Pedagang Pasar Hilang Omzet 90 Persen Terimbas Dampak Virus Corona
Merdeka.com - Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) menyebutkan omzet pedagang merosot hingga 90 persen selama terjadi virus corona atau covid-19. Sebagai solusi, pedagang harus berinovasi dengan jemput bola ke konsumen.
"Omzet sudah banyak yang kurang sampai 90 persen dari biasanya," ujar Sekjen APPSI, M. Maulana, kepada reporter Liputan6.com, Selasa (24/3).
Dia mengakui Covid-19 menyebar dengan sangat cepat dan memberi dampak signifikan di seluruh lini perekonomian nasional bahkan dunia.
Maka dari itu, menurut Maulana, pemerintah harus sesegera mungkin memberikan informasi yang jelas terkait kebijakannaya terhadap bisnis pengusaha selama corona, baik jangka panjang maupun pendek.
"Pemilik usaha butuh informasi yang jelas apa saja yang akan menjadi kebijakan pemerintah dalam jangka pendek" jelasnya.
Pedagang Setuju Lockdown Selama Sembako Terjamin
Di tengah pandemi covid-19 yang terus meluas, banyak negara yang mengambil kebijakan untuk penguncian total (lockdown). Indonesia sendiri, sebagai salah satu negara yang terdampak virus tersebut belum memutuskan untuk lockdown.
Saat ini Indonesia tengah menerapkan social distancing guna memutus rantai penyebaran covid-19. Namun, jika pandemi ini terus berlanjut dan berimbas pada merosotnya perekonomian nasional, bukan tidak mungkin langkah lockdown akan diambil.
Sekjen Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI), M. Maulana, menyatakan dukungannya terhadap pemerintah jika memang harus ada lockdown. Dengan catatan, pemerintah harus bisa memastikan ketersediaan kebutuhan pangan yang memadai selama lockdown berlangsung.
"Saya support keputusan pemerintah kalau harus lockdown. Asalkan Pemerintah bisa memastikan ketersediaan kebutuhan pangan yang memadai, baik di pasar maupun supermarket, untuk dapat diakses masyarakat selama merebaknya covid-19," bebernya.
Pemerintah harus segera membuka keran impor untuk menyiapkan segala kemungkinan. "Mengurangi pembatasan impor harus dilaksanakan, setidaknya sampai Lebaran, karena bulan depan sudah memasuki Ramadan," imbuhnya.
Reporter: Pipit Ika Ramadhani
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
jumlah sampah yang terkumpul selama malam perayaan tahun baru 2024 di Jakarta mencapai 130 ton.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaImbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaEksportir dan pedagang di pameran perdagangan besar China mengeluhkan sepinya pembeli akibat ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaSeorang remaja perempuan berinisial N (12), warga Ciputat, Tangsel, viral mengalami tindak penganiayaan yang diduga pelaku anak-anak yang tidak dikenali.
Baca SelengkapnyaWalaupun sepi pengunjung, para pedagang pasar memilih bertahan tetap berjualan
Baca Selengkapnya