diberlakukan di seluruh pintu masuk Pulau Bali.
Baca SelengkapnyaPemkab Banyuwangi menyiagakan 1.071 tenaga kesehatan untuk pelayanan kesehatan selama libur Lebaran.
Baca SelengkapnyaSaat ini, proyek masih menunggu penyelesaian studi kelayakan yang dilaksanakan oleh perusahaan asal Korea Selatan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Di Bali, Kaesang juga membagikan kaus Pecinta Belimbing Sayur saat Kampanye
Baca SelengkapnyaAlasan Pemprov Bali memberlakukan pungutan bagi wisman senilai Rp150.000, lantaran Pemprovnya merasa tidak mendapatkan pemasukan.
Baca SelengkapnyaDiharapkan, dana yang terkumpul nantinya dialokasikan pula untuk kegiatan yang dampaknya dirasakan langsung oleh wisatawan.
Baca SelengkapnyaKeberatan itu disampaikan Ketua BPD PHRI Bali Prof Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati.
Baca SelengkapnyaDengan pungutan wisman itu, Pemprov Bali memiliki ruang fiskal termasuk untuk membenahi daya tarik wisata, infrastruktur, jalan hingga promosi pariwisata.
Baca SelengkapnyaRibuan narapidana yang berada di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan Rumah Tahanan (Rutan) di Bali memiliki hak pilih saat Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya