Pelemahan IHSG bakal dimanfaatkan investor lakukan aksi beli
Merdeka.com - Pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal pekan ini diperkirakan bakal dimanfaatkan oleh investor jangka menengah untuk melakukan akumulasi pembelian. Pasalnya, pergerakan IHSG masih dilanda tekanan di awal pekan dengan kategori sehat dan wajar pasca mengalami kenaikan pekan sebelumnya.
"Bagi investor jangka menengah dapat memanfaatkan masa koreksi sehat untuk melakukan akumulasi pembelian, dengan rentang jangka panjang IHSG masih uptrend," ujar Research Department PT Asjaya Indosurya Securities, William Surya Wijaya, Jakarta, Selasa (23/9).
Hari ini, IHSG akan berada dalam rentang level 5198 – 5251. Di mana, potensi menguji level support 5198 sedikit terlihat, sedangkan, pergerakan masih menuju arah resistance 5251 jika support level tidak dijebol.
"Namun kekuatan naik belum menurun, bahkan masih tercatat mini capital inflow hingga akhir perdagangan," kata dia.
Adapun pertimbangan saham hari ini adalah AKRA, JSMR, BBNI, PTPP, CMNP, ASII, PGAS, BBCA, INDF dan UNVR.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim Analis Bareksa merekomendasikan buy on breakout saham ESSA di rentang harga Rp600 hingga Rp640, dengan target harga ambil untung di Rp670 dan Rp710.
Baca SelengkapnyaNilai kapitalisasi pasar IHSG pada Desember 2023 lalu menyentuh Rp11.674 triliun.
Baca SelengkapnyaSecara historikal, di bulan Ramadan volume transaksi IHSG cenderung menurun sekitar 20-40 persen dari biasanya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sejumlah lembaga survei menyatakan pasangan Prabowo-Gibran unggul dari hasil penghitungan cepat atau quick count.
Baca SelengkapnyaSecara persentase, angka tersebut baru mencapai 3,57 persen dari target Kemendagri.
Baca SelengkapnyaPotensi perputaran uang saat Lebaran 2024 diprediksi mencapai Rp153,7 triliun.
Baca SelengkapnyaBeras SPHP merupakan beras yang dikelola pemerintah dengan harga ekonomis namun kualitas premium.
Baca SelengkapnyaPemilu 2024 akan diselenggarakan secara serentak pada Rabu, 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaSelama ini ada sejumlah kesulitan yang dialami investor baru maupun investor lama, yang mana sebagian investor baru sukar membuat keputusan investasi.
Baca Selengkapnya