Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

OJK Sebut Kinerja Keuangan Perbankan Syariah Lebih Kinclong Dibanding Konvensional

OJK Sebut Kinerja Keuangan Perbankan Syariah Lebih Kinclong Dibanding Konvensional OJK. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut kinerja keuangan perbankan syariah masih menunjukkan tren pertumbuhan yang baik dibandingkan perbankan konvensional.

"Saya mengupdate perkembangan keuangan syariah Indonesia yang selama beberapa tahun ini. Pertumbuhan aset keuangan syariah semakin membaik di akhir tahun 2020 mencapai 22,79 persen YoY," kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Heru Kristiyana pada peluncuran virtual Roadmap Pengembangan Perbankan Syariah 2020-2025 di Jakarta, Kamis (25/2).

Adapun total aset keuangan syariah Indonesia (tidak termasuk saham syariah) pada Desember 2020 telah mencapai mencapai Rp1.802 triliun dengan pangsa pasar sebesar 89 persen dari keuangan konvensional.

"Tentunya juga kita mencermati perkembangan ini dan kita harapkan pada tahun berikutnya dengan peluncuran roadmap ini kita harapkan peran ini akan semakin besar pada tahun-tahun berikutnya," ujar Heru.

OJK optimis, tren perbankan syariah beberapa tahun ke depan akan terus menunjukkan pertumbuhan. Bahkan selama pandemi Covid-19, pihaknya melihat bahwa aset, dan pembiayaan yang diberikan maupun Dana Pihak Ketiga (DPK) terus tumbuh sangat baik.

"Kita melihat bahwa total aset kita tumbuh sebesar 13 persen, kemudian juga pembiayaan yang diberikan juga tumbuh dengan baik kita melihat sebesar 9,08 persen, sementara dana pihak ketiga tumbuh 11,8 persen," ungkapnya.

Lebih lanjut, Heru mengatakan di masa pandemi covid-19 pembiayaan yang diberikan perbankan syariah masih tumbuh positif dibandingkan dengan perbankan konvensional. Hal itu terlihat di perbankan konvensional, untuk kredit yang diberikan terkontraksi sekitar 2,4 persen.

"Sementara di industri perbankan syariah ini tumbuh dengan sangat membahagiakan bahwa masih tumbuh positif cukup tinggi," katanya.

Kemudian di sisi risiko kredit, kinerja perbankan syariah masih mencatatkan kredit macet atau NPL dan NPF nett masih terkendali dengan baik. Di mana NPF gross nya sebesar 3,08 persen, ini lebih baik prestasinya dibanding pada posisi yang sama tahun 2019.

"Tahun lalu NPF gross kita mencatatkan 3,11 persen, sementara di posisi akhir Desember 2020 turun jadi 3,08 persen. Demikian juga posisi nett-nya yang turun dari 1,89 persen menjadi 1,7 persen sehingga resiko kredit ini kalau kita lihat terkendali dengan baik dengan tren yang menurun," jelasnya.

Selanjutnya, dari sisi rasio intermediasi meskipun terlihat adanya sedikit penurunan karena pandemi covid-19. Tapi masih mencatatkan hasil yang positif dan pihaknya menyatakan pembiayaan masih tumbuh sekitar 8,8 persen.

"Sementara DPK tumbuh sangat baik di 11,80 persen. Tentunya tadi saya sebutkan sangat membanggakan kita, dan kami minta juga tentunya pimpinan perbankan untuk terus mendukung dan menjaga perbankan syariah kita," ujarnya.

Heru berharap ke depannya perbankan syariah bisa terus mencatatkan pertumbuhan yang positif, dan ingin menjadikan perbankan syariah semakin dilihat orang. Sehingga masyarakat Indonesia bisa melakukan transaksinya melalui bank syariah.

Reporter: Tira Santia

Sumber: Liputan6.com

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
OJK Pede Kredit Perbankan Tumbuh 11 Persen di 2024
OJK Pede Kredit Perbankan Tumbuh 11 Persen di 2024

Optimistis tersebut juga ditopang dengan dukungan dari sisi permodalan bank yang kuat.

Baca Selengkapnya
OJK: Kredit Perbankan Masih Tumbuh Dua Digit di Februari 2024
OJK: Kredit Perbankan Masih Tumbuh Dua Digit di Februari 2024

Industri perbankan melanjutkan tren pertumbuhan yang positif, dengan kredit tetap tumbuh double digit di bulan Februari.

Baca Selengkapnya
OJK Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah Melalui Pesantren
OJK Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah Melalui Pesantren

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pertumbuhan DPK Perbankan Melambat per November 2023, OJK Ungkap Penyebabnya
Pertumbuhan DPK Perbankan Melambat per November 2023, OJK Ungkap Penyebabnya

Di sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai.

Baca Selengkapnya
OJK Beri Sanksi 89 Lembaga Jasa Keuangan, Kenapa?
OJK Beri Sanksi 89 Lembaga Jasa Keuangan, Kenapa?

Per Februari 2024 aset industri Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) mencapai Rp 1.130,05 triliun atau naik 2,08 persen secara tahunan (yoy).

Baca Selengkapnya
OJK Buka-bukaan Soal Ancaman yang Pengaruhi Kinerja Sektor Keuangan 2024
OJK Buka-bukaan Soal Ancaman yang Pengaruhi Kinerja Sektor Keuangan 2024

Salah satunya kondisi suku bunga yang masih di level tinggi, walaupun di proyeksikan tidak akan naik lagi.

Baca Selengkapnya
OJK Terbitkan Aturan Baru Tingkatkan Perlindungan Konsumen, Simak 11 Poin Pentingnya
OJK Terbitkan Aturan Baru Tingkatkan Perlindungan Konsumen, Simak 11 Poin Pentingnya

Ini sebagai upaya OJK memperkuat upaya pelindungan konsumen di sektor jasa keuangan.

Baca Selengkapnya
Kredit Perbankan Tumbuh 12 Persen, Bank Indonesia Ungkap Faktor Penopangnya
Kredit Perbankan Tumbuh 12 Persen, Bank Indonesia Ungkap Faktor Penopangnya

Pertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan dan investasi korporasi yang diperkirakan terus meningkat.

Baca Selengkapnya
Kinerja Bank BCA Sepanjang 2023: Penyaluran Kredit Tumbuh 13,9 Persen dan Laba Bersih Naik 19,4 Persen
Kinerja Bank BCA Sepanjang 2023: Penyaluran Kredit Tumbuh 13,9 Persen dan Laba Bersih Naik 19,4 Persen

Kenaikan laba ditopang pertumbuhan kredit yang berkualitas, peningkatan volume transaksi dan pendanaan, serta perluasan basis nasabah.

Baca Selengkapnya