Menteri LHK era Soeharto sebut perjanjian TPP rugikan Indonesia
Merdeka.com - Mantan Menteri Lingkungan Hidup era Presiden Soeharto, Emil salim menolak rencana kerja sama perdagangan Trans Pasific Partnership (TPP) dengan Amerika Serikat (AS). Sebab, keberadaan TPP justru dinilai untuk kepentingan ekonomi tanpa melihat sisi moral di Indonesia.
"Saya secara pribadi menolak adanya TPP ini, seharusnya dalam perjanjian TPP ini bukan berarti ikut-ikutan dengan negara-negara lainnya yang sudah ikut TPP, harus dilihat aspek lainnya," ungkap Emil saat acara Diskusi Publik TPP 'Manfaat atau Ancaman?' di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (7/9).
Emil mengungkapkan ada tujuh bab yang terdapat dalam perjanjian TPP yang dinilai negatif, antara lain Bab 9, 15, 17, 18, 11, 19 dan 22. Salah satu Bab 9 mengenai Investor State Dispute Settlement, merupakan bab yang paling pertama merugikan Indonesia.
"Ada sejarah yang pernah terjadi di Uruguay dan Amerika Serikat. Terkait kerjasama TPP. Amerika bekerja sama dengan Uruguay dalam investasi perdagangan rokok. Namun, saat itu Uruguay membuat aturan pemerintah mengenai kesehatan yang memperketat nikotin, namun dan karena sudah ikut perjanjian TPP, akhirnya uruguay dituntut oleh Amerika karena rugi akibat peraturan pemerintah ini, peraturan Uruguay pun dibatalkan, akibat mereka sudah ada perjanjian TPP terkait investor state dispute settlement," Kata Emil.
Emil bercerita dari kisah ini, jika Indonesia melanjutkan untuk kerjasama dengan TPP, maka kemudahan aturan-aturan pemerintah yang diputuskan oleh pengadilan untuk nasional tidak akan berhak kembali. Namun, pihak internasional yang membentuk aturan di Indonesia.
"Tujuh Bab di TPP ini, apakah yang pro terhadap TPP bisa menjelaskan dengan detail efek apa yang akan berdampak pada Indonesia. Apa mereka bisa menjelaskan apa itu TPP? Apa Bab yang ada di TPP?" jelas Emil.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam LHKPN, Titiek Soeharto tercatat tidak memiliki utang.
Baca SelengkapnyaIni merupkan sebuah peristiwa sejarah di era Orde Baru yang mungkin tidak banyak orang ketahui.
Baca SelengkapnyaSejumlah menteri di Kabinet Jokowi yang berasal dari PDI Perjuangan dikabarkan bakal mundur
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Saat ini Indonesia dalam tahap pengembangan SIPK dalam upaya meningkatkan partisipasi industri untuk memanfaatkannya.
Baca SelengkapnyaKeempatnya adalah Mensos, Menkeu, Menko Perekonomian dan Mendag
Baca SelengkapnyaPada Mei 2006, Titiek kembali tampil di depan publik. Pertama, menjenguk dan memberikan bantuan bagi pengungsi Gunung Merapi.
Baca SelengkapnyaPresiden ke-2 RI resmikan 275 pabrik di 21 provinsi secara serentak.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani diandalkan dalam mengurus keuangan negara, Basuki menjadi tumpuan Jokowi dalam pembangunan infrastruktur.
Baca SelengkapnyaTitiek pernah menjadi istri Prabowo Subianto. Namun keduanya memutuskan berpisah.
Baca Selengkapnya