Optimalkan Wakaf Nasional, KNKS Gandeng BWI dan Kemenag Buat Basis Data
Merdeka.com - Direktur Eksekutif Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS), Ventje Rahardjo Soedigno, menyatakan akan mendorong dan membuat sistem basis data (data base) wakaf nasional. Menurutnya, basis data ini sangat penting menjadi strategi terintegrasi, mengingat potensi wakaf nasional saat ini dinilai cukup besar.
"Menurut kami ini menjadi penting karena tanpa adanya data base tersebut strategi pemanfaatannya menjadi tidak terintegrasi. Untuk melihat ke depan bagaimana kita bisa membangun ini. Jadi mungkin hari ini dan seterusnya kita ingin diskusi bersama-sama untuk membangun data base nasional," katanya dalam sambutannya di acara Indonesia Wakaf Summit 2019, di Jakarta, Selasa (5/3).
Dia mengatakan, dalam pengembangan sistem data base ini, pihaknya tidak bekerja secara sendirian. Artinya, KNKS juga akan bekerja sama dengan Badan Wakaf Indonesia (BWI) dan Kementerian Agama (Kemenag) dalam mengimplementasikan hal ini.
"Ini dalam waktu dekat kita akan bekerja sama dengan BWI dengan Kemenag untuk melihat bagaimana kita bisa membangun ini," imbuhnya.
Selain itu, pengelolaan wakaf dengan menggunakan data base juga dirasa lebih modern dengan menggunakan aset managemen company. "Agar data base kuat pengelolaan aset umat dan bisa secara transparan," tambahnya.
Sekedar informasi, berdasarkan catatan BWI potensi aset wakaf per tahun mencapai Rp 2.000 triliun dengan luas tanah wakaf mencapai 420.000 hektare (Ha). Sedangkan potensi wakaf uang bisa menembus kisaran Rp 188 triliun per tahun.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Data Terbaru: 59,5 Juta NIK KTP Sudah Terintegrasi dengan NPWP
ecara prinsip NIK akan menjadi NPWP sebagai basis sistem administrasi, kemudian akan diimplementasikan pada wakktu CATS pertengahan 2024.
Baca SelengkapnyaPAN: Sangat Bahaya Ada Capres Anggap Data Pertahanan Tak Perlu Dirahasiakan
PAN setuju dengan sikap tegas Prabowo yang menyatakan tidak mungkin semua kekuatan dan kelemahan sistem pertahanan nasional dibuka untuk umum.
Baca SelengkapnyaDiresmikan Jokowi, Proyek Sistem Irigasi Gumbasa Telan Dana Rp256 Miliar Bisa Mengairi Sawah 12 Desa
Proyek sistem irigasi tersebut bermanfaat untuk mengairi sawah di 12 desa dan meningkatkan indeks Pertanaman (IP) di Kabupaten Sigi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Catat, Dokumen Ini Harus Dipersiapkan untuk Mengurus Santunan Anggota KPPS yang Meninggal
Dalam proses administrasi nantinya lebih dulu akan diverifikasi ahli waris sebagai penerima santunan.
Baca SelengkapnyaBawaslu Ingatkan Partai Serius Laporkan Dana Kampanye, Ini Sanksinya
Data dari PPATK bisa dijadikan peringatan oleh seluruh peserta Pemilu.
Baca SelengkapnyaResmi Ditutup, OJK Harap BFN-IFSE 2023 Tingkatkan Literasi Teknologi Keuangan Digital
Sektor fintech syariah dapat terus tumbuh dan mampu menjawab kebutuhan keuangan konsumen Muslim di Indonesia.
Baca SelengkapnyaHunian Belum Siap, PNS Pindah ke IKN Nusantara Dikurangi Jadi 6.000 dan Waktu Mundur Setelah Agustus 2024
Konsep kantor kementerian dan lembaga yang terdapat di IKN juga tidak seperti di Jakarta. Di sini para ASN akan bekerja sangat efektif dengan basis elektronik.
Baca SelengkapnyaKolaborasi Strategis dalam Tingkatkan Keamanan Data, Ini Contohnya!
Kolaborasi antara perusahaan, lembaga pemerintah, akademisi, dan penyedia solusi teknologi menjadi kunci.
Baca Selengkapnya