Meski Imbal Hasil Terus Turun, Investasi SBN Diyakini Masih Diminati

Merdeka.com - Kementerian Keuangan meyakini investasi masuk ke Indonesia melalui Surat Berharga Negara (SBN) akan terus tumbuh sekalipun imbal hasil (yield) turun. Rata-rata imbal hasil SBN bertenor sepuluh tahun hari ini mencapai 7,26 persen, sedikit lebih rendah dibandingkan pekan lalu yang sebesar 7,29 persen.
Direktur Surat Utang Negara Kementerian Keuangan, Loto S Ginting mengatakan, imbal hasil ke depan akan berada di bawah 7 persen mengikuti penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia. Penurunan ini pun berdampak positif bagi pemerintah.
"Di akhir tahun ini bisa tembus di bawah 7 persen, namanya pemerintah yield itu cost buat pemerintah, harapannya lower is better, jadi cost income dari pemerintah jadi lebih murah," ujar Loto di Kantornya, Jakarta, Senin (21/10).
Seperti diketahui, bunga acuan BI selama September 2018 mencapai 5,25 persen turun 25 basis poin dibandingkan bulan sebelumnya. Bahkan sejumlah ekonom pun ramai-ramai meramal BI akan kembali menurunkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin pada Oktober ini.
Loto optimistis instrumen SBN masih akan diminati investor. Hal ini didorong oleh rating surat utang Indonesia yang masih layak investasi dari berbagai lembaga keuangan internasional. Dirinya juga optimistis target pembiayaan sampai akhir tahun tercapai.
"Itu orang orang yang memiliki peringkat credit company miliki peringkat credit improve bagi track record yang semakin baik. Jadi risk premium yang diminta investor semakin berkurang," jelasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya


Kampanyekan Ganjar-Mahfud, Relawan Sandiaga Bikin Terobosan Lewat Pelatihan Budidaya Ikan
Sahabat Sandi Uno Dulur Galuh Babarengan Ganjar membuat terobosan kampanye Ganjar-Mahfud lewat pelatihan budidaya ikan air tawar.
Baca Selengkapnya


Katulampa Bogor Siaga 2, Warga Jakarta di Wilayah-Wilayah Ini Diminta Waspada Banjir
Pos jaga Bendung Katulampa Kota Bogor, Jawa Barat mencatat peningkatan debit tinggi muka air (TMA) hingga siaga 2.
Baca Selengkapnya


Anies Pilih Contract Farming Ketimbang Food Estate, Ini Alasannya
Program food estate justru membuat dana tidak diterima rakyat.
Baca Selengkapnya


35 Ucapan Selamat Purna Tugas bagi Rekan Kerja Senior, Menyentuh Hati dan Sarat Pengharapan
Ucapan selamat purna tugas dapat Anda bagikan kepada rekan senior yang bakal menutup masa kerja.
Baca Selengkapnya


Memilih dengan Hati dan Akal, Bukan karena Rekomendasi
Semoga Pemilu 2024 berjalan lancar dan warga seperti Slamet Siswoyo dapat memilih dengan tenang.
Baca Selengkapnya

22 Negara Dadakan Setop Ekspor Beras, Jokowi Waspadai Keamanan Stok Dalam Negeri
Jokowi tetap mewanti-wanti keamanan stok beras dalam negeri, meski inflasi masih cenderung terjaga.
Baca Selengkapnya

Perputaran Uang Makin Kering, Jokowi: Jangan-Jangan Banyak Dipakai untuk Beli SBN
Para pelaku usaha mengeluh ke Jokowi soal makin keringnya perputaran uang.
Baca Selengkapnya

Jokowi Soroti Serapan Anggaran Rendah: Hampir Setiap Hari Saya Telpon Sri Mulyani
Presiden Jokowi terus memantau realisasi belanja pemerintah pusat maupun daerah.
Baca Selengkapnya

Investasi Tinggi Tapi Serapan Tenaga Kerja Masih Rendah, Ini Strategi Anies Baswedan
Penyerapan tenaga kerja di Indonesia yang masih rendah menjadi perhatian Anies Baswedan.
Baca Selengkapnya

Urbanisasi dan Perubahan Iklim Pengaruhi Tingginya Masalah Kesehatan di Daerah
Semakin banyak orang yang tinggal di kota, maka semakin besar pula masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat.
Baca Selengkapnya

Atasi Lonjakan Harga Pangan, Pemerintah Daerah Gencarkan Gerakan Tanam
Gerakan tanam ini diharapkan bisa mengendalikan inflasi dan menjaga ketahanan pangan.
Baca Selengkapnya

Anggota DPR Curigai Motif Penguasaan Data di Balik Rencana TikTok Gandeng Tokopedia
TikTok dikabarkan akan menggandeng Tokopedia untuk membuka e-commerce di Indonesia.
Baca Selengkapnya