Menteri Sri Mulyani: Globalisasi Buat Tidak Ada Lagi Pajak Tinggi
Merdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjadi salah satu pembicara dalam Kongres Muslimah Indonesia kedua. Dalam kesempatan tersebut, dia berbicara mengenai Ketahanan Keluarga dalam Membentuk Generasi Berkualitas di Era Globalisasi.
Menteri Sri Mulyani mengatakan, globalisasi membawa banyak perubahan di seluruh dunia. Globalisasi membuat batas antar negara menjadi sangat tipis. Contohnya, dulu pengiriman barang antar negara dibatasi dengan pajak dan bea masuk yang tinggi namun sekarang lebih rendah.
"Perbedaan antar negara semakin kecil karena batasnya semakin rendah, dulu dibatasi dengan pajak dan bea masuk yang berbeda. Namun dengan globalisasi dan munculnya teknologi digital atau e-commerce, digitalisasi, teknologi informasi, jarak antar negara menjadi kecil," ujarnya di Hotel Grand Cempaka, Jakarta, Senin (17/12).
"Tidak ada pajak tinggi dan rendah, negara-negara bersepakat menurunkan tarif antar negara, bahkan dalam era ASEAN, world trade, makin mengecil jadi 5-0 persen. Dengan adanya e-commerce, kita tidak tahu barang itu diproduksi dari mana dan bisa ada di depan rumah kita," sambungnya.
Menteri Sri Mulyani melanjutkan, globalisasi juga membuat pertukaran informasi semakin mudah dan memberi kesempatan kepada semua pihak lebih aktif melakukan banyak hal. Salah satunya dalam memasarkan suatu produk.
"Globalisasi menyebabkan jarak sangat kecil sehingga arus manusia, barang, modal, jadi lebih bebas. Termasuk arus informasi. Globalisasi memberikan beberapa kesempatan, tadinya menjual untuk negaranya sendiri sekarang untuk dunia," katanya.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunua tersebut pun menambahkan, dengan adanya globalisasi, negara di seluruh dunia semakin kompetitif. Hal ini diharapkan mampu dimanfaatkan semua pihak dalam mencapai perekonomian yang lebih baik.
"Negara makin kompetitif maka tidak ada batas untuk anda, dunia adalah milik anda. Dalam konteks ekonomi itu memberikan begitu besar apa yang disebut kesempatan, namun dalam ekonomi sosial memberikan implikasi luar biasa," tandas Menteri Sri Mulyani.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai menuju target tersebut bukan perkara gampang.
Baca SelengkapnyaTekanan yang dialami negara-negara maju itu dipengaruhi kenaikan suku bunga yang terlalu tinggi yang terjadi di berbagai negara.
Baca SelengkapnyaPenambahan anggaran ini diperlukan seiring meningkatnya jumlah petani calon penerima pupuk subsidi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Konflik bersenjata di beberapa wilayah dunia turut berpengaruh pada naiknya anggaran pertahanan sejumlah negara dari rata-rata 2 persen menjadi 3 persen.
Baca SelengkapnyaBanyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku sudah memerintahkan Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mencari beras dengan harga murah.
Baca SelengkapnyaBank Dunia memprediksi ekonomi global dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaProyeksi pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen itu didorong oleh penyelenggaraan pemilu secara serentak 2024.
Baca SelengkapnyaBerbagai program bansos pemerintah baik yang diumumkan Presiden Jokowi atau beberapa menteri akan dilakukan evaluasi berkala.
Baca Selengkapnya